Bismillaahirrahmaanirrahiim

Buku ini untukmu, para pecinta kisah yang tak lekang dimakan zaman.
Membaca buku ini seperti memakan es campur, rasa yang berirama di lidah bisa
membuat getaran hangat di hati. Tidak percaya? Buktikan di Nuansa Es Campur.

Buku Antologi Nuansa Es Campur (Ae Publishing)

--------------------------
Keterangan Buku:
--------------------------
Judul : Nuansa Es Campur
Pengarang : Hady Kristian, dkk
Penerbit : Ae Publishing
Ukuran : 14 x 20 cm
Tebal : vii + 125 hlm
Harga : Rp 37.000,-

--------------------------
Kontributor:
--------------------------
Nurmayanti Zain, Hady Kristian, Dinine, Bondan Al-Bakasiy, Rere Z, Naelil, Sugiyanti, Narko Lean, Anwar Noaka, Arinda Shafa, Hannan Izzaturrofa, Nenny Makmun, Radindra Rahman, Ratna Eka Sari, Renna Vindhy Magdhalenna, Rezita Agnesia Siregar, Ria Hidayah, Veronica, Muhammad Dede Firman, Dhi Diera, Nira Kunea, Gemintang Halimatussa'idah, Ghufran Musta'an, Ken Hanggara, Nurul Indah Setya Ningrum, Cantika Diptra, Elsa Khairun Nissa, Risna Ningrum, Dini Nurhasanah, Vita Ayu Kusuma Dewi, Wahda Khadija Salsabiila, Nyi Penengah Dewanti, Ayu Listiyaningrum, Nurul Khikmah, Tomy M. Saragih, Qurrota A'yunizzahrooi.

--------------------------
Sinopsis:
--------------------------
Ada banyak sekali rahasia Tuhan yang tidak kita ketahui. Terkadang, yang kita anggap musibah dan membuat kita kesal adalah pertanda dari Tuhan untuk memberi kebaikan dalam hidup kita. Tuhan punya cara tersendiri untuk memperingatkan kita.

Kita juga pasti mempunyai rasa untuk berbagi kepada orang lain. Berbagi walau itu sebuah hal kecil, tapi sangat berarti bagi orang lain. Berbagilah dan bersyukurlah dengan apa yang telah kita punya, maka Tuhan akan menambah nikmat kita.

Cinta, rasa itu juga tak akan bisa lepas dari hati kita, siapapun punya rasa cinta. Jangan salahkan datangnya cinta, yang pasti, cinta bukanlah sesuatu yang mengharapkan imbal balik. Cinta mengajari memberi tanpa harus menerima

Gurulah yang telah mendidik dan membina kita menjadi seperti ini. Tanpa guru, kita bukanlah apa-apa. Apakah kita masih mengenang mereka? Atau malah telah melupakan mereka? Temukan ceritanya di surat cinta untuk guru.

Apa arti sahabat dalam hidup kita? Apakah sahabat kita layak untuk disebut sahabat, atau malah sebaliknya? Persahabatan, ya, kata ini juga tak akan lepas dalam kehidupan kita.

Buku “Nuansa Es Campur” ini adalah kumpulan karya para anggota Antologi Es Campur bersama para PJ (Penanggung Jawab). Memuat 5 tema yang berbeda dalam 1 buku dan pastinya lewat seleksi yang ketat pada tiap tema.

Membaca buku ini akan membawa kita menyelami kehidupan lebih dalam. Mengerti bahwa selalu ada rahasia Tuhan di balik apa yang menimpa kita, memahami arti berbagi, mengerti arti cinta yang sesungguhnya, mengingatkan kita pada jasa-jasa guru yang telah membimbing kita selama ini, serta memberi pencerahan tentang persahabatan.

FF BARENG PJ ECA

--------------------------
Cara Pemesanan:
--------------------------
1. SMS ke AE Publishing
Ketik : NUANSAECA # NAMA LENGKAP # ALAMAT LENGKAP # JUMLAH # NO TELP
Kirim ke : 082333535560
Nanti akan mendapatkan balasan SMS berisi No. Rek dan jumlah biaya yang ditransfer.

2. Email ke Penulis
Tulis : NUANSAECA # NAMA LENGKAP # ALAMAT LENGKAP # JUMLAH # NO TELP
Kirim ke : admin@nurmayantizain.com
Nanti akan mendapatkan balasan Email berisi No. Rek dan jumlah biaya yang ditransfer.

--------------------------
Bias Sang Penulis:
--------------------------
Alhamdulillahi Tabaarakallahu Ta'ala. Ini adalah buku antologiku yang ke enam. Mari berseru かんぱい!!Bravo (ღ˘⌣˘ღ) ♫・*:.。. .。.:*・ Kampai! Uhm, euforianya sudahan ya, berlebihan sih. Baru juga melahirkan karya seuprit, udah besar kepala. Mana buku keroyokan lagi. Genre antologi pula. Gregetnya kurang nendang, kan?

Ah, tiba-tiba perutku mules. Teringat sama garapan bukuku sendiri. Plus aku masih punya proyek buku penulis tamu yang digantung sama penerbit mayor. Yaaah~ bukan saatnya mengeluh sih. Cukup dinikmati dalam tiap helaian detiknya saja, bukankah begitu?

Back to the topic, aku menyumbangkan naskah bertema persahabatan dalam buku antologi Nuansa Es Campur ini. Sudah dikatakan di sinopsis kalau bukunya mengandung lima tema berbeda kan? Yuppi, di situ, bertengger karyaku yang berjudul Anak Buah Termanis.

Kisah yang kutulis itu semasa aku masih di bangku sekolah. Tepatnya es-de. Hiks, kisah diriku yang di-bully sama penguasa sekolah. Jadi buat kamu-kamu yang merasa aku selalu menjadi superstar, huek! itu tidak sepenuhnya benar, guys!

Pasalnya aku sampai dijadikan bulan-bulanan dan menyokong gelar anak buah termanis. Asyik kan? Hahaha, asyik gila! Alhamdulillah, untung sekarang aku sudah bisa bernapas lega dan menceritakannya dengan lugu.

Dan kau tahu, setelah kurenungkan, menjadi anak buah nggak jelek-jelek amat. Tanpa kusadari, di setiap duka dan lara itulah aku merasakan yang namanya persahabatan.

Mau tahu kisahku lebih detail? Baca buku ini! Caranya? Beli! Hahaha. Rasa-rasanya jadi penulis itu susah makmur ya. Maklum, sedikit-sedikit, teman-teman pasti minta digratisin. Waduh, alamat bokek!

.:: Salam Persahabatan ::.


View Post
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Selama mengikuti perkuliahan pada mata kuliah material elektroteknik, saya merasakan kesan yang sangat menyenangkan karena selain cara menjelaskan materinya bagus, saya tidak tertekan selama mengikuti perkuliahannya sehingga membuat suasana lebih rileks dan nyaman.
(D411 11 308)

Saya sangat senang dengan perkuliahan ini karena cara pemberian materi yang kreatif dan aktif, menambah keseruan pada saat kuliah.
(D411 11 294)

Penjelasannya sudah sangat bagus. Tapi masih banyak materi yang belum sempat dijelaskan karena keterbatasan waktu.
(D411 11 011)

Sangat bersungguh-sungguh dalam menjalankan amanah. Tidak sekadar menunaikan kewajiban. Tugas yang diberikan seimbang dengan materi yang dipaparkan. Tidak banyak tuntutan, sehingga mahasiswa bisa mengerjakan tugas dengan ikhlas. Terus dipertahankan! Namun kalau boleh diulangi lagi pada akhir sesi perkuliahan paparan materinya. Supaya mahasiswa dapat mengingat konsep yang diberikan pada hari itu.
(D411 11 006)

Kesan saya, cara mengajarnya itu cukup santai dan tidak membuat mahasiswa tegang sehingga mudah dipahami materi yang diajarkan, meskipun belum semua materi bisa saya mengerti.
(D411 11 260)

Sebaiknya jangan terlalu lembek dengan mahasiswa yang diajar supaya mahasiswa tidak menganggap enteng mata kuliah ini.
(D411 11 314)

kesan pesan selama mengikuti perkuliahan

Sebelumnya saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih karena telah bersedia mengajar. Pun saya memohon maaf sebesar-besarnya atas segala perlakuan saya, baik di dalam maupun luar kelas. Kesannya, sangat berkesan tentunya. Cara mengajar dengan model bersahabat itu merupakan suatu modal besar untuk memberikan satu kata salut. Pesan saya, biasanya seorang penulis memiliki begitu banyak wawasan sebagai modal. Jadi jangan hanya terfokus pada materi kuliah yang dikupas tuntas. Mungkin jauh lebih baik, jika 15 menit terakhir dikhususkan untuk ilmu-ilmu lain yang bermanfaat.
(D411 11 275)

Banyak pengetahuan yang didapat dari metode pembelajaran presentasi perorangan karena secara tidak langsung kita harus mengerti terlebih dahulu materi yang akan kita bawakan.
(D411 11 266)

Cara mengajar sudah bagus karena ada tugas, kuis dan sebagainya. Tapi tolong tegas dalam membagi materi presentasi untuk setiap mahasiswa. Dan supaya semua mahasiswa bisa dapat jatah presentasi, waktu perkuliahannya harus lebih di-manage.
(D411  11 304)

Pesan saya, agar waktu pembelajaran kalau bisa diperpanjang berhubung belum semua materi dipresentasikan sehingga saya kurang begitu memahami materinya secara keseluruhan.
(D411 11 278)

Pertahankan cara mengajarnya serta kembangkan lagi sehingga mahasiswa tidak merasa bosan atau stress mengikuti proses pembelajaran yang diberikan. Hanya saja masih kurang disiplin sehingga mahasiswa tidak terlalu peduli. Bahkan yang berani presentasi hanya tiga orang dari sekian banyak orang.
(D411 11 311)

Menarik karena berbeda dari mata kuliah lain. Cara penyampaian materinya juga mudah dipahami. Intinya, terlihat lebih berkesan dari cara mengajar dosen yang lain. Presentasi individu juga melatih para mahasiswa untuk memberanikan diri berbicara di depan umum. Cara berdiskusi yang digunakan juga melatih untuk mengeluarkan pendapat masing-masing.
(D411 11 111)

Menurut saya kondisi perkuliahannya kurang kondusif karena pembagian satu materi presentasi untuk satu orang. Sebaiknya satu materi presentasi untuk empat orang. Kondisi kelas juga kurang nyaman. Saran saya tempatnya dipindahkan.
(D411 11 256)

Mungkin untuk mata kuliah ini, saya tidak mendapatkan banyak kesan dikarenakan saya jarang masuk kuliah. Namun, dari pertemuan yang saya masuki, saya dapat melihat bahwa metode pengajaran pada mata kuliah ini berbeda dengan dosen lain. Yang ini sangat menyenangkan dan tidak kaku.
(D411 11 282)

Kesan saya, bahwa setiap minggu harus siaga dan memperhatikan presentasi dari teman karena akan masuk dalam soal kuis.
(D411 11 261)

Saya merasa rajin karena cara mengajarnya sangat menarik dan efektif. Tidak tegang, santai dan lucu. Hahaha! Apalagi pemberian nilainya yang sangat jujur.
(D411 11 901)

manajemen waktu

Saya merasa nyaman dengan perkuliahannya. Namun yang saya tidak suka apabila melebihi waktu yang telah ditentukan dalam proses belajar mengajarnya. Seharusnya tidak terdapat penyalahgunaan waktu perkuliahan. Mohon tidak mengambil waktu lain di luar perkuliahan yang telah ditentukan. Sisanya, saya senang mengikuti perkuliahan ini.
(D411 11 107)

Saya kurang paham mata kuliah ini. Setiap tahun saya programkan tapi tidak pernah lulus. Pesan saya, agar kiranya memerhatikan dan mengajarkan material elektroteknik yang bisa dimengerti oleh mahasiswa yang malas dan benci belajar. Maaf sebelumnya.
(D411 08 885)

Selama mengikuti perkuliahan material elektroteknik, saya merasa tidak tertarik dengan sistem dan metode yang berubah-ubah. Apalagi jadwal kuliah yang kesorean, mohon diubah.
(D411 11 317)

Semoga ke depannya waktu kuliah tidak terburu-buru. Lebih tegas dengan absen. Dan yang jarang masuk kuliah, paksa saja presentasi, supaya mereka mau belajar. Lebih diinovasi lagi!
(D411 11 307)

Kesan saya selama mengikuti mata kuliah ini sangat baik dan seru. Walaupun bahannya, jujur, sangat tidak saya sukai, yaitu yang berkaitan dengan kimia. Pesan saya, semoga bisa lebih baik mengatur jadwalnya karena ada yang tidak dapat giliran presentasi.
(D411 11 310)

Metode mengajarnya sangat bagus, kata-katanya mudah dimengerti dan dipahami. Mulai dari sini saya mengerti tentang kimia. Walaupun mungkin tidak terlalu banyak tapi setidaknya ada yang saya pahami setelah lulus dari SMK. Terus dipertahankan dan ditingkatkan lagi.
(D411 11 252)


Makassar, edisi muhasabah dan tazkiyatun nafs.
Per tanggal 25 Mei 2013 Miladiyah / 15 Rajab 1434 Hijriyah
Dalam evaluasi diri terhadap metode pengajaran yang diterapkan.


View Post
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Aku Baca Kok. Jangan Berhenti. Aku suka padamu.

Apakah kamu baik-baik saja?

Langit sedang terlihat agak mendung saat ini.
Maaf, aku sedang tak punya banyak cerita.
Ya bukan berarti tidak ada cerita sih.

Kamu baik-baik saja kan?

Tetapi jika aku bercerita hari-hariku kemarin, kamu hanya akan kecewa.
Terlalu banyak dosa di sana. Jadi, lupakan saja ya.

Aku harap kamu baik-baik saja.

Akhirnya waktu semakin memanjangkan jarak ya?
Aku pikir itu bisa tidak terjadi. Tapi aku lupa lagi, bumi itu berputar.
Aku lupa, kata selamanya ada karena tak bisa ada.

Kamu masih tersenyum seperti tadi, kan?

Saat ini, jingga mulai sedikit kelihatan di langit.
Kamu mungkin belum lihat. Langit jingga bercahaya.

Kamu sedang sibuk ya?

Kamu sadar tidak sih?
Kamu tidak pernah cerita tentang kamu padaku,
kecuali kamu di mana dan akan ke mana.
Atau karena hanya sebatas itu yang kutanyakan?
Jadi harus kutanyakan dulu ya? Baiklah kalau begitu.

Hey kamu yang selalu cantik, bagaimana harimu?

Kamu mungkin tidak tahu.
Tiap kali aku menulis ini dan hal-hal absurd lainnya.
Itu karena, agar kamu tahu, aku selalu peduli padamu, mengingatmu.
Bahkan ketika kamu lupa, mungkin.

Kamu baca ini tidak sih?

# Makassar, 19 Mei 2013 Miladiyah / 9 Rajab 1434 Hijriyah
Dari Aku Masih Keren yang menetap di daun-daun cinta yang berguguran.
Ditulis ketika mencoba mengais semangat menulis yang turun drastis.
Bahkan kosong. Benar-benar kosong. Pikiran pun kembali bermain-main
dengan satu kalimat, "Apa aku berhenti saja?"


View Post
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Aku menyapu bahuku dari air hujan yang merintik. Keningku mengernyit, berusaha mencari jawaban, mengapa istana cahaya bisa semendung ini. Bahkan sinarnya telah kalah oleh bulir-bulir air dari proses kondensasi uap di atmosfer. Ada apa gerangan?

Katanya, peradaban manusia es akan bangkit. Katanya, terjadi siklus anomali air berbias cahaya. Katanya, ratu matahari menangis. Beberapa desas-desus itulah yang menguak ke permukaan. Kau tahu, semua hanya bisikan palsu sampai adanya bukti yang menguatkan.

Air Hujan yang Merintik

"Kerajaan menggila! Putri cahaya akan dijadikan selir oleh raja matahari!" seorang pengawal istana mencoba membuka topik pembicaraan.

Beberapa tukang masak istana begitu berminat menyimak prahara yang dicap fenomenal itu. Para ajudan dan penasihat yang turut bergabung dalam lingkaran pun, mengangguk-angguk tak percaya.

"Ee, itukah alasan mengapa putri cahaya bisa begitu bersinar?"
"Maksudmu karena dia selalu didukung oleh pusat tata surya, begitu? Licik!"
"Betul, betul! Padahal orang lain harus berusaha keras untuk sebuah pengakuan."
"Huh, bahkan hanya dengan tersenyum, dia bisa menggenggam kerajaan."
"Lantas bagaimana nasib ratu matahari selanjutnya?"

Oalah, putri cahaya. Ternyata ini semua tentang dia, karena dia. Berapa kali pun didengar, kabar burung itu beneran bikin naik darah. Dan aku harus gigit jari saat tak bisa mengklarifikasi kebenarannya.

Telepon nggak dijawab, sms nggak dibalas, batang hidung nggak kelihatan. Kemana perginya si putri cahaya yang berhasil menggegerkan satu istana itu?

。:゚*【・-・?】*゚:。

"Apa kau benar-benar akan mendampinginya?! Apa kau seburuk itu, hah?! Untuk kasus ini, kau tuh bak parasit yang merusak tatanan istana!" bentakku keras pada putri cahaya yang kini bungkam, wajahnya pias. 

Emosiku memuncak. Tak terkontrol, aku kembali membentaknya, "Kau mikir nggak sih?! Jadi selirnya raja matahari? Huh, nggak banget! Dengkul bodoh!"

"Huwaaa...!!" jerit putri cahaya. Dia menangis, meledak-ledak. Lalu dia melemparkan kertas-kertas yang ada di atas mejanya. Beterbanganlah surat-surat pengakuan, petisi rakyat dan titah kerajaan yang ditandatangani oleh raja matahari.

Apa?!

Aku memungut dan meneliti lembar demi lembar, kertas yang dilemparkan putri cahaya di tengah raungan putus asanya. Dadaku bergemuruh. Pikiranku kacau seketika. Apa aku sudah termakan gosip sedemikian jauhnya?

"Aku berusaha keras ... sama ... seperti yang lain ... ketika hendak mendapatkan pengakuan dari pihak kerajaan," kata putri cahaya terbata-bata.

Aku terdiam, tak mengeluarkan sepatah kata pun.

Dia menyeka air matanya, kemudian berbisik kesal, "...Tapi perasaan raja padaku mengacaukan segalanya! Kau tahu, dia bahkan berniat membuang ratu matahari! Itu ... itu ... argh!! Apa kau bisa bayangkan bagaimana perasaanku saat ini?"

Aku tetap membisu. Perasaanku campur aduk. Apa ini?! Aku seperti didongengkan kisah konspirasi perang terselubung. Kacau, ini benar-benar kacau! Kutatap putri cahaya lekat, sosoknya yang kini merapuh, membuatku semakin mengutuk kebusukan raja.

Dia terisak tak berdaya, "Rasanya mau menghilang saja. Aku tidak tahan lagi. Sungguh! Aku sudah bersiap untuk melarikan diri."

Tanpa sadar, aku langsung memeluknya. Wahai hati, dia tersesat lagi menyesakkan. Semoga ada kemilau cahaya, benang merah, ranting patah, remah roti, atau apapun itu, yang bisa memfokuskan perhatiannya, menjadi petunjuk jalan dan membuatnya keluar dari sini. 

Rasanya Mau Menghilang Saja

"Jangan lari," ucapku lembut. "Setidaknya untuk masa sekarang, kau tidak punya pilihan lain, selain bertahan ketika orang lain dipersulit dengan kemalasan dan kepayahan. Dan sudah takdirmu pula, kau harus bertempur dengan emosi dan sentimen."

Mendengar pernyataanku, putri cahaya hanya diam, tak merespon. Aku meraung padanya, "Lawan dia! Dia hanya raja, bukan Tuhan! Jangan mau didikte olehnya!"

Manik mata putri cahaya membesar. Aku mempererat pelukanku. Aku tidak menjamin dia bisa menyelesaikan masalahnya dengan solusi yang kuberikan. Namun aku menjamin, dia tidak akan sendirian melewati ini semua.

"Ee, gimana kalau aku mendatangkan pangeran cahaya?" celetuk putri cahaya tiba-tiba. "Coba pikir, deh. Misal pangeran dan putri cahaya sudah bersatu, raja pasti nggak bakal mericuh lagi. Solusi cerdas, kan?"

Dahiku mengernyit. Detik berikutnya, kuketuk kepalanya tanpa ampun. Tokk! Serta merta dia meringis perih, "Aw... sakit, tahu!"

"Kau mikir yang nggak-nggak, sih! Emang pangeran cahaya dipungut di kolong jembatan, gitu? Atau dipetik dari kebun istana, gitu? Aish, keberadaannya saja tidak terdeteksi, mau mendatangkannya? Mimpi!"

Putri cahaya cemberut. Melihatnya seperti itu, aku langsung terbahak.

。:゚*【・-・?】*゚:。

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (Terjemahan QS. Al Baqarah ayat 286).


Makassar, sesuatu yang tidak membunuhmu, membuatmu lebih kuat.
Tertanggal 18 Mei 2013 Miladiyah / 8 Rajab 1434 Hijriyah.

View Post

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah. Penulis memujiNya, memohon pertolongan kepadaNya, dan memohon ampunan kepadaNya. Penulis memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan diri dan kejelekan amal perbuatan penulis. Barangsiapa diberi hidayah oleh Allah, tak seorang pun yang sanggup menyesatkannya, dan barangsiapa disesatkan olehNya, tidak seorang pun yang mampu memberikan hidayah kepadaNya. Penulis bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata yang tiada sekutu bagiNya, dan penulis bersaksi bahwa Muhammad Shallallahu’alaihi wa Sallam adalah hamba dan utusanNya. Amma ba’du.
Alhamdulillah dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala, penulis akhirnya dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul Desain Protokol MAC pada Jaringan Ad Hoc Menggunakan Antena Cerdas untuk Aplikasi Radar Pelacak atau Mac Protocol Design of Ad Hoc Network Using Smart Antenna for Tracking Radar Application.
Penulis menyusun Tesis ini dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program Strata-2 Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya Tesis ini berkat campur tangan dari berbagai pihak. Memang banyak di antaranya merupakan hasil pemikiran penulis sendiri tetapi banyak pula yang penulis pungut dari tulisan dan tuturan kata orang lain, baik untuk dikutip maupun sebagai bahan untuk diolah lebih lanjut. Untuk itulah penulis ingin berterima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang terkait.
            Bapak ketua program studi Teknik Elektro Pascasarjana Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Ir. H. Salama Manjang, MT. Terima kasih atas setiap motivasi, petuah dan kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Program Magister Pascasarjana Universitas Hasanuddin.
Ada masa-masa dimana penulis merasa buntu dan tidak tahu harus melakukan apa. Syukurlah ketika itu terjadi, kecerahan pikiran selalu bisa didapatkan dari Bapak Dr. Elyas Palantei, ST., M.Eng selaku Pembimbing I (ketua) dan Ibu Merna Baharuddin, ST., M.Tel.Eng., Ph.D selaku Pembimbing II (sekretaris). Terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan, arahan dan bimbingannya selama penyusunan dan penulisan Tesis ini.
Kepada segenap tim penguji yang siap sedia memicu adrenalin penulis. Sesuatu yang tidak membunuhmu, membuatmu lebih kuat, bukankah begitu? Karenanya terima kasih yang begitu luar biasa, penulis hanturkan kepada Bapak Dr. Ir. H. Andani Achmad, MT, Bapak Dr. Ir. Zulfajri B. Hasanuddin, M.Eng dan Bapak Dr.Eng. Wardi, ST., M.Eng. Terima kasih atas saran, kritikan dan koreksinya sebagai tim penguji dalam penyempurnaan penulisan Tesis ini.
Tentang waktu, senyum dan ilmu yang terbagi. Terima kasih banyak kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Tola, M.Eng, Bapak Dr. Adnan, ST. MT, Bapak Dr. Ir. H. Syafruddin Syarif, MT dan Ibu Ir. Zaenab Muslimin, MT yang senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan ilmu dan arahan kepada penulis. Tak lupa diringi dengan senyum dan nasihat yang membangun.
Terima kasih kepada yang tak pernah luput mengoreksi dan mengurusi segala administrasi proposal, seminar dan sidang, Ibu Syamsiah selaku sekretaris Pascasarjana Program Studi Teknik Elektro Universitas Hasanuddin, Bapak Suprihadi selaku Kepala Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin dan Ibu Rosmawati Yanto selaku sekretaris Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Cinta adalah energi yang tak terdefinisi. Penulis sangat berterima kasih kepada kedua orang tua penulis yang terkasih, Ayahanda Drs. H. Muh. Zain Taba dan Ibunda Dr. drg. Hj. Barunawaty Yunus, M.Kes., Sp.RKG(K) atas setiap cinta yang terpancar dan doa restu yang teriring. Alhamdulillah, penulis bisa sampai ke titik ini berkat kasih sayang sepanjang masa dari kedua orang tua penulis.
Untuk dan hanya untuk kakak dr. Ekachaeryanti Zain beserta suaminya dr. Indra Sukmana Putra dan adik-adik penulis tercinta, Muhammad Wahyudi Zain si gagah yang menjaga, Ulfa Febryanti Zain si biang ribut yang manis dan Muhammad Rahmat Zain si ganteng yang merajuk. Terima kasih atas canda tawa, ulah usil dan tepukan semangatnya di masa-masa penyusunan Tesis ini. Tanpa itu semua, hari-hari penulis akan begitu berat lagi menyusahkan.
Kepada teman-teman konsentrasi Teknik Telekomunikasi dan Informasi, kak Dina Desriany, ST, kak Mardhiyah Nas, ST, kak Andi Azizah, ST dan Bapak Rusli, ST. Begitu pula kepada teman-teman konsentrasi Teknik Energi Listrik dan Teknik Kontrol, Kendali dan Elektronika yang terhimpun dalam mahasiswa Pascasarjana Teknik Elektro angkatan 2011. Terima kasih telah menjadi teman seperjuangan penulis dalam merintis gelar Master Teknik. Keep on fighting till the end! We are the champions!
Satu sama dengan sama. Itulah slogan yang membuat penulis tetap bersemangat kuliah dan mengenang kisah manis dalam lingkar mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2007 silam. Semasa mengurus Tesis ini penulis banyak mendapatkan nasihat perjuangan dan pantang menyerah dari Julianti Habibuddin, A. Asmi Pratiwi, Nadia Novira, Nirmalasari A. Rerang, Mirna Andriani dan teman-teman Pixel Zer07even tercinta lainnya. Terima kasih banyak.
Dalam periwayatan Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda, “Seorang mukmin terhadap mukmin (lainnya) bagaikan satu bangunan, satu sama lain saling menguatkan.” Alhamdulillah penulis memiliki saudari-saudari yang selalu mengumandangkan kata semangat, memberikan nasihat dan melantunkan doa untuk kebahagiaan penulis. Kepada Ummu Miqdad, Dina Mariani, Berlianti, Susana Dewi, Rezky Batari Razak, Nurul Kumalasari, Andina Halim, Muhyina Nur, Khaerunnisa Said, Wulan Mayasari, Andi Cempana Sari, Astarina Tambung, Rezkiawaty, Isni Diana Hariyani, segenap akhwatifillah di Forum Ukhuwah Muslimah Makassar, Mukminat 5 dan Kurma 17. Syukran wa jazakillahu khair ukhtayya! Uhibbukifillah.
Kepada para kru dan agen media remaja islami, majalah inspirasi muslim muda Al Firdaus yang tak pernah lelah memberikan aura positif dan senyum ceria di setiap musyawarah bersama penulis. Sebutlah Maryam Ilda, Sukmawaty Rasyid, Aneka Putri Larekeng, Diena Rifa’ah, Kalsum A. Baso, Ita Fitriati, Tasriyani dan Irmawati. Alhamdulillah perjuangan akademik ini tidak menjadi kering kerontang karena ditemani perjuangan dakwah Islamiyah. Khususnya perjuangan di sisi dakwah lewat jurnalistik yang tidak kalah seru dan menantang. Allahu Akbar!
Teruntuk teman-teman yang berselancar di dunia kemilau cahaya emas, terima kasih atas setiap doa dan dukungannya. Beberapa patah kalimat dari Rosmiah, Ria Hidayah, Jiah Al Jafara, Hima Rain, Imajinasi Hari, Insan Robbani, Azura Zie, Wawan Setiawan, Muchlis Zain, Cahya Edi Santosa dan Helmy Hamid begitu membangkitkan asa untuk melangkah maju.
Terakhir, penulis hendak menyapa untuk setiap nama yang tidak tersebut, untuk setiap anonim yang tidak terdeteksi dan untuk setiap doa yang terpancar tanpa sepengetahuan penulis. Terima kasih sebanyak-banyaknya kepada orang-orang yang turut bersuka cita dan riang gembira atas keberhasilan penulis menyelesaikan Tesis ini. Alhamdulillahi wa Tabaarakallahu Ta’ala.
Tentunya sebagai manusia biasa, penulis masih belum memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman dalam topik yang diangkat dalam Tesis ini, begitu pula dalam penulisan Tesis ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis akan sangat gembira jika menerima berbagai masukan dari para pembaca, baik itu berupa saran maupun kritik yang sifatnya membangun demi penyempurnaan penulisan-penulisan mendatang. Silakan melayangkan tanggapan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Harapan penulis, semoga Tesis ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para penuntut ilmu, baik dalam bangku perkuliahan maupun bidang penelitian, guna membina generasi muda penerus bangsa yang lebih berkualitas dan berdaya saing.
Akhirnya kepada Allah-lah penulis memohon agar usaha ini dijadikan sebagai amal shalih dan diberikan pahala olehNya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa Sallam beserta keluarganya, para Sahabatnya, dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga Hari Akhir. Insya Allah. Aamiin.

Barakallahu fiik wa Yassarallahu Umuurakum.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 14 Mei 2013

NURMAYANTI ZAIN
View Post
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Apa kau tahu, aku ingin meninggalkan sesuatu yang bisa menetap di hati orang-orang.
Tidak perlu sesuatu yang besar. Tidak perlu sesuatu yang dapat mereka genggam.
Untuk sekejap, aku hanya ingin menyentuh hati mereka.

[HELP] Menyentuh Hati Mereka

(*˘⌣˘)ノ ...。。。 ... ღ 彡

Aku tidak tahu bagaimana memulai cerita kali ini. Tak kusangka, lama nian ide itu menitik keluar dari peraduannya. Saking sulitnya, aku bahkan tidak bisa menemukan satu pun memori tentangmu. Ck, mana kau mulai mengeram protes lagi, gara-gara cerita si Wuri sudah terbit duluan ketimbang dirimu. Habis mau gimana lagi, kau kan pernah antipati sama Kemilau Cahaya Emas. Ini balasan, ehem, mungkin.

Nah, daripada ngambek nggak jelas, mending kau bantu aku. Coba ingat-ingat lagi, masa sih kita nggak punya kenangan berdua? Tentang apa kek gitu. Aku jadi bertanya-tanya sendiri, dari sekian banyak hari bersamamu, kok nggak ada yang eksotis sih?

"Kalau nggak punya kenangan, kita buat saja yuk!" jawabmu kalem.

Idih, kau aneh banget, tahu! Bukannya kau ngebet banget dibuatkan cerita? Ee, ini malah tiba-tiba ngajakin merajut kenangan baru. Kapan nulisnya dong, huwee abstrak bener! 

Aku gemes banget padamu, makhluk manis yang bila cemberut akan membuat pikiranku kusut melempem. Bahkan aku tak percaya bisa terseret black hole yang kau hasilkan. Asal kau tahu, kau yang seperti itu pun, aku tidak pernah merasa keberatan. Toh aku suka padamu. Dan itu sudah lebih dari cukup untuk menjadi sebuah alasan, mengapa aku bertahan di sisimu.

(*˘⌣˘)ノ ...。。。 ... ღ 彡

Bahwa kau itu spesial, mungkin kau tidak sadar. Saking panglingnya, kau itu suka cemburu nggak jelas. Bilang aku nggak memerhatikanmulah, menomorduakanmulah, mencueki keberadaanmulah dan hal nyesek lainnya yang kau sematkan untukku. Hufft, buka matamu lebar-lebar, semua sangkaanmu tak punya bukti. Apa susahnya sih percaya padaku?

Kau tahu, nyentrik adalah saat akhirnya -untuk pertama kali- kau mengunjungi istana kemilau cahaya emasku. Aku tak pernah lupa, bagaimana syoknya dirimu menemukanku dalam balutan Putri Cahaya. Lah, memangnya aku berkepribadian ganda?

Hey, ayolah! Aku selalu menyuruhmu masuk ke dalam dunia literasi yang kuciptakan. Tapi sayangnya kau selalu tidak memiliki kesempatan untuk memasukinya. Alih-alih mencoba mengintip dunia mayaku, kau malah bersikukuh telah mengenalku lebih baik dari tulisan-tulisanku di blog. Well, ternyata ada juga sisi diriku yang membuatmu terkejut kan?

Bahkan membuat salah paham.

Aku nyaris bingung loh, pas kau bilang mau klarifikasi sesuatu atas tulisanku. Padahal saat itu, aku sudah membuana di negeri momiji yang berpuluh-puluh mil dari tempatmu berpijak. Aku jadi bertanya-tanya, kenapa nggak dari dulu-dulu? Aku tercenung dan mencari-cari seratus bahkan seribu jawaban untuk membelamu, tidak menyudutkanmu. Apalagi di masa-masa seperti saat itu, ketika ragaku dan ragamu berada di belahan bumi yang berbeda.

If I could reach you Aku tahu itu bentuk kasihmu padaku. Niat untuk mencarikanku pangeran yang ideal pun, aku anggap sebagai sayangmu padaku. Dari dulu sampai sekarang, kau benar-benar orang yang begitu peduli dengan masa depanku. Untuk sekejap, kau bisa membawakanku harapan demi harapan yang melenakan. Jujur, aku tidak suka. Apalagi kau tidak memedulikan dirimu sendiri. Kalau untuk diri sendiri saja kau tidak mampu, aku mana bisa menaruh kepercayaanku padamu?

Tiba-tiba saja aku merasa lelah jika bersamamu. Aku terlalu egois, angkuh, begundal dan bla bla bla. Aku merasa sesuatu telah hilang dari dirimu. Kau tidak lagi mengerti diriku.

Tapi hey, tetap kau, tetap dirimu, sosok pertama yang muncul di khayalku ketika aku kesepian. Aku masih sering mengirimkan sms tengah malam padamu ketika insomniaku kambuh. Aku juga masih sering menunggu telepon tidak jelas darimu dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk sekadar menertawakan kebodohan diri sendiri. Pun aku masih tidak segan untuk menceritakan seluk-beluk aibku yang pada orang lain aku menyimpannya sebagai rahasia.

Nyatanya, aku memang lelah. Tapi kau satu-satunya orang yang dipilih oleh hatiku. Kadang-kadang bertemu denganmu, seru-seruan ngobrol dan hang out bareng menjadi suatu hal yang sepele, rutinitas yang biasa. Padahal tanpa disadari, baik keberadaanmu bagiku maupun keberadaanku bagimu merupakan hal yang luar biasa, hal spesial yang begitu sulit digapai. Tidakkah kita sudah terlalu jauh menyederhanakan ukhuwah?

(*˘⌣˘)ノ ...。。。 ... ღ 彡

Aku suka sekali menulis. Apalagi hal-hal nyata yang terjadi di sekitarku. Rasanya menyenangkan, seperti mendapatkan emas di ujung pelangi. Ehem, jadi wajar saja, bila kau memintaku menghapus Kemilau Cahaya Emas, aku tak bisa memenuhi permintaanmu. Itu seperti menyuruhku membunuh Putri Cahaya.

Ah, aku memang masih perlu banyak belajar. Kau bisa kan, memberiku lebih banyak waktu? Percaya deh, aku lagi berusaha untuk mendewasakan tulisanku. Walau aku tidak tahu, apa aku sudah berubah atau hanya berjalan di tempat. Yang jelas, aku akan terus mencoba menghasilkan tulisan yang berkualitas. Ini untukmu dan untuk mereka, para pembaca yang belum pernah kutemui secara nyata.

Apa kau tahu, aku ingin meninggalkan sesuatu yang bisa menetap di hati orang-orang. Tidak perlu sesuatu yang besar. Tidak perlu sesuatu yang dapat mereka genggam. Untuk sekejap, aku hanya ingin menyentuh hati mereka.

Kuharap kau bisa mengerti, alasan mendasar kenapa aku mendirikan istana cahaya di setiap sekat blogsphere. Dengan ini, genderang perang yang lalu, kurasa telah padam. Aku akan menarik semua egoku dan melepaskan aura positif setiap saat.

Hey, aku punya satu pinta. Kuingin kau tetap membersamaiku di hari-hari depan nanti. Saling nasihat-menasihati dalam kebaikan. Beruntung sekali, aku dipertemukan denganmu, bidadariku yang sangat manis. Jadi bisakah kau tidak mengerutkan alis di hadapanku? Boleh cerewet tapi jangan cemberut. Ok?


Makassar, dalam pekatnya malam oleh gemuruh hujan badai.
Hanya untukmu, wanita mulia yang tidak mau disebut namanya.
Tertanggal 08 Mei 2013 Miladiyah - 27 Jumadil Akhir 1434 Hijriyah.

View Post