Bismillaah

Berbahagia ketika mendapatkan apa yang diinginkan, adalah hal yang alami lagi spontan, semua orang melakukannya. Sedang, berbahagia ketika mendapatkan hal yang di luar kendali, adalah sebuah karakter, tidak semua orang bisa melakukannya; hanya diperoleh dari latihan sepanjang hidup.


Bagaimana latihannya?

✓ Level sabar.
Sabar adalah tenang, tidak tergesa-gesa, tidak terburu nafsu dan tidak pula termakan emosi. Sabar adalah respon pertama. Jadi ketika kita bersabar setelah meluapkan emosi dan marah dengan keadaan, maka itu bukan sabar, belum bisa dinamakan sabar. Sabar berada di tumbukan pertama.

فَصَبْرٌ جَمِيلٌ

Dalam QS. Yusuf Ayat 18, Nabi Ya'qub 'Alaihissalam menghadapi rekayasa cerita dan bukti kebohongan saudara-saudara Nabi Yusuf 'Alaihissalam dengan perkataan fashabrun jamiil, yaitu kesabaran yang baik itulah kesabaranku. Kesabaran yang indah, kesabaran yang tidak ada keluhan di dalamnya. Karena hanya kepada Allah saja tempat memohon pertolongan dan pengaduan terhadap kedustaan yang diceritakan.

Adalah suatu keutamaan untuk bersikap tidak marah-marah dan tidak berkeluh kesah di detik pertama ketika menghadapi masalah.

✓ Level ridho.
Ridho adalah yang datang setelah sabar. Ridho adalah menerima takdir yang tidak disenangi dengan lapang dada, tidak menggugat sama sekali atas masalah yang terjadi. Sebab termasuk kesempurnaan penghambaan seorang hamba adalah dengan memahami bahwa masalah itu berasal dari Dzat yang paling Pengasih terhadap hamba-Nya, melebihi pengasihnya hamba itu terhadap dirinya sendiri. Sebagai orang beriman, tugas kita hanya perlu yakin dan bersyukur atas segala pengaturan dari Allah yang Maha Bijaksana.

Dan tahukah? Terkadang justru anak-anak yang lebih mudah sabar dan ridho dibanding para orang dewasa. Anak-anak secara natural bisa tetap berbahagia di kondisi paling sempit sekalipun. Mengapa? Karena anak-anak lebih dekat kepada fitrah. Fitrah adalah tauhid. Fitrah adalah Islam. Anak-anak terlahir dalam keadaan fitrah sehingga punya naluri untuk memahami dan mengenali aturan Rabbnya tanpa kesulitan. Maasyaa Allaah sangat luar biasa, bukan? Maka mari sejenak menghargai dan mengamati bagaimana anak-anak itu bertumbuh.


View Post
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Self Branding dengan Tulisan
Oleh: Nurmayanti Zain

Siapa kamu? Jika temanmu atau orang lain bisa menggambarkan dirimu dalam satu kata, maka kira-kira kata apa yang akan mereka sebutkan? Pernahkah terpikir untuk secara sengaja membangun dan mengarahkan pikiran teman-teman dan orang-orang di sekitarmu hingga kemudian mereka akan memiliki jawaban yang hampir sama jika ditanya pendapatnya tentang dirimu?





Itulah self branding. Bagaimana cara kamu memperkenalkan diri di hadapan publik. Self branding adalah ciri khas kamu, sesuatu yang identik dengan nilai-nilai yang kamu pegang, bisa berupa hal-hal yang prinsip ataupun keunikan, keterampilan dan keahlian yang kamu miliki.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa tanpa kamu berusaha menyengaja memetakan pikiran publik pun, sebenarnya orang-orang sudah bisa dengan mudah mengetahui karakter kamu dari status-status yang kamu buat di sosial media. Lihat? Begitu transparan dan kasatmata.

Sejauh mana kamu menggunakan sosial media?

Kalau kamu sering update status berupa foto-foto kegiatan kamu yang tengah melakukan sesuatu atau sedang makan sesuatu atau bepergian di suatu tempat, maka publik akan menilai dengan mudah bahwa kamu adalah orang yang senang bercerita tentang diri dan kegiatan kamu.

Kalau kamu seringnya justru mengupload pamflet-pamflet kegiatan dan jarang memperlihatkan apa yang kamu lakukan, maka publik bisa jadi tidak mengetahui privasimu tetapi tetap bisa menyatakan kamu sebagai orang yang punya banyak informasi.

Bahkan ketika kamu tidak pernah memposting sesuatupun tetapi kamu sering sekali berkomentar di status orang lain, dan komentar itu mengandung kritikan pedas, pernyataan tidak setuju dan perkataan nyinyir yang begitu emosional, maka publik pun bisa tahu bahwa kamu adalah orang yang selalu mengurusi orang lain.

Dengan dan tanpa perencanaan self branding, karakter kamu akan sangat bisa dibaca melalui tulisan-tulisan yang kamu buat. Tulisan berupa status yang kamu ketik hanya dalam tiga detik ataupun tulisan berupa esai yang kamu ramu dalam tiga jam. Efek yang dihasilkannya sama. Meski, dikatakan bahwa bahasa tulisan itu sangat berbeda dengan bahasa lisan, bahwa orang-orang akan sangat mudah salah paham lewat bahasa tulisan namun hal tersebut tidak menafikan bahwa orang-orang pun bisa mengetahui karakter kamu dari tulisan.

Karenanya, mengapa tidak, kamu mencoba untuk sekalian menulis tentang apa yang kamu ingin orang lain pikirkan tentang dirimu? Apakah ini termasuk pencitraan, pembohongan publik? Emm... Karena semua hal akan kembali pada niat dan sudut pandang masing-masing, maka sangat penting untuk benar-benar memikirkan self branding apa yang ingin kamu tampakkan. Fokus dan kembangkan. Jika kamu benar-benar menyengaja merancang tulisan agar orang lain bisa berpikir kamu keren padahal sebenarnya kamu sama sekali tidak keren, maka jelas itu tidak bijaksana. Dan jika kamu melakukan itu, maka berhati-hatilah. Karena publik pun bisa tahu bahwa sebenarnya kamu hanya ingin tampak keren. Ya, tulisanmu tidak bisa berbohong. Tulisanmu akan membuka siapa dirimu yang sebenarnya. Itulah self branding dengan tulisan.

Jadi tulisan apa yang ingin kamu buat hari ini?

Terinspirasi dari Tarbiyah Literasi Online Materi #5 Siapa Bilang Nulis Buku Susah? oleh Muhammad Ramli, S.Pd.I pada hari Ahad 02 Agustus 2020.


View Post
Bismillaahirrahmaanirrahiim


Bismillaah
Program Kegiatan Anak
Tematik Idul Adha
Homeschooling Keluarga Peradaban

Mau berkegiatan bareng? Yuk join grupnya!
Registrasi: bit.ly/BelajarHomeschooling
Admin: Maryam 0852-5685-3455

View Post
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Kuliah Online Rumah Quran Cahaya
Featuring Rumah Tumbuh Qurani


Seri 3 Kajian Peradaban
Inspirasi dari Keluarga Cahaya Emas
Khusus Muslimah

MATERI KELAS
📕 MENDIDIK SANG PENAKLUK SELANJUTNYA
Melahirkan Generasi Pembuka Roma

In syaa Allah
Online, 21-28 Juli 2020

NARASUMBER
🧕 Nurmayanti Zain
Pembina Rumah Quran Cahaya

💌 FASILITAS
-- Via Telegram dan Zoom*
-- Pemaparan Materi
-- Tanya Jawab & Diskusi Live
-- Resume Materi & Rekaman
-- Sertifikat bagi yang Lulus

*) Kapasitas Zoom hanya 100 orang, jika melebihi maka peserta yang tidak tertampung akan mengikui sesi Diskusi Live melalui link privat Youtube.

BIAYA KELAS
💎 Infak Terbaik (Agar memudahkan pengecekan, gunakan kode transfer 103 misalnya 50.000 menjadi 50.103)

REGISTRASI
🌐 http://bit.ly/Seri3Parenting

KONTAK ADMIN
📲 http://bit.ly/RahmatiahMajid

Mari bersama mendukung dan menjadi bagian dari Generasi Pembuka Roma. Allahu Akbar!

View Post
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Secara bahasa, peradaban adalah hal yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, kecerdasan dan kebudayaan lahir batin suatu bangsa. Dengan demikian, peradaban merupakan akumulasi dari puncak kemampuan intelektual manusia, yang berkembang dari beberapa pemikiran dan bidang pengetahuan semisal sosial, ekonomi, hukum, politik, sains dan teknologi, kedokteran dan sebagainya. Dimana awal peradaban itu akan sangat tergantung oleh pembentukan dari tiap-tiap keluarga yang tengah menjalani hidup pada suatu tempat tertentu dan dalam kurun waktu tertentu pula.


Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin. Frase tersebut merupakan sebuah kesimpulan dari firman Allah dalam QS. Al Anbiya ayat 107.

وَما أَرْسَلْناكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعالَمِينَ

Yang artinya:
Dan kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.

Islam adalah rahmat bagi setiap manusia. Hukum-hukum syariat dan aturan-aturan dalam Islam adalah bentuk kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada makhluk-Nya. Terbukti dalam sejarah, Peradaban Islam berkembang dengan pesat karena cocok untuk setiap zaman, semua kondisi dan tradisi manusia.

Islam adalah wahyu yang seperti air yang turun di gurun pasir. Air yang mampu menghidupkan tanah yang gersang, menjalar dan menumbuhkan biji-bijian dan tanaman-tanaman hijau. Maasyaa Allaah mampu membuat kehidupan baru dan atau mengembangkan suatu wilayah menjadi lebih baik. Itulah Islam.

Bila Peradaban Islam diibaratkan sebagai pohon, disebut sebagai Pohon Peradaban Islam maka unsur pembentuknya ada dua, yaitu:

1. Ulum Ad-Din
Merupakan ilmu-ilmu yang berasal dari atas, dari wahyu Allah 'Azza wa Jalla, meliputi Al-Quran, Fiqh, Tafsir, Hadits, dan sebagainya.

2. Ulum Ad-Dunya
Merupakan ilmu-ilmu yang berasal dari alam dan lingkungan yang dikaji secara ilmiah dan melahirkan bidang-bidang pengetahuan semisal sains dan teknologi, hukum, sastra, dan sebagainya.

Sebagaimana dalam QS. Ibrahim Ayat 24 Allah Subhanahu wa Ta'ala membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik.

كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِى ٱلسَّمَآءِ

Yang Artinya:
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit.

Mengapa Peradaban Islam bisa menjadi besar? Mengapa ilmu bisa begitu berkembang dalam asuhan masyarakat Islam?

Tidak lain dan tidak bukan, itu karena karakter dasar dari umat Islam yang menjunjung tinggi budaya ilmu. Islam meletakkan ilmu pada posisi yang paling mulia. Barang siapa yang berilmu maka merekalah yang ditinggikan derajatnya.

Dalam QS. Al-Mujadilah Ayat 11

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Yang artinya:
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dengan ilmu pula, Allah Subhanahu wa Ta'ala menunjukkan kemuliaan Nabi Adam 'alaihissalam atas malaikat, dan Allah Ta'ala memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Nabi Adam 'alaihissalam. Ilmu menjadi mulia tidak lain karena ia merupakan wasilah menuju kebaikan dan ketakwaan, yang dengannya seseorang berhak mendapatkan kemuliaan di sisi Allah 'Azza wa Jalla dan kebahagiaan yang abadi.

Berbeda dengan pola kehidupan masyarakat jahiliyah yang mengutamakan dan menjunjung harta dan tahta di atas segala-galanya. Maka pantaslah jika peradaban yang berada di bawah kekuasaan mereka tidak mampu berkembang pesat dan tidak pula memberikan kebahagiaan dan ketenangan.

Peradaban Islam yang kokoh dan berjaya akan lahir dari orang-orang yang saling mengingatkan untuk belajar, saling mendorong untuk menghadiri majelis-majelis ilmu, hingga kemudian membangun sebuah learning society.

Learning society bukan hanya dalam istilah masyarakat pembelajar tetapi juga merupakan sebuah siklus kehidupan. Learning society dibangun atas 5 fase yaitu fase mendengar, fase menulis, fase menghafal, fase mengamalkan dan fase mengajarkan. Dimana fase ini adalah fase yang tidak putus dan selalu berulang karena inti pembelajarannya berasal dari Al-Quran dan As Sunnah. Maka tidakkah kita memperhatikan bagaimana sejarah peradaban itu dibangun?

Referensi diambil dari Tarbiyah Literasi Online pada hari Ahad, 26 Juli 2020 dengan tema Islam dan Tradisi Menulis oleh Syamsuar Hamka, S.Pd., M.Pd.I.


View Post
Bismillahirrahmanirrahim


Mengapa ada perasaan ditinggalkan?
Bisa jadi karena kita memilih jalan yang berbeda dengan orang lain, sedang kita menginginkan kebersamaan. Jadinya kita merasa ditinggalkan. Padahal kenyataannya tempatnya berbeda; kita berada di sini dan orang lain berada di sana.

Mengapa ada perasaan ditinggalkan?
Bisa jadi karena kita memilih pergi sedang orang lain tidak mengikuti pilihan kita. Orang lain menetap di tempatnya sedang kita melangkah pergi. Jadinya kita merasa ditinggalkan. Padahal kenyataannya kita yang pergi.

Mengapa ada perasaan ditinggalkan?
Bisa jadi karena kita merasa kecewa ternyata orang lain tidak memiliki perasaan yang sama dengan kita. Jadinya kita merasa ditinggalkan. Padahal kenyataannya sudut pandang kita dan orang lain berbeda.

Mengapa ada perasaan ditinggalkan?
Bisa jadi karena kita takut dan cemas karena merasa seorang diri. Jadinya kita merasa ditinggalkan. Padahal kita berada di keramaian yang menghangatkan.

Mengapa ada perasaan ditinggalkan?
Bisa jadi karena egoisme pribadi yang mendominasi, mengalahkan kesadaran diri hingga tidak mampu menerima kondisi perpisahan. Jadinya kita merasa ditinggalkan. Padahal kenyataannya itu hanya bagian dari suatu momen yang telah berlalu.

Mengapa ada perasaan ditinggalkan?


View Post
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Grup WhatsApp
Homeschooling Keluarga Peradaban


In syaa Allah grup ini akan kita fungsikan sebagai grup pendamping baik untuk bekal ilmu maupun untuk kegiatan homeschooling anak.

In syaa Allah grup ini akan menjadi grup Komunitas HS yang mensupport proyek-proyek keluarga muslim yang saling nasihat menasihati dalam kebaikan dan kesabaran.

Kulwap pertama besok in syaa Allah hanya awal kegiatan dari grup ini.

Dan In syaa Allah untuk seterusnya, grup ini akan tetap aktif berjalan dalam mendampingi homeschooling para keluarga muslim.

Jika umma memiliki teman atau keluarga yang juga ingin merasakan getaran positif dari grup Homeschooling Keluarga Peradaban, silakan merekomendasikan untuk masuk melalui link pendaftaran berikut:

Http://bit.ly/BelajarHomeschooling

Afwaan jiddaan, kami memberlakukan infak terbaik dari akhawat dan ummahat sekalian sebagai tanda registrasi. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. In syaa Allah ini hanya salah satu upaya kami untuk maju dan bergerak. Perlu diketahui, infak tersebut akan digunakan sepenuhnya untuk kemaslahatan ummat di bidang pendidikan anak. Syukran Jazaakumullahu Khairan atas infak yang telah diberikan 🍒

Bagi akhawat wa ummahat yang yang sudah bergabung, sampai bertemu di materi pertama besok in syaa Allah! Baaraakallahu fiikuum.


View Post