Bismillaahirrahmaanirrahiim
Hal yang paling heboh di Hari Raya Idul Fitri adalah ucapan Selamat Berhari Raya yang diucapkan kepada keluarga, kerabat, teman dan rekan kerja. Desain ucapan dibuat sedemikian rupa, ada yang bergaya puitis, ada yang berbentuk gambar yang menarik dan yang terkini ada yang berbentuk video.
Lalu kemudian, ucapan itu dibroadcast di grup-grup WhatsApp atau dibroadcast ke semua nomor kontak yang dimiliki.
Saya hampir tidak membaca isi grup-grup WhatsApp yang penuh dengan postingan ucapan. Karena saya tidak merasa terikat dengan ucapan tersebut. Hanya seperti formalitas yang ala kadarnya, dan tidak diperuntukkan benar-benar untuk saya.
Saya ingin menerima ucapan yang dikirimkan seseorang benar-benar untuk saya, bukan hasil broadcast, bukan pula hal yang dituliskannya di status sosial media dengan maksud orang lain diminta untuk membacanya. Bukan.
Saya merasa ada esensi yang hilang.
Kita diminta untuk menjalin silaturahmi. Tapi kebanyakan yang ada hanyalah broadcast ucapan di grup dan membuat ucapan lewat status sosial media. Jikalau begitu, adakah hati yang tersentuh?
Saya berpikir lama, kemudian memutuskan untuk menjapri ucapan saya secara pribadi. Target saya adalah orang-orang yang berteman dengan saya di WhatsApp, jika mereka memasang status di WhatsApp, saya akan membalasnya dengan ucapan Taqabbalallahu minna wa minkum. Saya memilih WhatsApp karena menurut saya itu platform yang lebih bersifat pribadi dibanding sosmed lain.
Dengan melakukan itu saya bisa mendapat 2 poin plus, yaitu:
1. Orang yang menerimanya akan merasa dekat karena saya pun terlebih dahulu membaca statusnya.
2. Orang yang menerimanya akan merasa diperhatikan karena saya secara pribadi menjapri ucapan saya.
Dan hasilnya?
Maasyaa Allaah Tabaarakallahu Ta'ala, saya merasakan interaksi yang hangat dan harmonis. Sebagian ada yang merespon dengan sangat senang. Ada yang biasa-biasa saja. Ada yang nggak banget balesannya haha but it's okay saya tetap menerimanya dengan suka cita. Dan yang tidak saya sangka adalah adaa yang tidak menyangka bahwa akan mendapati itu dari saya. Wah, Maasyaa Allaah rupa-rupa karakter manusia.
Dan terhitung saat saya menuliskan postingan ini, saya hanya mendapatkan 2 ucapan yang dikirimkan pada saya secara pribadi loh. Wah, apa saya sudah dilupakan? Atau mungkin saya sudah mendahului mereka memberi ucapan?
Hmmm... Sayaa ingin membangun kedekatan dengan orang lain karenanya saya ingin merasa penting dan dikhususkan. Tapi mungkin meluangkan waktu untuk menjapri satu per satu teman itu merupakan pekerjaan yang sia-sia? Atau saking sibuknya memang tidak ada waktu untuk itu? Entah. Tak perlu menghakimi orang lain. Pikirkan saja tentang diri kita sendiri. Apa yang sudah kita lakukan?
Masya Allah... Tak terpikirkan saya sampai menyempatkan waktu 2 hari untuk melakukan itu dan saya merasa itu sudah usaha terbaik saya yang bisa saya lakukan untuk menjalin silaturahmi di momen lebaran Idul Fitri tahun 2020 ini.
Jadi apa makna ucapan Selamat Idul Fitri bagimu?
0 komentar:
Post a Comment