Bismillaahirrahmaanirrahiim

Aloha guys! Miss me?  ( ✿◠‿◠)o  Oh my goodness, if you really do, raise your hand please. Er-rr, nobody? Warui desu kedo yo. Ha-ha! Maksudnya merindukan tulisanku kok, bukan akunya. Well... tokorode, tiba-tiba saja terbersit asa; aku ingin mengeksplor tulisan lewat ide orang lain. Tepatnya, lewat idemu!

Tapi aku tidak akan mencurinya. Tentu saja, karena hatimu adalah hakmu. Dan itu berarti idemu adalah asasimu. Maka dari itu, aku bermaksud memintanya. Caranya? Ya, melalui Event Call for Ideas [Kamu Meminta, Aku Menulis].

Call for Ideas [Kamu Meminta, Aku Menulis]

Warning! Kesempatan ini hanya datang semau gue as known as kejadian langka. Jadi memang kesannya bakal norak banget dan cukup payah juga. Er-rr, meski begitu, aku tetap ingin melakukannya. Nggak apa kan? Ini hanya sekadar salam, bahwa mungkin saat ini otakku sedang buntu, butuh pencerahan. Istilah kerennya, aku terkena writer's block.

Mau membantuku?

Nah, kalau event ini memicu adrenalinmu, segera layangkan idemu padaku! Nggak perlu ditunda-tunda segala, atau kamu akan menyesal seumur jagung. Soalnya dengan cuma-cuma, aku bakal membuatkan tulisan berdasarkan permintaanmu.


SYARAT DAN KETENTUAN
  1. Follow blog ini.
  2. Silakan membuat permintaan tulisan sesuka hati.
  3. Permintaan bisa dengan mengajukan sebuah ide bebas, memesan tema atau judul tertentu sebuah tulisan, menganjurkan review atau resensi tentang sesuatu, mengharuskan pembuatan puisi atau kalimat motivasi, mengusulkan penuturan kisah nyata yang terjadi di antara kamu dan aku, mengharapkan postingan tutorial tertentu, dan lain sebagainya.
  4. Tulis dalam format Microsoft Word. 
  5. Sertakan biodata diri secara jelas dan singkat (sertakan nomor handphone). 
  6. Kirim file ke email admin@nurmayantizain.com sebagai attachment (lampiran) dengan menggunakan subject/judul Call for Ideas [Kamu Meminta, Aku Menulis]
  7. Masa berlaku panggilan : 30 September 2013.

PERMINTAAN YANG DIKABULKAN
  1. Tidak memicu konflik SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan).
  2. Tidak bernilai vulgar dan tidak provokatif ke arah yang negatif.
  3. Aku mutlak menyukai permintaan tersebut.

KEUNTUNGAN YANG KAMU DAPATKAN
  1. Request tulisanmu dipajang di Kemilau Cahaya Emas.
  2. Menebar ide, menambah ilmu, merekat silaturahmi.
  3. Mendapatkan pulsa senilai Rp 5.000,- bagi permintaan yang dikabulkan.

Ada yang kurang jelas alias tidak dimengerti perihal di atas? Tidak perlu sungkan untuk bertanya. Aku akan sedia memandumu. Jadi tunggu apa lagi? Kirimkan idemu ya!


I am waiting for you. But not for forever.

Jujur saja, aku ingin meninggalkan sesuatu yang bisa menetap di hati orang-orang. Tidak perlu sesuatu yang besar. Tidak perlu sesuatu yang dapat digenggam. Untuk sekejap, aku hanya ingin menyentuh hati mereka, hatimu.


.:: Event Call for Ideas [Kamu Meminta, Aku Menulis] ::.


View Post
Bismillaahirrahmaanirrahiim

"Maaf, asal kamu tahu, kamu tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan Langit. Kalau kamu ingin dipandang baik, setidaknya, berusahalah menjadi seperti Langit."

Kalimat itu lurus, nyelekit, menulang hingga ke sanubari pendengarnya, si putri Cahaya. Dia bergeming tanpa suara. Tenang, setenang bulir air yang kini menggenang di pelupuk matanya. Dia berharap akan ada hujan yang bisa menyamarkan kepedihan di hatinya.

Ini bukan pertama kalinya dia mendapat sindiran seketus itu. Bukan pula pertama kalinya kesan buruk menempel di cahayanya. Seharusnya dia tak patut bersedih. Seharusnya. Tapi kenapa air matanya tidak bisa berhenti mengalir?

Tak disangka, fenomena ini bisa terjadi. Kecemburuan cahaya pada langit. 

Cahaya sudah mengenal Langit selama satu dekade kurang dua tahun. Bagi Cahaya, Langit memang sosok yang memesona. Benar, dia yang selalu tampil tegar nan kuat. Langit. Satu-satunya makhluk yang berdiri tanpa tiang, kan?

Oleh sebab itu, Cahaya suka sekali memandang Langit. Sekedar meyakinkan diri bahwa kakinya masih memijak bumi, masih tidak melampaui batas. Betapa nyatanya karunia Allah, bahkan dengan keberadaannya saja, Langit mampu memberikan secercah harapan dalam masa-masa penjajakan dunia. Cahaya sungguh bersyukur, ada langit yang bersinar.

Kecemburuan Cahaya pada Langit
Sekedar meyakinkan diri bahwa kakinya masih memijak bumi, *)referensi gambar

Awalnya, Cahaya pikir Langit yang merona biru itu tak akan pernah tampak kelabu. Apalagi Langit kerap dibayangi aura misterius dari beribu-ribu gumpalan awan putih. Hey, ternyata langit bisa saja menghitam. Ketika para awan saling bertarung dalam dimensi beku, lalu menuai proses presipitasi, di sanalah sendu itu muncul. Hujan. Takjub, ternyata Langit bisa menangis juga ya?

Setelah mengetahui fakta tersebut, Cahaya semakin getol bermain dengan Langit. Dia merasa, langit sudah menjadi bagian dari cerita-cerita kesehariannya. Ada canda, tak jarang duka dan pasti diselingi suka. Entah sejak kapan, Cahaya menjadi begitu dekat pada Langit. Entah sejak kapan, keduanya saling berbagi hati.

Lalu kepedihan apa yang ingin disamarkan oleh cahayanya?

Ini nestapa. Bila seseorang dibandingkan dengan orang asing, tentunya tidak akan ada hati yang meringis. Lain halnya bila membandingkan dua kawan yang akrab lagi sejati. Lebih-lebih bila titik poin perbandingannya menjatuhkan yang satu di atas yang lain. Pedih. Rasa-rasanya dunia menjadi gelap. Mungkin, itulah yang dirasakan oleh Cahaya.

"Maaf kalau secara tidak langsung aku telah menyakiti hatimu. Mohon diampunkan kepada Allah. Orang yang bisa berpikiran begitu, membandingkan seperti itu, justru karena dia tidak tahu apa-apa tentang kita berdua."

Itu kalimat yang dilontarkan oleh Langit ketika Cahaya mengadu padanya.

Ah, damai. Langit memang paling bisa menetralisir rasa. Alhamdulillah, meski rona malu masih membekas di wajah Cahaya, dia kini tampak bahagia. Bukan karena tuduhan buruk itu akhirnya tidak merusak otaknya, atau karena dia merasa menang atas pendapat tidak sopan itu. Bukan. Dia bahagia karena di titik yang hampir frustasi itu, dia menemukan Langit yang bisa menjadi tumpuan berdirinya. Sungguh beruntung.

Seiring berjalannya waktu, tiba-tiba ada sekat tak kasatmata yang membentang di antara Cahaya dan Langit. Ada apa gerangan? Selidik punya selidik, ternyata Cahaya mulai jarang mengunjungi Langit. Dia mulai sibuk mendekam di istananya. Entah apa yang dia lakukan, tidak seorang pun tahu, bahkan Langit pun tidak. Mungkinkah cahayanya mulai meredup?

Ternyata Cahaya mempunyai rahasia. Ya, rahasia yang tidak dikatakannya pada Langit tetapi diumumkannya pada rumput dan ilalang. Ironis, Langit harus mengetahui kabar Cahaya dari bisik-bisik di padang rumput. Seharusnya Cahaya tersindir malu karenanya. Alih-alih sadar diri, Cahaya malah tampak menyepelekan hal tersebut.

Cahaya tidak paham, rupanya ada hati yang merasa terasingkan. Rupanya ada hati yang merasa sepi. Eksotis. Karena sedikit pun, Cahaya tidak pernah berani berpikir sombong, bahwa Langit selalu menanti cerita-cerita tidak penting lagi absurd yang dikisahkannya hampir di setiap penghujung senja. Wow, ternyata dia cukup dirindukan juga ya?

Mendadak hatinya menghangat. 

Bodoh. Bodoh sekali. Karena berpikiran Langit tidak bisa menerimanya, Cahaya serta-merta meminta rumput dan ilalang untuk mendengarkan kisahnya. Bertindak naif, tanpa tahu, walau seredup apapun cahayanya, ternyata Langit masih tetap menantinya. Ya, menanti Cahaya yang datang dan berekspresi lepas di bawah hamparan Langit yang membiru.



Makassar, Sesi I : Call for Ideas [Kamu Meminta, Aku Menulis]
13 September 2013 Miladiyah / 08 Dzul Qa'dah 1434 Hijriyah. 
Untuk dan Hanya Untuk Langit dengan segala kebaikan hatinya.
Ukhtayya, ana uhibbukifillah. ほんとう に ごめんなさい。Thank you!

View Post
Bismillaahirrahmaanirrahiim

List of Ideas [Kamu Meminta, Aku Menulis]

Berikut ini adalah daftar ide-ide yang telah masuk di meja redaksi alias email admin Kemilau Cahaya Emas. Well, takjub, aku tidak menduga akan mendapat respon sebaik ini. Subhanallah. Makasih ya!


LIST OF IDEAS [Kamu Meminta, Aku Menulis]
  1. Tanggal 02-09-2013 oleh Peri Langit : Cerita tentang Dia DONE!
  2. Tanggal 07-09-2013 oleh Jiah Al Jafara : Membuat Flash Fiction 
  3. Tanggal 07-09-2013 oleh Rinda : Jelaskan Siapa Kakak Sebenarnya
  4. Tanggal 08-09-2013 oleh Insan Robbani : Tulisan Engkau Tetap Kakakku
  5. Tanggal 09-09-2013 oleh Hadi Prayitno : Pandangan tentang Istri Kedua
  6. Kamukah selanjutnya ... ? 

*) Apakah aku akan bisa menjawab semua ide yang telah mampir? Well, make me. 

Deadline Ide : 30 September 2013
Informasi Lanjut : Call for Ideas [Kamu Meminta, Aku Menulis]


View Post