Mari Bicara Cinta

Bismillah

Aku menuju ke ruang makan dan mendapati Yudi menyendok nasi terakhirnya. Langsung saja aku duduk manis di sampingnya. Dia bertanya, "Bagaimana? Sudah menemukan arti cinta?" Aku mengerlingkan mata,"Iya dong! Cinta itu..."

cinta
Lovely Love ~ Credit

"Ada Apa sih? Cinta itu... Cinta ini... Cinta adalah..." Rahmat datang dan nyerocos tanpa henti. Aku hanya bisa menahan tawa melihatnya membujuk Putri Tidur dan Putri Salju agar mau bergabung. Serasa dunia milik sendiri, dia berkelakar, "Mari bicara cinta!"

Rahmat mendekati Putri Tidur dan berbicara bak seorang reporter, "Mari kita dengarkan pendapat seorang ahli kesehatan mengenai cinta. Dokter, apa itu cinta?" Putri Tidur mengangguk seraya berkata, "Cinta itu hepatitis!"

Ruangan menjadi hening, meminta penjelasan tambahan. Putri Tidur tersenyum, "Cinta itu peradangan pada hati karena gejolak tak terduga dari seseorang yang dicintai. Jadi, cinta itu radang hati alias hepatitis!" Kami berempat ber-ohh ria serempak. Aku menautkan alis, "Ng, cinta itu penyakit ya dokter?"

Cepat-cepat Putri Tidur menggeleng, "Cinta itu obat! Penyembuh dari segala macam penyakit. Bahkan seseorang yang tidak bisa terobati secara medis pun bisa sembuh karena cinta." Aku manggut-manggut nggak jelas. Double statement nih. Tadi katanya hepatitis eh ternyata obat. Obat hepatitis? Hahaha, aku geli sendiri memikirkannya.

Rahmat berjalan ke arahku, "Sekarang kita dengarkan pendapat seorang insinyur di bidang teknik elektro. Apa itu cinta?" Aku mantap menjawab, "Cinta itu energi! Berdasarkan hukum kekekalan, energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Cinta tidak dapat dipaksa datang atau diusir pergi. Cinta hanya bisa menjelma menjadi rasa yang mengubah seseorang dari suatu kondisi ke kondisi yang lain."

Celoteh panjang lebarku mengundang decak kagum. Rahmat sampai menepuk bahuku, riang. Aku tergelak, jelas saja aku bisa menjelaskan dengan mudah. Sebelum ini aku sudah mengadakan riset tentang cinta bahkan memenangkan sebuah kontes cinta itu. Jadi MasyaAllah wajar saja, teori cintaku sudah begitu fasih. Yudi melirikku, spontan aku menjulurkan lidah.

"Lalu apa itu cinta menurut ahli ekonomi manajemen? Simak jawabannya!" Rahmat mempersilakan Yudi berbicara. Sedikit grogi, Yudi berucap, "Cinta itu kurva permintaan dan pembelian! Bagaimanapun caranya harus balance sehingga ditemukan titik tengah antara jumlah barang/jasa yang tersedia dengan harga pasar." Yudi berhenti sejenak lalu melanjutkan penjelasannya, "Makanya cinta itu harus seimbang alias ada hubungan timbal balik. Mencintai dan dicintai. Cuma dicintai? Wah populer sekali. Cuma mencintai? Ke laut aja deh!"

Aku tertawa, boleh juga nih definisi cintanya. Yudi mengeluarkan jempolnya lalu mengusap hidungnya. Gaya sekali anak itu. Lalu tiba-tiba Putri Salju tanpa aba-aba segera bersuara, "Cinta itu abstrak!" Empat pasang mata langsung menatapnya tajam. "Nggak lulus ujian nih!" Seru Putri Tidur. "Masa begitu pendapat seorang anak hukum internasional yang mengaku berintelejen dan berasas keadilan?" Yudi menimpali.

Rahmat berteriak, "Definisi ditolak!" Tak ketinggalan, aku menyorak huu yang membuat wajah Putri Tidur menjadi masam. Tawa pun meledak. Setengah terdesak Putri Salju mencoba memperbaiki jawabannya, "Cinta itu undang-undang! Sesuatu yang mengikat dan harus diimplementasikan."

Lagi-lagi empat pasang mata menatapnya. Tak elak lagi, definisi yang kaku itu langsung heboh ditertawai dan dicela habis-habisan. Nasib si Putri Salju, kelamaan tinggal sama kurcaci sih makanya definisi cintanya agak-agak aneh begitu. Ups, ahahahaha!

"Baiklah, sekarang giliran anak a-be-ge SMA mengartikan cinta!" Rahmat berdehem keras meminta perhatian, "Cinta itu kentut!" Mendengar hal itu, kami terbatuk keras dan melongo. "Cinta itu kentut! Kalau ditahan, rasanya begitu menyakitkan. Tetapi kalau dikeluarkan, benar-benar memalukan!" Tergambar jelas kepuasan di wajah Rahmat setelah ia rampung menjelaskan pengertian cintanya. Sambutan tawa pun menghambur dari kami berempat.

"Biar kusimpulkan." Aku meredam kehebohan yang terjadi. "Bila sedang jatuh cinta, dokter akan berkata, cintaku adalah obatku. Sedang insinyur berkata, terima kasih telah menjadi energiku. Cinta kita harus balance untuk anak ekonomi. Dan ahli hukum akan menegakkan undang-undang dalam cintanya. Lalu anak SMA? Kau adalah kentutku!"

Asli, konyol sekali. Aku tak bisa menghentikan tawaku hingga otot-otot perutku kaku. Yudi berkata lantang, "Oh, aku kentuti kamu!" Tawa lebih keras pun memecah siang hari yang terik itu. Aku menggeleng, aku benar-benar tidak mau jika ada orang yang mencintaiku dan berkata aku mengentuti kamu! Ahahahaha, teramat sangat bodoh.

Mendengar aksi kami yang menggemparkan, Mama keluar dari kamar. Rahmat segera mengambil alih, "Di tengah-tengah kita sudah hadir seorang ahli radiologi kedokteran gigi. Mari kita dengarkan definisi cinta menurut beliau!" Mama yang awalnya sedikit heran langsung ikut hanyut dalam pembicaraan kami.

"Cinta itu karang gigi! Hadirnya perlahan-lahan, selapis demi selapis yang awalnya bening dan lunak lama-lama menjadi lapisan kuat dan berwarna. Menempel setiap saat dan jika dihilangkan akan terasa ngilu yang begitu dalam."

i love you
I Love You
Sorak kekaguman bermunculan. Mama yang berdiri di sampingku menatap Putri Tidur dan mengetuk kepalaku, "Jangan cuma bicara cinta. Beri bukti dong! Dimanakah pangeran yang akan membangunkan Putri Tidurku? Dimana pula pangeran yang akan membawa sepatu kaca untuk Cinderellaku?"

Senyum di wajah Putri Tidur merekah. Mama berseru misterius, "Entah kenapa, Mama bisa mendengar derap langkah kedua pangeran itu semakin mendekat ke istana ini. Kita nantikan saja kedatangannya dengan penuh do'a, sabar dan ikhlas."

Rona merah menghias situasi kala itu. Rahmat, Yudi dan Putri Salju tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyerang balik, berkoar tidak jelas sambil memukul-mukulkan tangan ke meja. Eh, apa yang kulakukan saat itu? Aku tidak salah tingkah kok. Aku hanya mengambil segelas air lalu meminumnya. Katanya, kalau sedang gugup, alirkan saja air di tenggorokan. Rasa tenang akan langsung menghampiri. Ampuh loh! Ha-ha-ha!


Makassar, April 2012 Miladiyah.
Jumadil Awwal 1433 Hijriyah.