NURFANIA QURANI HELMI

Bismillaahirrahmaanirrahiim

NURFANIA QUR'ANI HELMI. Subhanallaah, nama itu lamaaa rilisnya, bahkan H-1 aqiqah, kami masih juga bergelut dengan keyword nama bayi perempuan islam di situs pencari google, hahaha. So far so good, akhirnya nemu juga yang pas di hati. Alhamdulillah. Nah, selanjutnya mau cerita sedikit tentang asal-muasal nama tersebut.


Segala puji bagi Allah Azza wa Jalla, Allah Maha Baik, kami diberi bayi perempuan. Dengan demikian, lengkaplah keluarga kami dengan sepasang anak laki-laki dan perempuan. Kerennya lagi -terkhusus untuk saya pribadi- julukan putri cahaya saat ini sudah bener-bener terwariskan huehehe. Putri cahaya saya yang cantik sudah turun dari langit. Alhasil, namanya harus ada kata cahayanya. Dialah nur.

Nur (cahaya).

Kami (saya dan papanya Mahdi, red) selalu memikirkan tiga suku kata untuk merangkai nama. Suku kata pertama dan kedua adalah namanya, suku kata ketiga nama papanya. Kenapa? Biar gampang ngurus paspor dan visa ke Baitullah, hehehe. Plus biar enak baca namanya.

Nama Fania muncul setelah ratusan kali mengeksekusi nama bayi perempuan islami dari A hingga Z, burr-rr, ya sampai otak pegal meramu huruf demi huruf. Pas kesebut fania, tringg! Sayanya suka, papanya Mahdi klop. Oke deh, bungkus! Eh tunggu, kok Fania, kedengarannya sedikit aneh...(?) Lah, justru ituu... karena namanya unik, nggak familiar, berarti nggak pasaran kan ya. Wkwk, antimainstream.

Fania (kebebasan).

Fania dalam bahasa arab faa-ni-yaa berarti kebebasan. Saya mengusulkan Nur Fania Helmi tapi papanya Mahdi nolak mentah-mentah. "Nur dan fania harus disambung", katanya. Okay jadilah Nurfania. Cahaya Kebebasan. Sekarang, mikir kata lagi buat nama tengahnya.

HPL (Hari Perkiraan Lahir) Insyaa Allah di bulan Ramadhan. Bagaimana kalau Ramadhani? Nurfania Ramadhani Helmi. Terdengar cukup bagus tetapi sangat mainstream alias banyak samanya. Eh, kakek neneknya sudah suka dan heboh dengan nama itu. Sayangnya, papanya Mahdi belum setuju banget, belum klop, minta nyari padanan kata yang lain lagi. Sayanya sudah ngos-ngosan. "Sudah, itu saja ya."

H-2 aqiqah, saya mulai nyebar undangan elektrik ke teman-teman. Tiba-tiba ada teman yang nanya namanya, pas saya bilang, "Nurfania Ramadhani Helmi". Dianya ngasih tahu, "Eh itu 22 huruf loh, nanti akan disingkat / dipotong di akta kelahirannya, karena maksimal jumlah huruf pada nama hanya 20 huruf."

Saya melongo.
Whaaatt?!!

Rugii bangeet, nama bagus-bagus malah disingkat bahkan dipotong! Nggak mau, harus ganti! Ayo otak berpikirlah, berpikirlah, berpikirlah. H-1 aqiqah.

Qurani (Alqur'an).

Oh iya, hari lahirnya kan tepat 17 Ramadhan alias saat Nuzulul Qur'an. Bagaimana kalau Qurani? Nurfania Qurani Helmi. Jeng jeng jeng! Total 19 huruf! Pas dikasihtahu, ternyata semua sukaa dan setuju. Alhamdulillaah, akhirnya nemu yang bener-bener pas dan sesuai di hati,

Helmi (ramah, bijaksana, cerdas).

Nurfania Qurani Helmi. Putri Cahaya yang ramah, bijaksana dan cerdas, si Cahaya Kebebasan dari Alqur'an. Semoga dirimu kelak menjadi sosok seperti namamu ya nak. Insyaa Allah. Aamiin.


0 komentar:

Post a Comment