Bismillaahirrahmaanirrahiim
Aku tidak tahu harus memulai bercerita darimana. Emm... anggap saja, ini suatu hal yang tiba-tiba, walau jujur kedatangannya tidak pernah terasa terlalu tiba-tiba.
Suatu malam, ketika aku selesai memperbaharui postingan Who-I-am yang memang hasil revisinya agak-agak brutal [baca: heboh, kepedean dan norak] hehehe yaa gitu deh (•ˆ⌣ˆ•)/ nah, aku jadi teringat seseorang!
Seseorang yang memanggilku barbie bodoh yang mengejutkan.
Dia itu ... gimana ya mengatakannya? Sosok yang benar-benar mau dibilang keren nggak ketulungan. Romantis parah. Bodoh kuadrat. Sok kuat. Sok bisa. Jingga yang sama sekali nggak oranye. Si tukang kabur. Dan dan dan setiap aku melihat daun yang berguguran, aku selalu merindukannya. Selalu. Si pocahontas payah yang menyebalkan.
Tiba-tiba dia bertanya dalam sebuah sms, "Kamu mengantuk? Sudah mau tidur?"
Serta-merta aku menjawab enggak, menanggapi pertanyaan pertamanya. Begitupun untuk pertanyaan keduanya, "Enggak."
"Aku coba tulis sesuatu dulu ya di email. Kalo jaringan bagus sih," janjinya.
"Oke," jawabku cepat, semoga membuatnya berpikir bahwa aku menunggunya.
Lalu aku tertidur. Hening. Aku terlelap dalam buaian mimpi. Hahaha, aku tahu, aku sedikit usil ya padanya? Atau terbilang kejam? But, hey! Jangan menyalahkanku, dong. Waktu sudah menunjukkan pukul 23:07 WITA. Mataku benar-benar nggak bisa kompromi.
Gulita pun mengalir dan tibalah masa di penghujung sepertiga malam. Aku terbangun. Nikmat. Setelah menunaikan kebutuhanku terhadap Sang Pencipta, hal pertama yang kulakukan adalah membuka email. Aku ragu-ragu, apa dia sudah menuliskannya?
Wah, ternyata benar, sudah.
Suatu malam, ketika aku selesai memperbaharui postingan Who-I-am yang memang hasil revisinya agak-agak brutal [baca: heboh, kepedean dan norak] hehehe yaa gitu deh (•ˆ⌣ˆ•)/ nah, aku jadi teringat seseorang!
Seseorang yang memanggilku barbie bodoh yang mengejutkan.
Dia itu ... gimana ya mengatakannya? Sosok yang benar-benar mau dibilang keren nggak ketulungan. Romantis parah. Bodoh kuadrat. Sok kuat. Sok bisa. Jingga yang sama sekali nggak oranye. Si tukang kabur. Dan dan dan setiap aku melihat daun yang berguguran, aku selalu merindukannya. Selalu. Si pocahontas payah yang menyebalkan.
Tiba-tiba dia bertanya dalam sebuah sms, "Kamu mengantuk? Sudah mau tidur?"
Serta-merta aku menjawab enggak, menanggapi pertanyaan pertamanya. Begitupun untuk pertanyaan keduanya, "Enggak."
"Aku coba tulis sesuatu dulu ya di email. Kalo jaringan bagus sih," janjinya.
"Oke," jawabku cepat, semoga membuatnya berpikir bahwa aku menunggunya.
Lalu aku tertidur. Hening. Aku terlelap dalam buaian mimpi. Hahaha, aku tahu, aku sedikit usil ya padanya? Atau terbilang kejam? But, hey! Jangan menyalahkanku, dong. Waktu sudah menunjukkan pukul 23:07 WITA. Mataku benar-benar nggak bisa kompromi.
Gulita pun mengalir dan tibalah masa di penghujung sepertiga malam. Aku terbangun. Nikmat. Setelah menunaikan kebutuhanku terhadap Sang Pencipta, hal pertama yang kulakukan adalah membuka email. Aku ragu-ragu, apa dia sudah menuliskannya?
Wah, ternyata benar, sudah.
Hey, barbie bodoh yang mengejutkan.
Kenapa ingin dipanggil bodoh sih?
Kau itu kan tidak bodoh, hanya saja aku malas mengakuinya.
Hahaha! Kalimat pembuka yang super sekali. Sukses membuat gigi-gigiku bergemeletuk karena menahan tawa. Dasar tukang bikin greget! Seseorang tolong pahamkan aku, "hanya saja aku malas mengakuinya" itu maksudnya apa sih? Aku pintar, gitu? Whohoho!
Barusan kau tanya kenapa aku belum tidur.
Aku tidak bisa mengakui aku sedang menulis ini untukmu. Nanti kamu menunggu. Menunggu bisa membuat sesak. Dan kamu harus selalu bahagia. Harus.
Well, maaf. Aku tertidur. Dari kalimatmu, bisa kusimpulkan bahwa menunggu bisa membuatku tidak bahagia. Benarkah? Ah, itu hoax! Percayalah, aku memang orang paling tidak sabaran sedunia, tapi faktanya, hal-hal keren selalu menghampiriku jika pada akhirnya aku menunggu. Tahu kenapa? Karena semua hal butuh proses.
Kamu tidak rindu kupanggil putri cahaya? Apa karena semua orang memanggilmu begitu sekarang? Memangnya siapa sih orang yang mulai memanggilmu cahayaku? Atau kamu lebih suka kupanggil kak maya saja? Atau kau-kau yang seperti biasanya? Kau-kau itu spesial loh. Mana ada coba junior yang berani sebodoh itu?
Rindu nggak ya? Emm... mungkin tidak terlalu. Aku lebih rindu dengan panggilan barbie, sih. Memangnya dirimu ya yang merintis nama Putri Cahaya untukku? Benarkah? Tapi sepertinya sih begitu. Separuh ingatanku membenarkannya walau separuh yang lain meniadakannya. Hahaha, kak Maya! Sapaan itu bahkan tidak pernah terdengar dari mulutmu. Aish, sok spesial lagi. Kalau ngaku sebagai junior, anggap aku sebagai senior dong!
Yang pasti aku tidak mau memanggilmu cinderella. Itu panggilan dari orang paling spesial kan? Jadi biarkan saja yang spesial itu tetap utuh ke-spesial-an-nya. Selain karena aku tak pernah melihatmu memakai sepatu kaca sih.
Yup. Tapi sepertinya dia bukan tipe orang yang akan memanggilku cinderella, deh. Walau faktanya dialah sang pangeran yang telah menemukan sepatu kacaku Insyaa Allah.
Ada banyak hal harus kuurus.
Aku mungkin akan menjadi lebih sibuk dari sebelumnya.
Kayaknya kamu memang selalu sibuk, deh. Serius. Kapanpun.
Ada banyak setengah hal yang tak kuceritakan. Tapi bukan berarti aku tidak percaya padamu. Mungkin sekedar bukan porsimu untuk tahu. Atau memang tidak begitu penting untuk kamu tahu. Tapi berhentilah meragukanku. Itu menyakitkan.
Bukan porsiku untuk tahu tuh maksudnya apa sih? Rasa-rasanya aku selalu menjadi orang yang paling akhir tahu. Aku selalu berusaha memercayaimu tapi Yaa Allaah... please deh, aku nggak pernah tahu kapan kamu benar-benar merasa kesakitan.
Aku selalu ingin menulis selama aku masih bisa melihat tanpa merasa sakit.
Tapi langit selalu punya skenarionya sendiri.
Aku sedang berjuang beberapa bulan ini.
Tapi seperti yang kamu bilang aku ini payah.
Kok auranya mendadak sedih gini sih?
Aku suka menulis, memotret, ke sawah, mandi selama 2 jam, menangkap serangga, melihat bintang, nasi goreng, donat, semua cake buatannya dian, cappucinno, gadget, main, barang-barang mahal, belanja, tidur, basket, meditasi, main ayunan, air kelapa muda, panen hasil kebun di desa, agak hiperaktif (bahasa yang sulit), ditraktir, sepatu olahraga yang cool, liat orang breakdance, travelling, main gitar di kamar, jam tangan, sherlock holmes, komik, jazz, kpop, one piece, cars movie, kungfu panda, dan banyak lagi.
Kamu tahu tidak? Ini part yang paling kusukai dari emailmu. I love to read it. Ketika kau bercerita tentang hal-hal yang kamu sukai, tentang kebiasan-kebiasaan abnormalmu dan yang terpenting tentang dirimu. Tentang kamu.
Tapi yang paling penting aku suka senyummu.
Karena kamu bisa membuat dunia ikut bahagia bersamamu.
Lalu di akhir, kalimatmu selalu menggantung padaku. Seperti ini.
Dan bagiku itu cukup.
Aku lebih rela dengan itu dibandingkan mendapatkan semua hal gila yang aku suka.
Atau seperti ini.
Maka bahagialah untukku, meski bukan bersamaku.
Ya, seperti ini. Hangat.
Aku mengantuk.
Pocahontas, Keren, Menyenangkan
Terima kasih untuk email di sela-sela kantukmu. Ya baiklah, aku mengakuimu, Pocahontas keren yang menyenangkan. Suka mendengarnya? I hope so. Soalnya aku juga suka.
Ehem... ini pertama kalinya aku menjawab emailmu melalui blog kan? Dulu-dulu, aku pasti hanya nge-posting emailmu di Kemilau Cahaya Emas dan membiarkan kamu tahu bahwa aku membacanya. Atau kadang, aku membalasnya di kotak komentar. Nah sering banget sih kalau cuma lewat sms. Tapi di blog?
Hey, ini sungguh pertama kalinya.
Very berry strawberry spesial untukmu.
Awas, kalau ini tidak membuatmu senang!
Makassar, a letter with truly love, fully hug and brightly kiss
19 Agustus 2013 Miladiyah / 12 Syawal 1434 Hijriyah
Si barbie bodoh yang mengejutkan untukmu.
Persahabatan yang indah sekali.
ReplyDeleteaku ikutan terkejut juga...benar-benar terkejut ternyata sang barbie sudah mengupdate postingan lagi....salam kemerdekaan :-)
ReplyDeleteoh my Sakura... apa kabarmu..??
ReplyDeleteya~ya~ aku baru tahu kalau orang yang sedang tidur bisa balas sms tiap sekian menit. mimpanya pasti indah sekali..
ReplyDeleteUhuk, ngga ada yg ngirim e-mail kya gitu ke aq ya? :D
ReplyDeleteBerarti si pocahontas itu sang pengeranmu ya kak maya.
ReplyDelete*kak maya, kasih tips-nya dong cara menulis yang bagus seperti tulisanmu ini. begitu enak dibaca dan seperti mengalir tanpa beban. tak tunggu di emailku yang dulu itu ya kak maya :-)
smile saja, aku sedang membaca dengan bingung. karena ia misterius.. :)
ReplyDeleteapa kabar?
maap lahir dan bathin ^_^
ReplyDeleteaku hanya bisa tergelak.....
ReplyDeletedan ikut aneh.....
tapi aku memang aneh sih......
kalian.....
satu orang yang sangat kukenali.
satu orang yang sangat misterius.
aku suka melihat ini, setidaknya...bagai berkaca meski kacanya tak sama.
wait, ini jingga = pocahontas, seorang wanita kan kak? Tapi kenapa dia suka baseket, main gitar sama one peice?
ReplyDeleteatay dia jangan2 laki-laki? 0.o
@enhas note ^halah typo, maksudku 'atau'
ReplyDelete:v
Ini dari siapa maksudnya kak?
ReplyDeleteAku ga ngerti -___-
hmmm, ternyata akhir2 ini byk misteri yg aku temui, salah satunya di postinganmu ini May...
ReplyDeletesepertinya aku pernah dgr deh kata "pocahontas"
tp di tulisanmu yg mana ya? hmmm...
duile ber-flower flower anak ini... hahaha
ReplyDeleteBegitu menikmati tulisanmu kak,,, :)
ReplyDeleteLike:)
ReplyDelete