Pengantin di Dunia, Pengantin di Syurga

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Harta yang utama adalah lisan yang senantiasa berdzikir, hati yang senantiasa bersyukur, dan istri beriman yang membantu suami dalam menegakkan bangunan imannya.
( HR. Ibnu Majah dan At-Tirmidzi )


Tahukah, kita akan dapat merasakan kebahagiaan hidup lewat pernikahan yang penuh berkah. Pernikahan yang membuat sepasang manusia di dalamnya semakin mensyukuri hidup, menghargai setiap keping nikmat, dan membuat diri beserta keluarganya semakin dekat kepada Rabb semesta alam. Pernikahan semacam inilah yang akan melahirkan generasi berkualitas, penyejuk hati dan jiwa.

Dan ya, kebahagiaan terbesar seseorang salah satunya adalah ketika dia memiliki keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.

Syurga dunia, tentunya tidak jatuh dari langit begitu saja. Perlu usaha dan kerja sama yang tulus antara suami dan istri untuk bisa meraihnya. Masing-masing menjalankan tugasnya sebaik mungkin. Kebahagiaan dalam rumah tangga adalah sebuah kondisi yang diupayakan, diciptakan dengan sungguh-sungguh.

Suami mencintai istrinya dengan penuh rasa kasih sayang, sementara sang istri dengan setia senantiasa menjaga cinta dan kasih yang telah diberikan untuknya. Subhanallah, semakin bersemi indah dari waktu ke waktu.

Meski kadang, tentu saja ada kerikil-kerikil tajam, duri-duri tersembunyi, bahkan hujan badai yang terang-terangan datang menghadang, cinta keduanya tidak lekang ditelan waktu. Tahu kenapa? Karena terus disirami dengan mata air kesetiaan dan ketulusan menerima.

Ciri pernikahan yang berkah adalah ketika mampu membawa banyak kebaikan, sehingga hidup akan menjadi lebih baik dari hari ke hari, lahir dan batinnya, jasad dan ruhaninya. Alhamdulillah. Sang suami mampu membimbing istrinya agar berlaku santun dan menjaga kehormatannya dalam setiap keadaan. Sementara sang istri senantiasa mampu membuat suaminya menemukan syurga dalam setiap senyum dan tulus pengabdiannya.

Pengantin di Dunia, Pengantin si Syurga
Pernikahan yang Berkah - sumber gambar

Pernikahan yang berkah tidak hanya menghadirkan kebaikan di dunia, tetapi juga kebahagiaan sejati di akhirat. Seluruh anggota keluarga yang terlibat di dalamnya, menjadi satu kesatuan utuh yang bekerja sama dalam kebajikan. Sungguh, gambaran keluarga Rabbani yang akan dikumpulkan kembali oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala pada hari kiamat kelak. Insyaa Allah. Dan ini sebuah keniscayaan.

Dalam riwayat Ath-Thabrani, Abdullah Ibnu Abbas menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
"Ketika seseorang masuk syurga, ia akan menanyakan orang tua, istri dan anak-anaknya. Lalu dikatakan kepadanya, 'Mereka tidak mencapai derajatmu.' Ia pun berkata, 'Ya Tuhanku, aku beramal bagiku dan bagi mereka.' Kemudian Allah memerintahkan untuk menyusulkan keluarganya ke syurga."

Setelah itu, Abdullah Ibnu Abbas membaca surah ke 52 dalam Alqur'an, QS. At-Tur ayat 21, berikut terjemahannya,
"Dan orang-orang yang beriman, anak cucu mereka mengikuti mereka dengan iman. Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam syurga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebaikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya."

Namun di dunia ini, tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk bisa berkumpul kembali di Syurga bersama keluarga. Perlu perjuangan tersendiri. Memang, syarat utamanya hanya satu, sederhana dan berkelanjutan. Tapi jangan sampai kita malah menyepelekannya dan menjadi seperti orang-orang celaka yang telah digambarkan dalam Alqur'an.

Perhatikanlah, dalam Surah Az-Zukhruf ayat 67 disebutkan,
"Teman-teman karib pada hari itu, saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa."

Mengapa demikian? Ya karena saat itu, seluruh tali hubungan persahabatan, kekerabatan dan kekeluargaan akan terputus. Bayangkan, istri membelakangi suaminya, suami membelakangi istrinya, anak berpisah dari orang tuanya, dan sahabat menjadi musuh. Namun kerennya, hal ini tidak berlaku bagi orang-orang yang bertakwa.

Benar, itulah syarat utamanya. Simple dan selamanya. Ingatlah, keluarga yang diisi oleh orang-orang yang bertakwa, kelak pada hari kiamat -saat orang lain semua dipisahkan- mereka akan dikumpulkan kembali oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, sesuai dengan firman-Nya:

"Masuklah kamu ke dalam syurga, kamu dan pasanganmu akan digembirakan."
(Terjemahan QS. Az-Zukhruf [43] ayat 70)

Bila ada yang mengatakan, "Hanya maut yang akan memisahkan kita", maka tidak demikian halnya dengan keluarga orang-orang yang bertakwa, yang dengan bangga akan berkata, "Bahkan maut pun tidak akan sanggup memisahkan cinta kita hingga kita bersua kembali di syurga. Insyaa Allah. Pengantin di Dunia, Pengantin di Syurga."




Makassar, 08 Januari 2014 Miladiyah / 06 Rabiul Awal 1435 Hijriyah
Dengan beberapa gubahan ringkas, catatan ini diambil dari :
Buku Doa-Doa untuk Pengantin karya Sita Simpati
Sakinah di Dunia, Bahagia di Akhirat. Mau?


0 komentar:

Post a Comment