Bismillah
Kita tidak akan pernah bisa menentukan hari depan kita tetapi tindakan kita hari ini akan sangat menentukan seperti apa hari depan kita.
Perjalanan hidup manusia bak sebuah buku. Anggaplah sampul depan adalah kelahiran dan sampul belakang adalah kematian. Lalu tiap-tiap lembar adalah hari-hari kehidupan yang dijalani, dinikmati dan dihayati. Jika satu lembar telah terisi penuh, lembar baru yang masih kosong menanti diisi dengan lukisan baru. Begitu seterusnya sampai pada akhirnya lembaran demi lembaran itu habis.
I'm very berry happy with you sumber gambar |
Hari-hari yang telah berlalu tak bisa tergantikan lagi. Masih misteri apakah hari esok akan ada atau tidak. Karenanya hari ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kebaikan sebelum tiba hari dimana tidak ada lagi hari setelahnya. Sesal kemudian hari, tiada berguna. Ingatlah untuk siap sedia dengan perbekalan maksimal guna menghadap ke Maha Menggenggam jiwa setiap makhluk.
Aku percaya setiap hal sulit akan diikuti oleh hal mudah. Bahkan untuk satu kesulitan bersama dengannya dua kemudahan. Sehingga seburuk apapun hari-hari yang dilalui, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menyiapkan hari-hari bahagia bagi hamba yang penuh harap dan tak kenal putus asa. Seperti diriku, lembar-lembar bukuku yang lalu penuh dengan noda hitam. Hingga suatu ketika takdir mempertemukan aku dengan sosok yang cahayanya mampu menerangi hatiku. Dia berhasil mengubah warna hariku, seindah pelangi. MasyaAllah, Tabaraarakallahu Ta'ala.
Januari 2012, awal mula aku menatap wajahmu yang begitu teduh, tenang dan tenteram. Ya, wajah yang mampu menghipnotisku karena kesederhanaan penampilanmu. Aku pun berani menitipkan pesan kepada hujan bahwa aku menginginkan dirimu. Tepatnya, aku ingin mendapat pancaran cahayamu agar aku bisa melangkah dengan penuh percaya diri. Sungguh saat aku pandang wajahmu, ada getaran halus nan hangat menyelinap di hatiku, seakan setarik napasku dibawa pergi olehmu. Luar biasa.
Kau memesonaku. Ya Allah, dialah orang yang selama ini aku damba, aku rindu dan aku tunggu. Wahai putri cahaya, bertahun-tahun aku menunggumu. Kini aku bahagia sekali dipertemukan denganmu. Alhamdulilllahi Rabbil 'Aalamiin.
Sukoharjo, 20 Maret 2012.