Bismillah


What is it? ~ Original picture was from here
Aku terjaga sebelum jam weker di sampingku memecah keheningan subuh. Tiba-tiba saja suatu rasa menyeruak -menembus dan menetap- ke dalam hati. Apa ini? Aku mencoba mengingat alunan mimpi yang berputar sebelum kesadaranku pulih tetapi sedikitpun aku tak menemukan benang merahnya. Ini bahkan lebih sulit dari menyelesaikan soal matematika teknik persamaan differensial parsial satu dimensi. Aku mendesah dan menepikan rasa itu, mencoba sebisa mungkin melanjutkan aktivitas keseharianku. Namun, tetap saja rasa itu tidak kunjung hilang.


Keluar dari kamar, aku disambut asap perapian yang telah mengepul. Udara hari ini memang dingin sekali karena semalaman hujan turun. Aku bergerak ke sudut ruang, terlihat cinderella duduk dengan manisnya. Aku menyapanya lalu tiba-tiba saja dia menggenggam tanganku. Saat kutanya ada apa, dia bilang raut mukaku terlihat sangat sendu seakan aku baru saja kehilangan sesuatu. Aku tergelak, benarkah? Dia bercerita, ekspresi wajahku hampir seirama -dengan dirinya- ketika dia berlari di tengah kerumunan orang yang tengah berdansa, mencoba  melawan arus waktu dan kehilangan sepatu kacanya. Aku terdiam.

Apakah ini rasa kehilangan?

Ting! Tong! Bunyi bel membuyarkan lamunanku. Tebakan siapa gerangan yang datang membuatku tergesa-gesa menyambutnya. Benar saja, ketika pintu terbuka putri tidur langsung memelukku. Dia kelihatan sangat segar setelah lepas dari masa tidur panjang yang kelam. Aku pun tak sungkan bertanya padanya. Ng, apa kau tahu apa yang telah aku hilangkan? Sedikit bingung, dia menjawab mungkin aku kehilangan masa. Seperti dirinya, dia kehilangan momen berharga dan terjebak dalam ruang tanpa waktu. Aku membatin, itu tidak mungkin. Aku kan tidak sedang tertidur atau berada dalam kurungan.

Ketika matahari mulai membentuk lukisan di dinding rumah, aku pun memutuskan untuk beranjak pergi. Di pagar rumah, aku mendengar namaku dipanggil. Telingaku mencari arah suara itu lalu mataku menangkap sosok putri salju yang mendekat ke arahku. Dia memberiku sebuah apel merah. Tatapanku yang penuh selidik membuat tawanya pecah. Itu tanpa racun, katanya. Aku bertanya, apa apel merah ini sebagai pengganti atas sesuatu yang telah aku hilangkan? Dia menggeleng, seingatnya yang aku hilangkan bukanlah benda. Dia berbisik, apa mungkin -seperti dirinya- aku telah kehilangan nyawa akibat kecantikan alami yang terpancar di wajah dan tingkahku? Kedua alisku saling bertaut, mustahil. Aku bahkan masih hidup, masih memijakkan kaki di bumi ini.

Aku pun melanjutkan perjalanan dengan pikiran yang semakin kusut. Bruk! Pandanganku nanar, aku bertabrakan dengan seseorang. Cepat-cepat aku meminta maaf dan dia pun hanya menyunggingkan senyum, namanya anastasia. Detik berikutnya wajahku pun membalas senyumannya. Ada apa? dia bertanya. Aku bertanya, apa terlihat ada yang berbeda dengan diriku? Dia mengangkat bahu dan sorot matanya menghujam masuk ke relung rasaku. Dia bilang, dia pernah merasakan apa yang kurasakan. Waktu itu dia kehilangan ingatan tanpa sisa, tak ada seorang pun yang mengenal dan dikenalnya. Aku menggeleng padanya. Bagaimana mungkin aku hilang ingatan sementara aku mengingat setiap detik hal-hal yang terjadi padaku? Kalaupun itu benar, lalu siapa yang harus kuingat?

Suatu rasa yang tak terdefinisi ini semakin besar dari menit ke menit, benar-benar membuatku hampir gila memikirkan penyelesaiannya. Tiba-tiba badai besar datang dan angin beliungnya melemparkan diriku jutaan mil ke dasar lautan. Aku gelagapan berenang ke daratan tetapi kaki tetap kaki -tak kan pernah menjadi sirip- sendiku pun kaku. Di saat kupikir diriku sudah akan lenyap, ariel si little mermaid muncul dan menolongku. Aku luar biasa berterima kasih padanya. Dia mengelus kepalaku, dia berkata mungkin aku telah kehilangan mutiara duyung. Dia bersisikukuh -layaknya dirinya- jangan pernah menyerahkan mutiara duyung kepada orang yang tidak tepat. Dia mengangguk lalu lanjutnya lagi, jika aku melakukannya, kekacauan akan terjadi. Aku bersemu merah -malu- kenapa jadi mutiara duyung yang hilang dariku? Aku menghela napas panjang, semakin tidak mengerti.

Aku mulai memperhatikan sekelilingku. Ternyata aku berada di pulau antah berantah. Ketakutan sudah hampir menjalar kalau saja aku tak melihat jasmine yang berlari ke arahku. Dia mencubit pipiku keras-keras, meyakinkan dirinya bahwa aku tak apa. Aku membalas dengan menggoncang bahunya lembut. Dia pun mengantarku pulang dengan permadani terbang. Di antara awan-awan yang berarak, dia bercerita bahwa dia memiliki segala hal yang diidamkan rakyatnya, membuat dirinya sempat menyembunyikan jati diri dan sampai akhirnya dia hampir saja kehilangan orang-orang yang berharga baginya. Dia menegaskan, jika aku tidak merasa kehilangan, mungkin aku memang tidak menghilangkan apapun.

Aku pun kembali ke istanaku ditemani aroma gelap yang telah menenggelamkan matahari. Aku melangkah gontai melewati sisa-sisa pikiranku yang masih jernih. Tringg! Mataku menutup sekilas melihat kemilau cahaya di tengah ruangan. Spontan aku menuju ke arah tersebut. Aku tercengang mendapati suatu benda di sana. Aku mengetuknya perlahan. Cermin? Aku pun melihat sosok seseorang di sana, putri cahaya. Di saat aku tak bisa menganalisis dengan baik, dia malah tersenyum penuh riang.

Dia bertanya, "Apa yang sedang kau cari?"
"Aku tidak tahu. Apa kau tahu sesuatu?"
Mengabaikan pertanyaanku, dia malah kembali bertanya, "Lalu sudah ketemu?"
"Tidak. Belum."
Dia tertawa, "Itu berarti kau kehilangan sesuatu yang tidak kau miliki."

Cling! I got it! ~ Original was from here

Aku terpukau. Tiba-tiba semua tampak jelas dan benderang. Butir-butir transparan menghangatkan kedua pipiku. Jatuh bebas menghiasi relung hati yang semula terasa hampa. Segala kekusutan mengalir deras ke hilir harapan membentuk jawaban-jawaban atas setiap tanya yang menguap. Kehilangan sesuatu yang tidak aku miliki. Atau, singkatnya apa boleh kusebut dengan satu kata?

..Rindu..

Aku benar-benar mengerti perasaan rindu datang tanpa diundang. Bahkan ketika akal hilang, rindu tetap bisa menyapa. Sekelebat wajah-wajah bermunculan di benakku. Aku tersenyum manis, Ya Allah terima kasih telah menghadirkan rasa ini untukku.

Teruntuk orang-orang yang selalu mencemaskan diri yang bodoh dan serampangan ini.
Tenang, orang bodoh itu baik-baik saja. 
Teruntuk malaikat salju yang tidak henti-hentinya menyelimuti agar aku tidak mencair.
Tenang, serpihan salju itu tidak akan terhempas rata di gundukan salju.
Teruntuk bidadari-bidadari yang selalu membelai mimpiku tiap harinya.
Tenang, bidadari mungil itu tetap kuat menghadapi dera masa yang semakin menua.
InsyaAllah.


Ya Allah, aku menitipkan mereka pada-Mu, aku mohon jagalah mereka.
Sesungguhnya hanya Engkaulah sebaik-baik Penolong.

View Post

Bismillah

Hahahaha dari judulnya saja sudah ketahuan kan? Iya ^^ ini Tulisan Berantai Part II. Jadi di akhir postingan akan tertera nama orang-orang yang akan kujadikan murid lagi untuk mengerjakan PR ini #benar-benar-saat-yang-begitu-mendebarkan \(^-^)/ hoo-hoo-hoo...

Alhamdulillah, aku sudah masuk PR SMP (baca : pekerjaan rumah sekolah menengah pertama) ^__^ aku dapat PR ini dari pak guru Nurudin pemilik sekolah Abi Sabila. Baiklah pak guru, seperti yang kujanjikan, saat ini PR SMP sudah mengudara di kemilau cahaya emas. Check it out~

Back to School ~ Original picture was from here
Seperti masa SD, aku pun mengenyam pendidikan SMP di dua bangku sekolah yang berbeda. Kehidupan sekolahku yang luar biasa manis dan lincah kutemukan di SLTP Negeri 3 kota Kendari. Lalu satu setengah tahun berikutnya, roda kehidupan sekolah membawaku ke rona aman yang luar biasa cantik di SMP Negeri 4 kota Makassar. Lalu bagaimana kisahku? Ng, otakku akan memutarnya kembali tapi khusus untuk kenangan di kota Kendari saja yaa ^^ untuk di kota Makassar bisa kapan-kapan :D kalau ada PR SMA, hahahahaha :p *ngeles gak mau mengobrak-abrik kenangan terlalu dalam, takut kebongkar semua harta karunnya, hahahahaha :p


Lima Kenangan yang Paling Berharga di Masa Sekolah Menengah Pertama
1.  Bergelar Anak Emas
Ternyata setelah dipikir-pikir, dari dulu sampai sekarang aku ini masyaAllah kaya sekali loh ^^ selalu punya emas :D hahahaha~ dulu hanya anak emas sekarang jadi kemilau cahaya emas :p hahaha, gak nyambung ("-_-)> maaf. Intinya, masa SMP boleh dikata aku murid yang sangat disukai sama guru-guru. Apapun yang kulakukan selalu dianggap manis ^__^ maklum murid teladan, hihihihi. Gelar anak emas pun melekat di diriku. Bahkan ada beberapa guru yang sampai memberikan nilai rapor perfect "10" (sepuluh, red) di mata pelajaran PPKN (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan), Bahasa Inggris dan Matematika. Ya Allah, Tabaarakallahu Ta'ala. Aku sampai terbengong-bengong menggenggam raporku kala itu. Gimana bisa, aku ini bukan nasionalis, english-ku payah dan matematikaku pun buntu minta ampun. Jadi aku menghadap pengen klarifikasi -dalam pikirku, ini pasti ada yang salah- guru-guruku malah senyum dan mengelus kepalaku. Aku kan jadi salah tingkah (>__<) Ya Allah, berkahilah guru-guruku dengan limpahan rezeki-Mu. Aamiin...
2.  Pecahnya Perang Rambutan
Ini hal yang paling kacau. Terjadi di siang bolong pada saat jam kosong tanpa ba-bi-bu. Ceritanya bermula dari anak-anak kelas 1.5 -mayoritas cowok- melempar kulit rambutan tepat di teras kelas 1.1, kelasku. Satu-dua-tiga rambutan sih gak masalah. Namun pas tiba-tiba terdengar pekik aduh kesakitan dari temanku, aku langsung mengambil alih. Karena kelas kami berhadapan, tak sulit menemukan siapa biang keroknya. Cowok-cowok super rese itu mengacungkan jempolnya lalu membalikkannya 180 derajat ke bawah, simbol pecundang. Darahku tambah mendidih ketika detik berikutnya kulit rambutan mengenai seragamku. Ck, aku langsung mengode teman-temanku dan berteriak, "S-e-r-a-n-g-!" Tapi tapi tapi, kubuku yang mayoritas cewek agak kewalahan menghadapi serangan mereka yang tepat, kuat dan semrawut. Akhirnya kami main strategi; bertahan dengan hanya sekali-kali menembak. Diam-diam kami mengumpulkan semua rambutan yang telah terlempar ke arah kami. Nah, ketika mereka kehabisan mesiu alias peluru, tamat riwayat mereka. Kami memborbardir tanpa ampun dengan ratusan rambutan. Hahahahaha~ Sayang, keseruan itu terputus dengan kedatangan para guru. Deg, bisa tebak kan skenario selanjutnya apa? Ya, benar. Kami dihakimi. Namun, inilah kemenangan yang nyata bagi kelas anak emas :D kami terbebas dari hukuman. Tapi itu tidak berarti membuat kami senang (--___--") Saat itu kami hanya bisa membisu melihat anak kelas 1.5 yang betisnya merah padam karena dipukul dengan penggaris kayu 1 meter. Apalagi mereka harus membersihkan sisa-sisa perang sebelum pulang. Tragis. Yah, perang memang selalu membawa derita.
3.  Perburuan Tikus di Kelas
Aku tidak percaya ketika temanku bilang dia melihat tikus di kelas sepulang sekolah kemarin. Benarkah? Ternyata semakin dipikir semakin muncul banyak saksi mata. Katanya tikus itu sebesar lengan. Aku sampai jijik membayangkannya. Namun, tak jua kami menemukan sosok tikus itu. Dikiranya kondisi telah aman, eh tak tahunya beberapa buku di lemari kami digigit tikus. Wuihh, ini gak boleh dibiarkan! Kami pun menggunakan beragam cara; memasang racun tikus, menempatkan perangkap, memenuhi kelas dengan bebauan aneh yang katanya bisa bikin tikus mual *tapi yang ada, kami yang pusing, hahaha. Tak lupa kami pun menggembok lemari buku supaya tak ada kesempatan untuk si tikus berulah lagi. Perkiraan kami salah. Buku-buku kami tetap tergigiti di bagian ujung-ujungnya. Akhirnya suatu pagi aku berniat mengosongkan lemari itu lalu tiba-tiba... Kyaaaa! Aku menjerit tak karuan menghindari tikus yang melompat ke arah mukaku. Ternyata tikus itu membuat lubang besar di belakang lemari dan menjadikannya tempat persembunyian. Tak ayal lagi, kelas pun heboh seheboh-hebohnya. Tikus itu mengelilingi kaki-kaki meja sehingga membuat beberapa dari kami naik ke atas bangku. Aku hanya bisa memakai sapu dan memukul-mukulkan ujungnya ke lantai, berharap tikusnya segera pergi. Eh? Hahahaha, tentu saja. Apa kau pikir aku akan maju menghadapi tikus hitam, gemuk, panjang dan super tidak unyu itu? Ya Allah, aku mana berani. Ketika tikusnya kelelahan berlari, brakkk!! yahuuuii~ tikusnya terperangkap. Salah satu temanku melompat dan menjadikan tempat sampah plastik sebagai kurungan. Sangat sensasional. Hehehehe ^___^ kelas pun damai kembali.
4.  Berkernet Ria ala Titanic
Jarak sekolah lumayan jauh dari rumah, jadi kalau tidak dijemput, aku pulang naik angkot. Sore itu pelajaran berlangsung lebih cepat dari biasanya. Kami pun pulang sebelum petang. Ups, sampai lupa menerangkannya. Aku masuk sekolahnya di siang hari ^^ Nahh, tiba-tiba temenku ngajak pulang bareng naik angkot. Aku langsung setuju donk. Kami pun menunggu angkot yang kosong sehingga nantinya hanya ada kami di atasnya. Wahh, tiba-tiba hujan turun \(^-^)/ kami berbasah-basahan lalu beberapa menit kemudian angkot berhenti tepat di depan kami. Sayang, ada 2 orang penumpang di dalamnya. Namun kata pak sopir, penumpangnya sudah mau turun jadi lebih baik kami naik saja. Ya sudah~ kami pun berebutan naik :) Di perjalanan setelah 2 orang penumpang tadi turun, salah seorang temanku bergelantungan di ujung pintu angkot sambil teriak-teriak tidak jelas. Yup, seperti kernet :p aku yang ngelihatnya jadi kepengen juga XD huaaaaaa, benar-benar kelihatan asik. Tarr-rrr! Suara guntur menggelegar di angkasa. Aku tak takut. Setelah temanku masuk kembali ke dalam angkot, dia membantuku bergelanyut di tepi pintu. Ketika posisiku sudah stabil, dia membiarkanku mengeluarkan tubuh ke luar angkot, sisa jemari dan kakiku saja yang bertahan di bagian dalam. Semburan butir-butir hujan menyapa wajahku, membuatku sedikit geli. Lalu aku pun berteriak, "I'm a King of the World!" Hehehe, perbodohan yang mendalam. Niatku sih pengen seperti Titanic itu tuh yang di ujung kapal ("-_-)> ini sih di ujung pintu, angkot lagi. Hahahaha ^__^ gak apalah~ yang jelas, aura kernet ala Titanic-nya dapat :D cukup memukau.
5.  Target Penaklukan
Hey, apa yang terlintas di benakmu tentang aku semasa SMP dulu? Apa itu cukup menjadi alasan diriku dijadikan target penaklukan? Hahahaha, parah ya :p Ng lanjut kenangan, tak selang beberapa lama setelah pecahnya perang rambutan, tersebar isu bahwa akan diadakan serangan balasan terhadapku. Ok, aku siap kapan pun. Namun, tak terjadi perang apapun selanjutnya. Malah belakangan sikap cowok-cowok itu semakin baik dan lembut. Apa yang terjadi? "Maya, tolong baca surat ini dan jawabannya kutunggu sepulang sekolah". Alisku naik, hah?! Berselang beberapa menit kemudian, satu per satu dari cowok-cowok itu datang dan membawa surat yang sama padaku, surat cinta. Aku tak mengerti -apa itu rencana pembalasan paling cerdas yang terpikirkan oleh mereka?- sangat tidak waras. Waw, masih perlu seribu tahun lagi kalau mereka mau menaklukkanku dengan cara ini. Jangankan membuatku berdebar, yang ada mereka malah nginjak ranjau sendiri, iya, benar-benar jatuh cinta padaku. Huh, sepulang sekolah aku pun dilindungi teman-temanku #udahserasaselebritispalingtop ketika cowok-cowok itu datang. Eh berapa orang? Hmm.. puluhan~ lupa :p Aku cepat dilarikan ke angkot sebelum situasi semakin payah. Dari balik angkot yang melaju aku masih bisa melihat beberapa anak cowok yang berlari mengejar dan memanggil-manggil namaku. Aku hanya bisa melambaikan tangan sambil tertawa-tawa tidak jelas. Hahahahaha ^___^ sampai sekarang surat-surat mereka masih kusimpan :D dan itu benar-benar membuktikan masa-masa SMP itu sangat polos, sepolos otot polos yang tanpa kesadaran (">_<)> hahahahaha~

Alhamdulillah... PR SMP sudah selesai nih \(^-^)/
Itu artinya, sekarang statusku sudah menjadi ibu guru, yei! Lalu sudah menjadi tugas ibu guru untuk memakmurkan PR. Hihihihi. Jadi, ehem.. aku akan mulai mengabsen anak-anak muridku untuk memberikan PR ini kepada mereka.

Silakan diterima PR SMP-nya ~ Original picture was from here

Kepada anak-anak muridku di PR SD yang sudah mengerjakan tulisan berantai itu dengan sempurna~ ayo nak, kita kerjakan PR SMP lagi. Hahahahaha :D Taraaa... dan inilah anak-anak muridku itu :

! Yudee ~ Another All in One Blog  :
http://yudeelol.blogspot.com/2011/12/pr-pekerjaan-rumah-smp.html

!! Himawari ~ Satu Senti Kebahagiaan di Blog Himawari  :
http://himawari70.blogspot.com/2011/12/pr-smp-3.html

!!! 'Kaito' Pasca Driyarkara ~ The Real Target Blog

!!!! Elfira Zulisti ~ Si Anak Peri Bidadari Elfira's Blog
http://elfirazulisti.blogspot.com/2012/05/pr-berantai-part-2.html

!!!!! Kaito Kidd ~ Prince of Rain
http://kaitokidd.blogspot.com/2011/12/unforgettable-childhood-chapter-2.html

!!!!!! Basmah ~ Bianglala Basmah
http://bianglala-basmah.blogspot.com/2011/12/tulisan-berantai-pr-sekolah-menengah.html

Lalu, aku juga pengen menyekolahkan beberapa murid yang baru ikut di PR SMP. Tidak apa ya? Mohon PR SMP ini dikerjakan dengan baik ^__^ Ingat, tingkat pemaksaan yang sempurna. Lalu siapakah mereka?

!!!!!!! Mirna Andriani ~ Aineblume's Blog
http://aineblume.wordpress.com/2011/12/09/tulisan-berantai-pr-smp

!!!!!!!! Faris Hardiyanto 177 ~ Farixsantips
http://farixsantips.blogspot.com/2011/11/kena-tag-tulisan-berantai.html

!!!!!!!!! Lonk ~ D'blog ala Lonk
http://paracinta.blogspot.com/2011/12/smphore.html

!!!!!!!!!! Rezky Batari ~ Catatan Akhwat Pejuang
http://rezkybatari.wordpress.com/2011/12/05/tulisan-berantai-pr-smp

!!!!!!!!!!! Naskar Hansam ~ Visionasc
http://visionasc.blogspot.com/2011/11/dapat-pr-smp-dari-teman-blogger.html

!!!!!!!!!!!! Cucu Hermawan ~ Catatan Hidup Seorang Pemimpi

!!!!!!!!!!!!! Hariyanto Wijoyo ~ Blogs of Hariyanto
http://hariyantowijoyo.blogspot.com/2011/12/lima-kenangan-sekolah-menengah-pertama.html

Sip, bagi yang tersebut namanya di atas, silakan mengerjakan PR SMP ini dengan menuliskan lima kenangan berharga teman-teman blogger semasa SMP \(^-^)/

Bagi yang mau bikin PR ini tetapi nggak tercantum namanya :p tenang saja~ Masih ada Tulisan Berantai Part III : 11-11-11 hahahahahaha dahsyat tuh :p Setelah kukerjakan akan kuestafetkan ke teman-teman blogger lagi ^___^ jangan kapok terima PR dariku yaaa~

::salam tulisan berantai::

View Post
Bismillah

Taraaaa~ kiriman datang! \(^-^)/ Hehehe, senangnya. Dari siapakah itu? Baiklah, aku, reporter Maya siap melaporkan dari lokasi kejadian. Hoo-hoo-hoo :)

1st. Kiriman dari Sang Cerpenis Bercerita
Ketika mbak Fanny a.k.a sang cerpenis bercerita ngirim email bahwa paket sudah dikirimkan, aku mulai gelisah grasak-grusuk gak jelas. Harap-harap cemas, semoga paketnya tiba dengan selamat. Takut nanti alamatku salah ketik terus nyasar atau paketnya rusak alias gak seutuh aslinya atau mendadak nggak ada orang di rumah jadi petugas pengiriman paketnya ngembaliin paket ke pengirimnya atau atau yang lainnya ("-_-)> ugh~ ini pikiran kenapa jadi macam-macam seperti ini ya?

Akhirnya aku nyerah menyelimuti diriku dengan kecemasan bodoh itu. Aku sudah tidak bolak-balik ngintip dari balik jendela -pengen tahu siapa yang datang- kalau bel rumah berbunyi. Bahkan ketika bel berbunyi sampai tiga kali, aku tetap bergeming di kamarku. Aku mendengar langkah kaki yang terburu-buru dan bunyi pintu yang berdecit. Tak lama kemudian, kamarku diketok dan adikku nyelonong masuk, "Bukannya kakak lagi nungguin paket? Kenapa nggak bergerak sih? Ini nih kirimannya datang."

Aku langsung sumringah dan mengambil paket dari tangannya dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Aku langsung memamerkan paket itu -mengitari isi rumahku dengan berlari-lari kecil- seraya berseru, "Kiriman datang! Aku dapat paket. Aku dapat paket."

Kiriman Datang ~ dari Mbak Fanny, Jakarta Utara

Mama, kakak dan adik yang melihat tingkahku jadi penasaran dan mendekatiku. Apa sih isinya?

Hadiah Lomba Teka-Teki Berebut Novel

Iya, benar sekali ^^ Ini hadiah Lomba Teka-Teki Berebut Novel. Penjelasan lebih lengkapnya bisa dibaca di tulisanku yang judulnya My Riddle. Ng, mbak Fanny~ sejujurnya aku ngincar tuh bukunya yang Breaking Dawn -pengen kukasih buat adik sepupuku, hehehe- tapi takdir Allah berkata lain ^__^ mungkin ada sesuatu di buku Tiga Venus ini yang harus kubaca dan kuambil hikmahnya \(^-^)/  walau bahkan belum aku baca isinya, bulu kudukku sudah merinding melihat sinopsisnya. Pretty interesting ^^ Overall, really big thanks to Mbak Fanny.

Ayo~ Mulai Baca Baca Baca \\(^o^)//


2nd. Kiriman dari Tarry KittyHolic
Kalau yang ini, aku gak nyangka banget. Soalnya kirimannya datang tiba-tiba, hehehe :) Kan, waktu itu mbak Tarry bilang bakal agak lama ngirimnya ^^ Aku sih sabar menanti dan gak terlalu mikirin. Eh, belum lama aku sabarnya, pas pulang kampus, aku melirik di meja makan ada sekotak paket bersampul krem yang dibungkus plastik. Penasaran, aku langsung meraihnya dan hatiku berbunga seketika melihat namaku tertera di bagian penerimanya. Hohohoho \(^-^)/

Kiriman Datang~ dari Mbak Tarry, Jawa Timur

Kali ini aku langsung masuk kamar dan mulai membedah paketnya. Kiriman dari Mbak Fanny udah bisa aku tebak isinya tapi kalau yang ada di genggamanku saat ini, aku tak punya ide. Kata Mbak Tarry sih souvenir dari Hong Kong, Macau dan Taiwan. Namun jujur saja, aku tidak kepikiran, bentuknya seperti apa ya?

Giveaway Cinta Antara 2 Negara

Huwaaaaaa ^___^ lucunya~ ada 12 ragam souvenir loh. Dari gantungan kunci, gantungan HP, dompet kecil, penjepit rambut, alas tempat minum dan hiasan meja. MasyaAllah... ini keren banget, Mbak Tarry. Eh, kenapa aku bisa mendapatkannya? Iri ya? Hahaha, soalnya waktu itu kan tulisan Cinta Vs Cita yang kuikutsertakan dalam acara giveaway cinta antara 2 negara berhasil mengaduk-aduk hati Mbak Tarry menjadi berwarna-warni, hehehehe, alhamdulillah yah \(^-^)/

Oh iya, di antara semuanya yang paling kusukai adalah gantungan HP super unyu ^___^ pink pink pink, lovely <3 hahahahaha~ Thank you verry berry much, mbak Tarry :)

Mendadak aku jadi punya harta karun sebanyak ini. Hahaha~


3rd. Kiriman dari Farixsantips
Er-rr, ini bukan kiriman sih. Eh, termasuk kok. Hanya saja ini paketnya gak nyata alias maya. Loh, aku dong? Hahahaha ^__^ yang kumaksud di sini adalah pulsa. 

Malam hari, Faris udah bombardir ke sana ke mari kalau dia akan mengadakan kontes kecil-kecilan. Esoknya pas aku kunjungin, ternyata yang Faris maksud adalah Pulsa Award With Your Brain! - Smart Contest. Alhasil, petang hari menjelang maghrib, aku langsung ngacak-ngacak isi otakku, mencoba memecahkan soal-soal matematika kelas 3 SMP ke bawah.

Eh? Malam harinya tiba-tiba ada sms masuk.
Selamat sobat dapat pulsa sebesar 10rb karna telah menjawab soal 7 benar :)
Belum sempat aku menganalisis apa yang tengah terjadi, sepuluh detik kemudian hpku kembali berdering, ada sms masuk. Aku membacanya dengan senyum merekah di wajahku.
Nomor Anda telah diisi dengan nomor seri voucher 111181838302183467.@

Wahh~ cepat sekali reponnya \(^-^)/ Faris, I really appreciate it, thanks ^__^


4th. Kiriman dari Al Kahfi
Ini kiriman terakhirku di bulan November. Ng? Masih ada yang mau mengirimkan sesuatu padaku? ^__^ boleh banget tuh~ ahahahaha. Akhirnya ada juga kiriman yang aku terima sendiri. Suatu siang, bel rumah bunyi dan terdengar suara ketokan pintu yang berirama. Lama -tak ada langkah kaki yang terdengar- tiba-tiba sebuah suara berseru lantang, "Ada kiriman!"

Spontanitas, aku langsung loncat dan membuka pintu. Aku disambut oleh petugas pengiriman paket, "Ini ada paket untuk Nurmayanti Zain. Tolong tanda tangan di sini."

Kiriman Datang ~ dari Al Kahfi oleh Mbak Fanny, Jakarta

Aku tersenyum simpul. Sambil mengucapkan terima kasih dan memandang petugas itu keluar dari pagar rumahku, aku mengamati nama pengirim paket, Mbak Fanny. Ohh, jadi buku yang dipesan Al Kahfi ke Mbak Fanny langsung dikirim ke alamat penerimanya yaa~ Praktis juga, hehe. Siapatahu siapatahu entah kapan nanti aku kepengen bagi-bagi buku juga, mesen di Mbak Fanny aja ahh~ hahahaha, Mbak Fanny, bayar biaya promosiku yaa :p

Wah sampai lupa membahas tentang kirimannya. Hahahaha. Lalu, apa yang kudapatkan?

Giveaway Al Kahfi ~ Man and The Moon

Sejujurnya aku ngiler banget dengan hadiah utama >>> request buku <<< tapi Qadarullah, ini yang terbaik buat aku :) Aku dapat ini lantaran tulisan Aku, Kamu dan Hujan yang dinilai paling melow dan masuk kategori pemenang hiburan berkriteria. Alhamdulillah~ hehehe, ini udah sesuatu banget ya buat aku \(^-^)/ Al Kahfi, thanks of the thanks for you.

Hmm, pas aku balik cover belakang dan membaca sinopsisnya, aku tercengang. Ya Allah, ini gambaran kisah tragis tentang kegagalan orang tua masa kini dan institusi pemberantasan narkoba dalam menyelesaikan kasus-kasus narkoba. Ckckck, bakal mendobrak relung terdalam sanubariku nih T__T

Moga review bukunya cepat bisa kuselesaikan ^^


5th. Kiriman dari Kamu
Hahahaha, bercanda (">_<)> bercanda. Sudah tidak ada kiriman lagi kok ^__^

Baiklah, cukup sekian laporan dari reporter Maya :) Lebih dan kurangnya, mohon dimaafkan~

::salamkiriman::

View Post
Bismillah

Original Picture was from here
Seperti judulnya, tulisan ini benar-benar berantai, diberikan dari satu blogger ke blogger yang lain. Yakin dan percaya, judul tulisan di atas sudah beredar di kalangan blogger beberapa pekan yang lalu -bahkan mungkin sudah basi- hahaha, aku malah baru mengerjakannya ("-_-)> benar-benar murid yang rajin ya? Hahahaha ^^ Yahh~ tidak apalah, biar lambat asal selamat. Ngeles mode : on.

Terima kasih kepada bu guru Una, pemilik sekolah Corat.Coret.Una yang telah memberikan PR SD (pekerjaan rumah sekolah dasar, red) ini padaku. Ng, sebelumnya aku mau nitip pesan untuk pak guru Nurudin, pemilik sekolah Abi Sabila -maaf ya pak- PR SMP (sekolah menengah pertama, red) masih dalam daftar tunggu. Hahahaha. InsyaAllah segera mengudara juga secepatnya.


Kembali ke Masa Sekolah Dasar
Aku masih mengingat dengan jelas, diriku yang culun manis sekali dengan seragam merah putih. Senyum-senyum bodoh -tanpa arti- menerima pelajaran dari bapak-ibu guru di dua sekolah dasar yang berbeda. Ya Allah, berkahilah guru-guruku dimana pun beliau berada sekarang. 

Aku benar-benar berjuang hidup ketika menginjakkan kaki pertama kali di SD Negeri Genuksari 02 kec. candisari kodia Semarang hingga akhir kelas tiga. Gimana gak berjuang untuk hidup?! Itu adalah masa-masa penjajahan paling akbar dalam hidupku. Baca : hidupku selama tiga tahun itu berlabelkan anak buah. Anak buah. Anak buah. Ck, diulang berapa kalipun gak bakal bisa ngubah kenangannya. Hahahaha. Aku hanya bisa tertawa lepas mengingat bagaimana dulu tak ada kebebasan mengutarakan pendapat di depan bos, kemana-mana harus ngikut di belakang bos, semua permintaan bos harus diturutin dari yang paling kecil (ex : ngerjain pr bos, wew o_O) hingga yang paling gede (ex : nemenin masuk sampe ke dalam toilet, wew x_x), barang-barang milikku adalah barang-barang milik bos, bahkan hak untuk jatuh cinta pun dicabut karena bos sudah nentuin pasangan untuk tiap-tiap anak buahnya. Hahahaha ^_^ Konyolnya~

Lalu aku benar-benar berjuang tidak mati ketika melanjutkan sekolah hingga meraih surat tanda tamat belajar di SD Negeri 2 Punggolaka kec. mandonga kota Kendari. Gimana gak berjuang untuk tidak mati?! Itu adalah masa-masa pemberontakan paling akbar dalam hidupku. Baca : hidupku selama tiga tahun itu berlabelkan bos. Bos. Bos. Ck, diulang berapa kalipun gak bakal bisa ngubah kenangannya. Hahahaha. Gak kebayang lagi bagaimana dulu aku yang murid baru tiba-tiba berkelahi dan menumbangkan cowok bengal di sekolah itu, belum lagi tingkah yang super lembut menempatkanku di barisan terdepan cewek-cewek, guru? jangan khawatir, kerja keras otakku benar-benar membuat namaku dihapal oleh semua guru, tak elak lagi aku seperti pusaran air laut yang menghanyutkan siapa pun yang melihatku. Hahahaha ^__^ Pembalasan dengan cara yang tepat itu indah ya~

Er-rr, untuk ulasannya, aku memilih menceritakan kisahku di kota Semarang saja yaa~ bisa ribet kalau ngobrak-abrik memori otak untuk dua kenangan di tempat yang berbeda itu. Hahahaha, nanti gak kelar-kelar nih. Untuk kenangan di kota Kendari, lain kali InsyaAllah kalau ada yang ngasih PR SD lagi. Hahahaha \(^-^)/

 Guru Favorit
Searching... Scanning... Detecting... Hmm.. gak ada. Ya Allah, kenapa tak satupun bayangan sosok guru favorit yang muncul? Kotak memoriku kosong. Ugh (>_<") Eh, tunggu tunggu. Ada. Guru paruh baya yang mengajar kesenian. Beliau kusukai karena mendandaniku dengan polesan yang amat sangat cantik waktu festival hari kartini. Hahahaha, hanya itu yang teringat.

 Guru Killer
Ckckck, dulu aku bodoh sekali olahraga (-_-") parahnya gurunya killer sekali. Murid-murid terkacau selalu ditempatkan paling depan -apalagi pas senam bersama- hiks, jatahku selalu saja ada. Kena marah? Itu biasa. Dipelototin? Itu biasa. Gak dibolehin pulang? Itu biasa. Ngelus kepala? Hahahaha, itu baru luar biasa. Ya, kepala kita hanya akan dielus kalau kita benar-benar nangis, sayang dulu aku gak jago nangis.

 Teman Bolos 
Jangan ditanya deh~ dulu aku ratu bolos demi bos tercinta. Hahahaha. Mau gimana lagi, di antara semua anak buah, pangkatku paling bawah, tragis. Jadi kalau minta dibelikan sesuatu, mau tak mau, ngacir lagi dari kelas. Bos pengen pulang cepat, ya udah, aku anterin sampai ke rumah (padahal ini nganternya jalan kaki juga loh). Wahh, benar-benar ikatan bos dan anak buah yang manis ya. Hahahaha.

 Teman Berantem 
Malas banget bahas ini. Huhuhu, teman berantemku adalah pasangan yang dipilihkan bos untukku. Arghh, aku bisa gila kalau mengingatnya. Cowok paling lugu, lemot, ingusan, dekil, cengeng dan payah sedunia. Mana aku harus duduk sebangku dengan dia lagi?! Tiap hari kerjaku cuma marahin dia tapi dia gak pernah membalas bentakanku sedikit pun. Bagaimana mau ngebalas, matanya sudah bercucuran air. Eh, ini bukan berantem ya? Ah, boleh donk dikatakan berantem. Lah, tiap dia bicara padaku kesannya ngajak berantem. Hahahaha.

 Jajanan Makanan/Minuman Favorit
Kalau hari itu bukan giliranku membelikan jajan untuk bos, aku suka sekali beli gulali yang berwarna merah muda dengan butir-butir tepung gula di sekitarnya. Selain itu aku sering makan es potong sepanjang perjalanan ke rumah. Kalau tidak ada es potong, es lilin pun boleh. Misal lagi banyak duit, paling suka beli es serut berbentuk kerucut yang disiram sirop, yummy ^__^

Gulali ~ Original picture was from here

 Mainan Favorit
Bola bekel! Hehehe, dulu sering main itu bareng teman-teman. Kadang-kadang main congklak, ular tangga dan orang-orangan dari kertas. Kalau ingin yang sedikit keringat, bisa main lompat tali atau petak dende. Bener-bener mainan polos. Hari gini, entah kemana anak-anak SD~

Bola Bekel ~ Original picture was from here

 Sepatu/Tas Favorit
Ng, ini pertanyaan paling aneh. Memangnya anak SD zaman dulu sudah konsumtif ya? Hahahaha, kan pasti dibeliin sama ibunda tercinta~ mau milih juga belum ada bayangan. Kalau zaman sekarang sih mungkin saja. Tapi kalau warna, bolehlah. Aku milih untuk jadi pecinta pink :D xixixixi

Alhamdulillah~
PR Sekolah Dasar sudah beres kukerjakan. Asik, asik, asik. Sangat sangat terima kasih kukirimkan untuk kloningku yang sudah susah payah menemaniku mengingat beberapa part dari kenangan ini.

Lalu, sekarang aku sudah jadi bu guru. Yes, saat yang kutunggu-tunggu ^___^ Hahahaha, akhirnya aku yang akan memberikan tulisan berantai ini sebagai PR kepada teman blogger yang lain.

Bagi yang tersebut namanya di bawah ini silakan membungkus oleh-oleh PR Sekolah Dasar ini. Ingat, harus dikerjakan. Harus! Tingkat pemaksaannya tinggi ya~ Hahaha. Inilah orang-orang yang kurang beruntung dan penuh kerepotan itu :

Yudee ~ All in One Blog  :
http://yudeelol.blogspot.com/2011/11/pr-pekerjaan-rumah-sd.html

** Himawari ~ Satu Senti Kebahagiaan di Blog Himawari  :
http://himawari70.blogspot.com/2011/11/pr-esde-3.html

*** 'Kaito' Pasca Driyarkara ~ The Real Target Blog  :
http://therealtarget.blogspot.com/2011/11/pe-er-es-de-tulisan-berantai.html

**** Elfira Zulisti ~ Bidadari El's Blog  :
http://elfirazulisti.blogspot.com/2011/11/pr-berantai.html

***** Yahya ~ Suratan Makna
****** Kimsanada ~ Kimsanada's Blog

******* Sam ~ Heningkara  :
http://heningkara.blogspot.com/2011/11/pr-mengarang-bebas-masa-masa-sd.html

Ahh, kita kedatangan murid baru ^___^ dikerjakan yaa anak muridku yang sangat manis :)
******** Basmah ~ Bianglala Basmah  :
http://bianglala-basmah.blogspot.com/2011/11/pr-sekolah-dasar.html

********* Kaito Kidd ~ Prince of Rain  :
http://kaitokidd.blogspot.com/2011/11/unforgotable-childhood.html

Bagi yang belum kebagian PR, tenang saja :) aku masih punya PR SMP yang setelah kukerjakan akan kuberikan lagi, InsyaAllah. Hahahaha \\(^o^)//

::salam tulisan berantai::

View Post
Bismillah

Rain ~ Original picture was from here

Hujan...
Saat ini aku tengah memandangmu, menengadahkan wajahku ke langit. Engkau jatuh dari gumpalan awan hitam nan pekat dengan bunyi gemerisik lembut. Tiba-tiba saja aroma tanah yang pertama kali tersentuh olehmu melenyapkan segala kegelisahan dan kegalauan di hati.

Hujan...
Tahukah kau? Aku sangat iri padamu. Dengan karunia dari-Nya, kau memiliki kemampuan untuk menembus dimensi ruang dan waktu. Dirimu yang bergumul dari milyaran tetes air bisa dengan mudah mencapai siapa pun atau apa pun di muka bumi ini.  Sesuatu yang sangat sulit bahkan hampir mencapai titik mustahil bagiku. Untuk itu, maukah kau menolongku? Ayolah, untuk kali ini saja. Hujan, sampaikan salamku padanya.

Hujan...
Sampaikan rasa terima kasihku pada Al Kahfi, penghuni istana man and the moon sejak maret 2011 silam. Di awal pembangunan istana itu beliau banyak bercerita tentang rasa gundah, gulana dan galau tetapi seiring dengan bertambahnya masa, istananya kini telah dipenuhi oleh ramuan kata yang menggugah dan memotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Melihat profilnya, beliau -sama sepertiku- adalah seorang insinyur hanya saja di bidang yang berbeda, arsitektur. Aku belum pernah berjumpa dengannya tetapi jika bulir airmu menjumpainya, dengan yakin aku katakan, kamu pasti bisa merasakan kebaikan hatinya. Sosok yang ramah, sopan dan pandai bergaul jelas terpancar dari goresan penanya. Aku bahkan sampai kaget, beliau ada dimana-mana, di tiap istana dunia maya yang aku kunjungi. Rupanya beliau menebar ukhuwah tanpa pandang bulu. Subhanallah. Semoga beliau mendapatkan keberkahan dari setiap kebaikan yang ditebarnya.

man and the moon

Titip kata untuknya, aku sangat menyukai tulisan "Hujan sampaikan salamku padanya". Sebuah pelajaran tentang kerinduan dan kehilangan tergambar jelas di sana. Saat membacanya, terasa seperti ada black hole yang menghisapku masuk ke dalamnya. Sungguh perenungan yang cukup memukau. Aku bukannya suka dengan rasa haru biru itu. Bukan pula karena memori masa kecil yang mencuat kembali. Lalu karena apa? Ng, karena beliau melukiskan semua hal itu melalui dirimu, hujan.


Hujan...
Ketika tinta penaku kering, aku selalu mengeluh padanya. Bianglala namanya. Sosok polos nan menawan yang tak pernah lelah memarahiku dengan caranya. Mengembalikan gairah tulisan dalam hidupku. Iya, aku akan tetap berjuang walau kemilauku redup sekalipun. Hujan, sampaikan rasa sayangku padanya. Katakan, tetaplah berada di posisinya jangan kemari, aku ingin dia melihatku bangkit dengan tanganku sendiri sekali lagi, sekali lagi dan sekali lagi.

Hujan...
Aku mengikuti tetes terakhirmu meresap ke dalam tanah, tiba-tiba jingga berbisik, dia tidak melihat sesuatu yang biasa terlihat sesudahmu. Pelangi. Aku segera menengok ke kiri dan kanan mencari-carinya. Benar, aku tidak bisa menemukannya. Tapi jingga menegurku, katanya pelangi itu tidak berada di bawah tetapi di atas langit. Setengah tertawa, aku menggeleng tidak setuju. Hujan, jumpailah pelangi. Katakan padanya, aku tidak ingin dia menghilang, aku rindu melihat senyumnya, apalagi tingkahnya yang riang memelukku. Pelangiku, Syafakillahu... Laaba'sa thahurun insyaAllah... semoga lekas sembuh.

Hujan...
Kisah daun cinta dan pelangi belum berakhir kan? Daun-daun yang berguguran itu belum tersapu badai kan? Aku sih sangat senang bila pelangi tergantung di langit yang bermandikan cahaya seraya bermain dengan awan putih yang berarak. Namun, aku melihat kekosongan yang luar biasa di hati daun cinta. Hujan, sampaikan kesalku padanya. Aku sudah hampir gila melihat tangannya yang menghantam tembok, bahu mungilnya yang menabrak pintu, matanya yang selalu melirik tanggal di kalender dan dirinya yang mengigil karena basah kuyup olehmu. Kalau dia protes, katakan saja, semakin dia menganggap pelangi sebagai fatamorgana semakin nyata keberadaan pelangi baginya. Mau melupakan? Yang benar saja.

Hujan...
Bagaimana jika orang yang kau rindukan dan nantikan kedatangannya tiba-tiba muncul di hadapanmu dalam keadaan lupa ingatan? Sungguh, aku tidak mengalaminya. Yang terjadi malah sebaliknya. Setelah awan putih mengungkapkan rahasia hatinya, aku tidak pernah melihat sosoknya lagi. Bahkan sampai detik ini aku belum menjawabnya secara langsung. Awan putih, dimanakah dirimu berada? Baik aku, daun cinta maupun angin lembut tak akan pernah berhenti mencarimu. Hujan, carilah awan putih, sampaikan salam cintaku padanya. Katakan, dia tidak sendirian. Ada Allah dan tentunya ada aku juga berserta orang-orang yang menyayanginya. Jangan takut, jangan melarikan diri.

It's raining and I'm here beside you ~ Original Picture was from here

Hujan...
Saat ini bunga matahariku sedang menghadap ke arah matahari. Bahkan ketika kabut gelap bermekaran di angkasa pun, dia tetap bisa menangkap siluet sang matahari. Aku tahu ini adalah sesuatu yang fitrah. Hanya saja bunga matahari itu masih terlalu hijau dan rapuh. Aku hanya sedikit cemas. Namun, aku memilih untuk memercayainya. Hujan, sampaikan senyumanku padanya. Katakan, dia bisa mengatasi hal ini dengan baik. InsyaAllah dia bisa mendapati dirinya sebagai  hamba yang sabar menanti takdir Ilallah yang lebih istimewa untuknya.

Hujan...
Tadi siang aku bertemu dengan embun pagi. Sorot matanya memang tampak lelah tetapi dia masih bisa memberikan genggamannya yang terhangat padaku. Aku benar-benar ingin mendukung dan menyokongnya dari belakang di saat masa-masa sulit seperti ini. Ya Allah, kuatkanlah dia. Hujan, sampaikan salamku padanya. Semoga dia tetap istiqomah di jalan ini hingga takdir Allah memutus hubungannya dengan dunia. InsyaAllah.

Hujan...
Aku yakin kau pernah bertemu dengannya. Dia adalah seorang putri duyung yang tekadnya setegar batu karang tetapi hatinya serapuh mutiara di dasar lautan. Aku sangat menyukainya ketika dia tersenyum, senyuman yang membuat dua samudera bergejolak di sekitarnya. Hujan, sejak kecil dia sudah jatuh hati bermandikan tetesan airmu, jadi kau pasti mengenalnya. Hujan, hampirilah putri duyung. Katakan padanya, tak perlu khawatir, dia tidak akan berubah menjadi gelembung. Dia adalah putri duyung yang akan memercikkan kisah cintanya sendiri terlepas dari mitos little mermaid yang menjadi buih.

Hujan...
Debaran hatiku muncul ketika bersentuhan pertama kali dengan kisahnya. Membuatku ingin melukiskan kisah itu dalam deretan kata yang memesona. Sayang aku belum berhasil. Karena itu, sampai sekarang pun aku masih berusaha mengenal dia lebih dekat. Siapa dia? Ng, aku biasa memanggilnya tuan putri. Hujan, sampaikan salamku padanya. Katakan, sesuatu yang tidak membunuhnya membuat dirinya lebih kuat. Dia akan bahagia dan menemukan seseorang yang akan mendampinginya di sepanjang hidupnya, InsyaAllah.

Hujan...
Ketika berbicara dengannya, aku seperti berada di depan cermin. Dia begitu mirip denganku sampai-sampai aku ragu dia adalah manusia, mungkin dia sebuah kloning. Apalagi dia banyak melakukan hal-hal yang kusukai. Aneh? Jangan tanya lagi. Hujan, jumpailah dia di pagi hari. Dia sangat senang melihat bulir-bulir airmu yang jatuh di pagi hari. Sampaikan semangatku padanya, semoga hari-harinya diiringi ceria yang tak akan pernah luntur. Hampir lupa, hujan kirimkan juga rasa terima kasihku padanya. Dia telah mengajakku berkeliling kota dan memperlihatkan hal-hal yang spektakular. Lain kali, giliranku untuk mengajaknya ke duniaku, InsyaAllah. Walau aku tidak tahu kapan aku bisa menepati janji itu.

Hujan...
Suatu saat, jika kali ini bukan untuk menyampaikan salam melainkan untuk menemuiku, apa kau bersedia datang? Aku tidak meminta banyak, cukup biarkan aku tersenyum pada langit sehingga butir-butir airmu bisa menyapa wajahku. Dengan begitu, tak akan ada yang sadar bahwa ternyata aku juga tengah mengeluarkan butir-butir air.

Cold but feel cool ~ Original picture was from here

Hujan...
Terima kasih...


..::11 November 2011::..


PS.
Give away Al Kahfi
Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Al Kahfi (man and the moon)


UPDATED 20 NOVEMBER 2011
Alhamdulillah, MasyaAllah Tabaarakallahu Ta'ala
Tulisan ini meraih gelar pemenang hiburan berkriteria -yang melow- hihihihi ^___^ 
Yang mau tahu lebih jelas, silakan lihat pengumumannya di sini
Terima kasih banyak Kahfi \(^o^)/

View Post
Bismillah


Dari Aisyah Radhiyallahu'anha, Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu-bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya."
(HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)


Moooooooo... Moooooooo...
Mendengar suara menggema itu aku langsung mematikan laptop dan bergegas keluar kamar. MasyaAllah. Tepat di samping kamarku (garasi, red) ada sapi! Sapinya sudah datang menjelang senja kemarin. Aku mengamatinya dari balik pintu, masih takut untuk mendekat. Dia punya mata yang indah, biru merona. Tanduknya besar. Warnanya hitam legam. Dia cakep loh. Eh, bagaimana ukuran badannya? Wuihh.. gemuk deh. Aku langsung menawarkan diri untuk jadi fotografernya. Pas jadi foto model, ahh, si sapi belagu banget. Hihihihi. Lihat saja nih gayanya.


Jika saja tidak ada tembok yang menjadi pembatas, pastilah aku dan sapi sekarang satu kamar. Aku bisa merasakan ketika sapi itu bergerak atau berdiam saking dekatnya jarak kami. Seperti malam-malam Idul Adha tahun-tahun sebelumnya, setiap sapi yang datang pasti tenang, begitupun sapi kali ini. Saking tenangnya mamaku cemas dan menyuruh adikku, Rahmat, untuk memeriksa sapi sambil menaruh tempat air minum di sampingnya. Menjelang tengah malam, sapi itu tidak berbunyi sedikit pun, aku sempat menengoknya apakah dia tertidur? Ngg, aku ragu dia tidur. Tapi memangnya sapi bisa begadang ya? Hahaha. Atau dia memikirkan hal lain? Hmm, aku lebih memilih untuk memikirkan bahwa sapi itu sedang berdzikir. InsyaAllah.

Sepertiga malam terakhir menjelang subuh, aku terbangun tiba-tiba. Tebak siapa yang membangunkanku? Yup, benar sekali. Sapi! Wah, terima kasih ^__^ si sapi tidak henti-hentinya menjadi alarm sampai adzan berkumandang. Langit yang mendung menemani kepergian kami sekeluarga untuk shalat hari raya Idul Adha. Aku suka deh hari ini. Sudah mendung, berbau tanah sehabis hujan, ramai pula. Lebarannya bareng sih :) Semoga tahun-tahun ke depannya lebarannya juga bisa bersatu padu lagi, InsyaAllah.


Whoaaa! Pulangnya, si sapi masang posisi siaga. Loh kok? Ahahahaha. Padahal kemarin pas jadi foto model dia sok begitu gak mau berdiri (-_-") 

Eh, eh, eh, si sapi buang kotoran di mana-mana. Yuck! Bila matamu jeli, kamu pasti bisa melihat kotorannya di belakang ember merah (look at the picture). Selain itu di samping kiri-kanannya juga ada. Wuih, Apa si sapi tegang ya?


Wah wah.. Calm down sapi... Tenanglah, aku di sampingmu  nih :) hehehehe.. Maaf sapi, kamu harus berbaring ^^ dan keempat kakimu harus kami ikat. Gak apa yaa? Hiatt.. Susah juga membaringkanmu (>_<") sapinya pintar mengelak. Xixixi. Hey, hey, jangan berpikir aku yang mengikat dan membaringkannya loh~ tentu saja bukan. Aku hanya bagian dari tim bersuara iiiiihhhhhhhhh, aaahhhhhhhhhhh dan aduuuuuhhhhhh. Hehehehe :p


Subhanallah... Fiuhh~ akhirnya sapinya berbaring juga. Malah sampai memperlihatkan leher. Mantap. Adegan berikutnya lebih mengernyitkan dahi. Yang tidak terbiasa melihat, diharap jangan memandangnya terlalu lama yaa. Ok? Lanjut cerita, seketika, nama Allah Ta'ala menggema di telinga kami kala itu. 

Bismillaahirrahmaanirrahiim.. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!


Ya Allah Ya Rabb..
Terimalah daripada kami (amalan qurban kami).
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Sedikit ngeri? Bukan lagi (-__-) banyak, iya. Hehehe, wajar saja. Kalau untukku, aku sudah menerapi diriku dengan melihat hal ini selama kurang lebih 13 tahun lamanya. Alhamdulillah ketakutanku berkurang dari tahun ke tahun. Bahkan saat ini, aku berani menaruh diriku satu meter eh setengah meter dari sapi. Hehehe. Sesudah disembelih, yaa tentu saja proses pengulitan terus dipotong-potong deh. Tenang saja, akan kuperlihatkan juga. Ini edisi khusus hari raya sih :p super special picture!


Cet.. Cet.. Sret.. Krek.. Cepat juga nih cara kerjanya. Aku saja yang sudah sering melihat tetap deg-degan. Tiba-tiba saja sudah tanpa kulit. Ehh, tiba-tiba saja isi perutnya sudah keluar. Ehh, tiba-tiba saja tinggal tulangnya. Hahahaha. Aku hanya cengar-cengir berkeliaran tidak jelas. Kalau namaku dipanggil aku sebisa mungkin melaksanakan tugas dengan baik, yup, sebagai fasilitator saja \(^_^)>. Yang unik adalah ketika membersihkan tempat kotorannya. Apa ya namanya? Ng, babat? Usus? Yaa, sekitar-sekitar situ. Aku hanya bisa tertawa terpingkal-pingkal melihat ekspresi wajah jijik tapi tangan-tangan itu tetap giat berkerja. Cool :D


Setelah itu ditimbang, tiap-tiap kantongan diberi massa 1 kg daging. Alhamdulillah hasilnya 90-100 kantongan. Lumayan juga \(^-^)/ apalagi sapinya super sehat tanpa penyakit, syukurlah :) hari ini memang amat sangat melelahkan tapi tampak wajah-wajah senang dari kami. Loh, lagi-lagi aku belum menerangkan siapa kami ya? Hehehehe, kebiasaanku bercerita parah (-_-") baiklah, siapa di balik suksesnya berqurban hari ini?

MasyaAllah, pertama papa dan mama. They are really amazing. Papa yang cakap memimpin dan mama yang cekatan dan teliti, benar-benar pasangan yang keren. Lalu kami lima bersaudara pun turun tangan. Kakakku -putri tidur- masuk ke tim pemotongan, aku yaa sudah tahu kan? seksi sibuk :p, adikku Yudi masuk ke tim penyembelihan, adikku -putri salju- bergembira di seksi penyambutan tamu dan pengadaan makanan plus minuman, adik bungsuku -Rahmat- siap siaga sebagai tim keamanan.

Namun, kami tidak bertujuh saja loh. Ada ustadz masjid dekat rumah yang dipanggil untuk menyembelih, ada tiga orang tetangga yang ahli menguliti dan memotong sapi dengan pisau bak jack the ripper -sret- sekali tebas langsung terpotong, ada saudara sepupu plus om plus tante yang ikhlas membantu. Seru sekali deh pokoknya. Dan situasinya aman dan terkendali. Alhamdulillah.

Nahh, begitulah kisahku. Aku senang sekali hari ini. Alhamdulillah. Makasih ya Allah.. Lalu, bagaimana lebaranmu hari ini? Semoga menyenangkan juga yaa :D

Eid Adha Mubarak
Taqabbalallahu minna wa minkum
Selamat Hari Raya Idul Adha 1432H
Mohon Maaf Lahir dan Batin

::10 Dzulhijjah 1432H - 6 November 2011::


View Post
Bismillah

Teka-Teki... Teka-Teki... Teka-Teki...
Sesudah Teka? Hahaha bukan Teki loh o_O melainkan Esde (baca : setelah TK *taman kanak-kanak* masuk ke SD *sekolah dasar*) fufufufu (>_<") jayus sekali... Yahh, tapi begitulah teka-teki, selalu bisa membuat jantung gatal.

Aku begitu tergila-gila dengan teka-teki a.k.a riddle semenjak aku masih menggunakan seragam putih abu-abu. Tak pernah kulupa pertama kalinya berjumpa dengan teka-teki -namanya ksatria puzzle- ketika teman sebangkuku, Purnama, riuh memintaku bergabung dengannya menemukan harta karun si ksatria cahaya, sepupunya. Awalnya bingung-bingungan tetapi setelah memasuki permainan, wow, keren (^-^)>

Teka-Teki a.k.a Riddle alias Puzzle ~ orginal pict from here

Ksatria puzzle berisi file-file microsoft word dari level 1 s.d. level 6 plus level bonus dan tentu saja terdapat file terakhir paling istimewa, prize. Untuk menuju ke level berikutnya kita harus menjawab teka-teki dari level sebelumnya. Itu artinya apa? File-file tersebut di-encrypt dengan sempurna~ jadi kalau tidak menemukan password di level 1, eng-ing-eng tentu saja level 2 tak akan pernah terbuka. Hahahaha, cukup bikin stress dan geli. Apalagi setelah kami sukses sampai ke file prize -girangnya minta ampun- tetapi ... gubrak!! Isi file prize adalah peta harta karun yang berlokasi di rumah ksatria cahaya! Ckckckck, setelah cek dan ricek, harta karunnya adalah kue dan sudah berjamur. Hahahahaha. Bodoh sekali. Aku dan Purnama hanya bisa terpingkal-pingkal karenanya. Rupanya teka-tekinya sudah kadaluarsa.

Entah naluri darimana, kami kecanduan, setelah itu aku dan Purnama beberapa kali sering mengutak-atik komputer ksatria cahaya hanya untuk ngebela-belain mencari folder teka-teki terbaru. Dan kami mendapatkannya! Ksatria puzzle no. 2. Seperti puzzle yang lalu, aturan permainannya tetap sama ^^ dapatkan password untuk menuju ke level berikutnya. Fiuuuhhh, sayangnya belum sempat kami memecahkannya, ksatria cahaya sudah memergoki kami sedang menggerutu karena tidak bisa menyelesaikan puzzle-nya.

Huwaaa, memalukan sekali. Masih untung kalau kepergok menang, ini wahhh (-_-") kasian sekali, kami kepergok kalah. Sambil tertawa, ksatria cahaya memberikan clue yang sangat sederhana sehingga akhirnya kami bisa melihat file prize. Tetapi.... Gubrakk!! Aku dan Purnama lagi-lagi dibuat terpingkal-pingkal karena ternyata isinya ... kosong ... ahahahahaha, tidak ada tulisan apapun. Ternyata ksatria cahaya juga masih belum tahu mau menyimpan apa di sana.

Er-rr, apa kau tahu untuk apa teka-teki tercipta?
Aku menyadarinya, ternyata teka-teki itu ada untuk menyembunyikan sesuatu yang berharga. Sesuatu yang bisa membuat orang yang berhasil memecahkannya, tertawa bangga dengan polosnya atau mungkin tersenyum kesal penuh derita. Hahahahaha \(^-^)/

Maka sejak saat itu, aku selalu menyembunyikan sesuatu -yang menurutku berharga- dengan teka-teki. Pernah suatu ketika, tanpa pikir panjang, aku menjadikan isi suratku sebagai prize untuk sahabat pena nun jauh dari kotaku. Satu bulan tidak ada surat balasan. Dua-tiga-empat bulan berikutnya tetap nihil. Aku mulai cemas. Bulan kelima, syukurlah surat balasannya datang. Tapi hanya ada secarik kertas yang bertuliskan, "May, gimana sih? Teka-tekinya super duper susah. Aku gak tahu jawabannya! Aku juga udah tanya teman-temanku, tak satupun yang tahu. Makanya, suratku hanya segini. Kamu kasih tahu saja apa passwordnya supaya aku bisa balas suratmu."

Aku melongo. Ugh (--__--) maafkan aku... Ternyata rasa senangku membuat teka-teki tidak dibarengi dengan rasa senang si penerima teka-teki. Akhirnya aku biarkan teka-teki itu menguap tak terpecahkan. Isi surat yang kujadikan file prize pun sudah tak kuingat lagi. Jadi aku pun membalasnya dengan menggunakan topik yang baru. Mengubur dalam-dalam kenanganku tentang teka-teki.

***

Tapi hey, aku tidak jera. Tujuh tahun kemudian, Aku menemukan seseorang yang bisa kutantang untuk bermain teka-teki, kaito1412 namanya. Aku pun membuat kembali teka-teki yang aturan mainnya mirip seperti ksatria puzzle. Lalu aku menamainya "My Riddle", tanya kenapa? Simple saja, nama "My Riddle" kan artinya "teka-tekiku" lagipula kata My itu inisial namaku, maya, (maksa, red) hehehehe.

Wah aku sedikit meremehkannya, kaito1412 berhasil memecahkan setiap level dan membuka file prize. Aku sangat bersyukur dia bisa menyelesaikannya. Habisnya... Habisnya... kenangan buruk tentang teka-teki tak terpecahkan sudah tergantikan dengan kenangan kekalahan karena teka-teki bisa terpecahkan. Kupikir, dua-duanya tidak ada yang bagus (-_-") ahahahahaha. Engg, beberapa bulan lalu aku menantangnya lagi untuk memecahkan My Riddle No. 2 yang tingkat kesulitannya super advanced. Yahuuiii, saat ini aku berada di atas angin. Dia belum bisa memeras otaknya lebih brilliant lagi dari teka-tekiku. Maaf yaa...

***

Ngomong-ngomong, sampai detik ini, teka-teki termanis yang pernah datang padaku adalah ehem ehem ehem, sms teka-teki dari awan putih  \(^o^)>  yang masuk ke hapeku baru-baru ini, hey daun cinta, kamu iri kan, iri kan :p ahahahaha

Kak Maya... 9x - 2i < 3(3x - i + u)
*Di balik jawabannya, tersembunyi sesuatu yang ingin kusampaikan...

Aku sumringah, aku bisa langsung menebak apa jawabannya. Kamu juga kan? Eh, belum? Yang bener? Hihihihihihi, baiklah untuk lebih kerennya akan kututurkan tiap baris jawabannya deh.

9x - 2i < 3(3x - i + u)
9x - 2i < 9x - 3i + 3u
-2i + 3i < 9x - 9x + 3u
i < 3u

i <3 u

I Love You.
MasyaAllah... Tahu saja, cara membuatku tersenyum dan lebih merindukannya. Awan putih, kamu pernah bilang daun itu hanya pergi ketika ia benar-benar mati dan digugurkan dari tangkainya oleh sang angin. Berbeda dengan awan yang akan selalu berarak dan pergi. Tetapi bagaimana pun aku ingin meminta agar gumpalan awan putih tetap ada di sisiku. Tidak perlu berjalan beriringan, dengan mengetahui awan putih bernaung di atasku pun, aku akan sangat senang.

Awan putih, beberapa pekan lalu lagi-lagi aku mendapat daun cinta dari jingga. Aku sangat senang. Terlebih lagi aku rasa, itu sangat pas untuk menjawab sms teka-tekimu. Heeheehee ^^

daun cinta ~ uhibbukifillah

Awan Putih, Uhibbukifillah...
Aku mencintaimu karena Allah...

***

Nah, itulah sepenggalan kisahku tentang teka-teki ^__^ lalu terakhir aku punya kata-kata super cool untuk orang-orang yang sedang menghadapi teka-teki, ini dia : "meski sekarang kamu tidak tahu, tetapi semua teka-teki pasti ada jawabannya~ Percayalah! "


.:: November 2011 ::.


PS.


UPDATED 11 NOVEMBER 2011
MasyaAllah... Tabaarakallahu Ta'ala...
Setelah melihat pengumuman pemenangnya di sini ternyata ternyata ternyata artikel ini menang loh... menang... Subhanallah... Hatiku bertabur bunga dan cinta, hihihihihi <3
Alhamdulillah, sesuatu yang menawan ^___^
Makasih mbak fanny dan pangerannya~
\\(^-^)//
View Post
Bismillah


"...seperti kotak harta karun, di setiap sudut tulisannya bisa ditemukan emas. Masya Allah... penuh untaian makna yang sangat memesona...."

( Nurmayanti Zain, blogger, http://www.nurmayantizain.com )

Artikel ini diikutsertakan pada Endorsement for Abi Sabila

View Post