Bismillah
Suatu petang, denting bel di rumah Plop Petok berbunyi. Tergesa-gesa Plop Petok membuka pintu dan sedikit kaget melihat Plop Bubble dan Plop Dido tersenyum cengengesan. Plop Petok langsung memberikan pelukan untuk kedua teman yang sudah dua tahun mengarungi asam, manis dan pahit getirnya masa sekolah.
"Ini untukmu. Sudah ya!" Tutur Plop Dido seraya menyerahkan secarik kertas pada Plop Petok. Plop Dido dan Plop Bubble memutar punggung lalu beranjak pergi.
"Apa?! Jadi alasan kalian kemari hanya untuk kertas ini...(?)"
Love Letter ~ Original picture was from here |
Plop Bubble menjulurkan lidahnya, "Iya! Jangan terlalu serius, nanti kau cepat botak! Ahahaha." Plop Dido ikut tertawa cekikikan di sampingnya. Beberapa menit kemudian, mereka berdua sudah tidak kelihatan lagi dari pagar rumah. Tinggallah sendiri Plop Petok yang menautkan kedua alisnya.
"Yang benar saja, kebotakan lazimnya hanya berlaku bagi para pemikir bergenre laki-laki. Nah, untuk perempuan itu sendiri, tidak akan botak tapi beruban. Huh!" Keluh Plop Petok seraya membuka kertas di tangannya. Dia membaca dan terhanyut ke dalamnya.
Tujuh Belas Kata Mutiara
- Teman adalah orang yang peduli padamu dan menunjukkannya.
- Teman adalah keluarga yang kau pilih.
- Akan selalu ada orang yang menyukaimu dengan alasan yang salah. Temukanlah mereka yang menyukaimu apa adanya.
- Waktu terbaik untuk berteman adalah sebelum kau membutuhkan mereka.
- Pilihlah temanmu dari karakternya dan kaus kakimu dari warnanya. Memilih kaus kaki dari karakternya tidak masuk akal dan memilih temanmu dari kaus kakinya tidak masuk akal sama sekali.
- Banyak orang yang akan ikut naik limousine bersamamu, tapi yang kau inginkan adalah orang yang akan mau naik bis denganmu.
- Ketika kau punya masalah, temanmu tidak akan bilang kau harus bagaimana, ia hanya akan mengatakan hal-hal yang membantumu mengambil keputusan yang tepat.
- Teman sejati adalah ia yang untuknya tidak ada yang tidak akan kau lakukan.
- Banyak orang yang datang dan pergi dalam kehidupanmu, namun hanya teman sejati yang akan meninggalkan jejaknya di hatimu.
- Anugerah yang bisa kau dan temanmu miliki adalah penilaian bahwa tiap-tiap dari kalian adalah yang terbaik.
- Sesekali kau butuh menangis dan menapakkan kakimu. Kau butuh seseorang yang berkata, "Apa kau baik-baik saja?"
- Seorang teman akan mendengar irama dalam hatimu. Lalu memainkannya untukmu ketika kau lupa.
- Saran yang kau minta dari temanmu seringkali merupakan sesuatu yang kau sebenarnya tahu, tapi kau mengingkarinya. Seorang teman bisa mengatakan padamu hal-hal yang tidak ingin kau katakan pada dirimu sendiri.
- Teman, kau sekuat yang kau inginkan. Yang tersulit hanyalah membuat langkah pertama.
- Dengan otak di dalam kepalamu dan kaki di dalam sepatumu, kau bisa membawa dirimu ke arah mana pun yang kau pilih.
- Untuk mendapatkan sesuatu yang benar-benar berharga, terkadang kau harus kehilangan segalanya.
- Milikilah rasa percaya diri yang jauh lebih besar dari rasa tidak percaya orang padamu.
Plop Petok tertegun. Dia tersadar, hari ini usianya genap tujuh belas tahun. Senyum mengembang di wajahnya. Plop Petok mengambil handphone dan segera menekan tuts angka. Dering panggilan menunggu pun terdengar. Setelah tersambung, Plop Petok berujar, "Hey, cara kalian mengingatkanku sukses besar loh! Jadi mau ditraktir dimana?"
"Gyahahaha. Besok saja! Soalnya kami lupa membawa enam belas benda lain yang menyertainya."
*Gubrak!
Makassar, Oktober 2006 silam
----- Aku merindukan kalian -----
"Gyahahaha. Besok saja! Soalnya kami lupa membawa enam belas benda lain yang menyertainya."
*Gubrak!
Makassar, Oktober 2006 silam
----- Aku merindukan kalian -----