Bismillaahirrahmaanirrahiim
Apa kau tahu, aku ingin meninggalkan sesuatu yang bisa menetap di hati orang-orang.
Tidak perlu sesuatu yang besar. Tidak perlu sesuatu yang dapat mereka genggam.
Untuk sekejap, aku hanya ingin menyentuh hati mereka.
Tidak perlu sesuatu yang besar. Tidak perlu sesuatu yang dapat mereka genggam.
Untuk sekejap, aku hanya ingin menyentuh hati mereka.
(*˘⌣˘)ノ ...。。。 ... ღ 彡
Aku tidak tahu bagaimana memulai cerita kali ini. Tak kusangka, lama nian ide itu menitik keluar dari peraduannya. Saking sulitnya, aku bahkan tidak bisa menemukan satu pun memori tentangmu. Ck, mana kau mulai mengeram protes lagi, gara-gara cerita si Wuri sudah terbit duluan ketimbang dirimu. Habis mau gimana lagi, kau kan pernah antipati sama Kemilau Cahaya Emas. Ini balasan, ehem, mungkin.
Nah, daripada ngambek nggak jelas, mending kau bantu aku. Coba ingat-ingat lagi, masa sih kita nggak punya kenangan berdua? Tentang apa kek gitu. Aku jadi bertanya-tanya sendiri, dari sekian banyak hari bersamamu, kok nggak ada yang eksotis sih?
"Kalau nggak punya kenangan, kita buat saja yuk!" jawabmu kalem.
Idih, kau aneh banget, tahu! Bukannya kau ngebet banget dibuatkan cerita? Ee, ini malah tiba-tiba ngajakin merajut kenangan baru. Kapan nulisnya dong, huwee abstrak bener!
Aku gemes banget padamu, makhluk manis yang bila cemberut akan membuat pikiranku kusut melempem. Bahkan aku tak percaya bisa terseret black hole yang kau hasilkan. Asal kau tahu, kau yang seperti itu pun, aku tidak pernah merasa keberatan. Toh aku suka padamu. Dan itu sudah lebih dari cukup untuk menjadi sebuah alasan, mengapa aku bertahan di sisimu.
Bahwa kau itu spesial, mungkin kau tidak sadar. Saking panglingnya, kau itu suka cemburu nggak jelas. Bilang aku nggak memerhatikanmulah, menomorduakanmulah, mencueki keberadaanmulah dan hal nyesek lainnya yang kau sematkan untukku. Hufft, buka matamu lebar-lebar, semua sangkaanmu tak punya bukti. Apa susahnya sih percaya padaku?
Kau tahu, nyentrik adalah saat akhirnya -untuk pertama kali- kau mengunjungi istana kemilau cahaya emasku. Aku tak pernah lupa, bagaimana syoknya dirimu menemukanku dalam balutan Putri Cahaya. Lah, memangnya aku berkepribadian ganda?
Hey, ayolah! Aku selalu menyuruhmu masuk ke dalam dunia literasi yang kuciptakan. Tapi sayangnya kau selalu tidak memiliki kesempatan untuk memasukinya. Alih-alih mencoba mengintip dunia mayaku, kau malah bersikukuh telah mengenalku lebih baik dari tulisan-tulisanku di blog. Well, ternyata ada juga sisi diriku yang membuatmu terkejut kan?
Bahkan membuat salah paham.
Aku nyaris bingung loh, pas kau bilang mau klarifikasi sesuatu atas tulisanku. Padahal saat itu, aku sudah membuana di negeri momiji yang berpuluh-puluh mil dari tempatmu berpijak. Aku jadi bertanya-tanya, kenapa nggak dari dulu-dulu? Aku tercenung dan mencari-cari seratus bahkan seribu jawaban untuk membelamu, tidak menyudutkanmu. Apalagi di masa-masa seperti saat itu, ketika ragaku dan ragamu berada di belahan bumi yang berbeda.
Aku tahu itu bentuk kasihmu padaku. Niat untuk mencarikanku pangeran yang ideal pun, aku anggap sebagai sayangmu padaku. Dari dulu sampai sekarang, kau benar-benar orang yang begitu peduli dengan masa depanku. Untuk sekejap, kau bisa membawakanku harapan demi harapan yang melenakan. Jujur, aku tidak suka. Apalagi kau tidak memedulikan dirimu sendiri. Kalau untuk diri sendiri saja kau tidak mampu, aku mana bisa menaruh kepercayaanku padamu?
Tiba-tiba saja aku merasa lelah jika bersamamu. Aku terlalu egois, angkuh, begundal dan bla bla bla. Aku merasa sesuatu telah hilang dari dirimu. Kau tidak lagi mengerti diriku.
Tapi hey, tetap kau, tetap dirimu, sosok pertama yang muncul di khayalku ketika aku kesepian. Aku masih sering mengirimkan sms tengah malam padamu ketika insomniaku kambuh. Aku juga masih sering menunggu telepon tidak jelas darimu dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk sekadar menertawakan kebodohan diri sendiri. Pun aku masih tidak segan untuk menceritakan seluk-beluk aibku yang pada orang lain aku menyimpannya sebagai rahasia.
Nyatanya, aku memang lelah. Tapi kau satu-satunya orang yang dipilih oleh hatiku. Kadang-kadang bertemu denganmu, seru-seruan ngobrol dan hang out bareng menjadi suatu hal yang sepele, rutinitas yang biasa. Padahal tanpa disadari, baik keberadaanmu bagiku maupun keberadaanku bagimu merupakan hal yang luar biasa, hal spesial yang begitu sulit digapai. Tidakkah kita sudah terlalu jauh menyederhanakan ukhuwah?
Aku suka sekali menulis. Apalagi hal-hal nyata yang terjadi di sekitarku. Rasanya menyenangkan, seperti mendapatkan emas di ujung pelangi. Ehem, jadi wajar saja, bila kau memintaku menghapus Kemilau Cahaya Emas, aku tak bisa memenuhi permintaanmu. Itu seperti menyuruhku membunuh Putri Cahaya.
Ah, aku memang masih perlu banyak belajar. Kau bisa kan, memberiku lebih banyak waktu? Percaya deh, aku lagi berusaha untuk mendewasakan tulisanku. Walau aku tidak tahu, apa aku sudah berubah atau hanya berjalan di tempat. Yang jelas, aku akan terus mencoba menghasilkan tulisan yang berkualitas. Ini untukmu dan untuk mereka, para pembaca yang belum pernah kutemui secara nyata.
Kuharap kau bisa mengerti, alasan mendasar kenapa aku mendirikan istana cahaya di setiap sekat blogsphere. Dengan ini, genderang perang yang lalu, kurasa telah padam. Aku akan menarik semua egoku dan melepaskan aura positif setiap saat.
Hey, aku punya satu pinta. Kuingin kau tetap membersamaiku di hari-hari depan nanti. Saling nasihat-menasihati dalam kebaikan. Beruntung sekali, aku dipertemukan denganmu, bidadariku yang sangat manis. Jadi bisakah kau tidak mengerutkan alis di hadapanku? Boleh cerewet tapi jangan cemberut. Ok?
Makassar, dalam pekatnya malam oleh gemuruh hujan badai.
Hanya untukmu, wanita mulia yang tidak mau disebut namanya.
Tertanggal 08 Mei 2013 Miladiyah - 27 Jumadil Akhir 1434 Hijriyah.
Nah, daripada ngambek nggak jelas, mending kau bantu aku. Coba ingat-ingat lagi, masa sih kita nggak punya kenangan berdua? Tentang apa kek gitu. Aku jadi bertanya-tanya sendiri, dari sekian banyak hari bersamamu, kok nggak ada yang eksotis sih?
"Kalau nggak punya kenangan, kita buat saja yuk!" jawabmu kalem.
Idih, kau aneh banget, tahu! Bukannya kau ngebet banget dibuatkan cerita? Ee, ini malah tiba-tiba ngajakin merajut kenangan baru. Kapan nulisnya dong, huwee abstrak bener!
Aku gemes banget padamu, makhluk manis yang bila cemberut akan membuat pikiranku kusut melempem. Bahkan aku tak percaya bisa terseret black hole yang kau hasilkan. Asal kau tahu, kau yang seperti itu pun, aku tidak pernah merasa keberatan. Toh aku suka padamu. Dan itu sudah lebih dari cukup untuk menjadi sebuah alasan, mengapa aku bertahan di sisimu.
(*˘⌣˘)ノ ...。。。 ... ღ 彡
Bahwa kau itu spesial, mungkin kau tidak sadar. Saking panglingnya, kau itu suka cemburu nggak jelas. Bilang aku nggak memerhatikanmulah, menomorduakanmulah, mencueki keberadaanmulah dan hal nyesek lainnya yang kau sematkan untukku. Hufft, buka matamu lebar-lebar, semua sangkaanmu tak punya bukti. Apa susahnya sih percaya padaku?
Kau tahu, nyentrik adalah saat akhirnya -untuk pertama kali- kau mengunjungi istana kemilau cahaya emasku. Aku tak pernah lupa, bagaimana syoknya dirimu menemukanku dalam balutan Putri Cahaya. Lah, memangnya aku berkepribadian ganda?
Hey, ayolah! Aku selalu menyuruhmu masuk ke dalam dunia literasi yang kuciptakan. Tapi sayangnya kau selalu tidak memiliki kesempatan untuk memasukinya. Alih-alih mencoba mengintip dunia mayaku, kau malah bersikukuh telah mengenalku lebih baik dari tulisan-tulisanku di blog. Well, ternyata ada juga sisi diriku yang membuatmu terkejut kan?
Bahkan membuat salah paham.
Aku nyaris bingung loh, pas kau bilang mau klarifikasi sesuatu atas tulisanku. Padahal saat itu, aku sudah membuana di negeri momiji yang berpuluh-puluh mil dari tempatmu berpijak. Aku jadi bertanya-tanya, kenapa nggak dari dulu-dulu? Aku tercenung dan mencari-cari seratus bahkan seribu jawaban untuk membelamu, tidak menyudutkanmu. Apalagi di masa-masa seperti saat itu, ketika ragaku dan ragamu berada di belahan bumi yang berbeda.
Aku tahu itu bentuk kasihmu padaku. Niat untuk mencarikanku pangeran yang ideal pun, aku anggap sebagai sayangmu padaku. Dari dulu sampai sekarang, kau benar-benar orang yang begitu peduli dengan masa depanku. Untuk sekejap, kau bisa membawakanku harapan demi harapan yang melenakan. Jujur, aku tidak suka. Apalagi kau tidak memedulikan dirimu sendiri. Kalau untuk diri sendiri saja kau tidak mampu, aku mana bisa menaruh kepercayaanku padamu?
Tiba-tiba saja aku merasa lelah jika bersamamu. Aku terlalu egois, angkuh, begundal dan bla bla bla. Aku merasa sesuatu telah hilang dari dirimu. Kau tidak lagi mengerti diriku.
Tapi hey, tetap kau, tetap dirimu, sosok pertama yang muncul di khayalku ketika aku kesepian. Aku masih sering mengirimkan sms tengah malam padamu ketika insomniaku kambuh. Aku juga masih sering menunggu telepon tidak jelas darimu dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk sekadar menertawakan kebodohan diri sendiri. Pun aku masih tidak segan untuk menceritakan seluk-beluk aibku yang pada orang lain aku menyimpannya sebagai rahasia.
Nyatanya, aku memang lelah. Tapi kau satu-satunya orang yang dipilih oleh hatiku. Kadang-kadang bertemu denganmu, seru-seruan ngobrol dan hang out bareng menjadi suatu hal yang sepele, rutinitas yang biasa. Padahal tanpa disadari, baik keberadaanmu bagiku maupun keberadaanku bagimu merupakan hal yang luar biasa, hal spesial yang begitu sulit digapai. Tidakkah kita sudah terlalu jauh menyederhanakan ukhuwah?
(*˘⌣˘)ノ ...。。。 ... ღ 彡
Aku suka sekali menulis. Apalagi hal-hal nyata yang terjadi di sekitarku. Rasanya menyenangkan, seperti mendapatkan emas di ujung pelangi. Ehem, jadi wajar saja, bila kau memintaku menghapus Kemilau Cahaya Emas, aku tak bisa memenuhi permintaanmu. Itu seperti menyuruhku membunuh Putri Cahaya.
Ah, aku memang masih perlu banyak belajar. Kau bisa kan, memberiku lebih banyak waktu? Percaya deh, aku lagi berusaha untuk mendewasakan tulisanku. Walau aku tidak tahu, apa aku sudah berubah atau hanya berjalan di tempat. Yang jelas, aku akan terus mencoba menghasilkan tulisan yang berkualitas. Ini untukmu dan untuk mereka, para pembaca yang belum pernah kutemui secara nyata.
Apa kau tahu, aku ingin meninggalkan sesuatu yang bisa menetap di hati orang-orang. Tidak perlu sesuatu yang besar. Tidak perlu sesuatu yang dapat mereka genggam. Untuk sekejap, aku hanya ingin menyentuh hati mereka.
Kuharap kau bisa mengerti, alasan mendasar kenapa aku mendirikan istana cahaya di setiap sekat blogsphere. Dengan ini, genderang perang yang lalu, kurasa telah padam. Aku akan menarik semua egoku dan melepaskan aura positif setiap saat.
Hey, aku punya satu pinta. Kuingin kau tetap membersamaiku di hari-hari depan nanti. Saling nasihat-menasihati dalam kebaikan. Beruntung sekali, aku dipertemukan denganmu, bidadariku yang sangat manis. Jadi bisakah kau tidak mengerutkan alis di hadapanku? Boleh cerewet tapi jangan cemberut. Ok?
Makassar, dalam pekatnya malam oleh gemuruh hujan badai.
Hanya untukmu, wanita mulia yang tidak mau disebut namanya.
Tertanggal 08 Mei 2013 Miladiyah - 27 Jumadil Akhir 1434 Hijriyah.
tulisan yang menyentuh sekali, tulisan terindah buat seseorang yang tak mau disebutkan namanya yang pernah kubaca...salam, keep happy blogging always :-)
ReplyDeleteSalam ukwah ukhti
ReplyDeletePersahabatan yang indah.
ReplyDeletepersahabatan yg indah, sebuah cerita dari seorang sahabat yg baik pula, siapakah dia ?
ReplyDeleteApa kau tahu, aku ingin meninggalkan sesuatu yang bisa menetap di hati orang-orang. Tidak perlu sesuatu yang besar. Tidak perlu sesuatu yang dapat mereka genggam. Untuk sekejap, aku hanya ingin menyentuh hati mereka.
ReplyDeletespeechless..
keputusan yang tepat kak, jangan menghapus kemilau cahaya emas ini. Kita bisa berbagi manfaat lewat tulisan kan.
ReplyDelete*Jadi penasaran siapa sosok yang dimaksud itu ehem...ehem...
terimakasih sudah berbagi sahabat :)
ReplyDeleteAs always...
ReplyDeleteTulisan2 maya selalu syahdu ^^
Apa kabarnya ? sehatkah disana? semoga saja begitu :)
dua orang sahabat yang saling peduli ya
ReplyDeleteBismillah..
ReplyDeletesi dia yg dimaksud disini adalah putri...?? benarkan, Maya??
Wuiiihhh...
ReplyDeletedalem bangettt kaaakkk, tambah penasaraaannn ketemu dirimuuu :D
bahasanya puitis banget. mantap. keep posting deh :D
ReplyDeletefolbek http://l-shaf.blogspot.com/
Ehem ... saya juga mau loh mencarikan pangeran buat Maya :)
ReplyDeleteciee.. beginilah ceritanya yang membuat saya sering galau..xixixi
ReplyDeletelamkenal ya?
wah indah banget persahabatannya, tentunya karena Allah semata kan...
ReplyDeleteKemilau Cahaya Emas ini jangan pernah dihapus donk ~,~
ReplyDeleteKak Maya tulisannya sungguh2 manis, tiap ngebaca tulisan Kak Maya, aku berasa jd seperti seekor ayam buruk rupa. @__@
menurutku, kemilau cahaya emas itu tulisannya manis dg ciri khasnya sendiri, jd knapa ada yg ingin dia hilang? salam buat dia ya mb May :D
ReplyDeletehaiya... kadang tulisan itu menipu. kadang penampilan juga menipu. sahabat yang paling tahu kita sebenarnya. dan yang Maha Tahu segalanya ya cuma Allah #lagiBenerSaya hahaha
ReplyDeletebidadari yang sangat manis. semanis tulisanmu.
ReplyDeletemengandung gula dan madu serta umpan untuk memujinya. ada seulas cerita berderai kerinduan. aku terbius dan ingin serasa demikian.
ah, ada-ada saja. negeri khayalan dibuatnya padahal nyata sejatinya.
hai ukht pakabar? Iya blog yg baru ga bisa dikmntar. heheh.. utk smentar ku tutup saja. nnti klo aku sudah bebas dari kepenatan menulis. lagi belajar nulis2 novel May, jadi aku hars fokus satu titik. maklum, rinduku layaknya mimpi pelangi. eh aneh #lari dulu ah...
miss u...
kata ukhuwah itu menghangatkan hati :D
ReplyDeletekalau gitu, ditunggu lagi masukan berikutnya ya ... :)
ReplyDelete#maaf ngga sempat baca tuntas.
ReplyDeletelama ngga mampir kesini, disidebar sudah ada Buku yang bagus deh tuh?..selamat y.
salam ukhuwah dan sehat selalu
makasih kak maya. #eh :')
ReplyDelete*maksa tulsan buat saya* :P
aku akan terus mencoba menghasilkan tulisan yang berkualitas, jangan ada cemberut diantara kita :)
ReplyDeleteSaking masuknya sama tulisannya mungkin karna bahasanya yang bagus jadi bagi aku yang masih pemula butuh ketelitian dalam membacanya dan Waw tulisannya sulit aku gambarkan :)
ReplyDeleteniche blog :)
Yang terpenting jangan selalu menuntut dia, agar dia tau bahwa kau ingin menyentuh hati orang banyak..
ReplyDeleteLakukan apa yang bisa kau lakukan..
Kalau saya boleh cerewet juga apa tidak mbak?
Saya janji tidak akan cemberut.. Hehe
ukhuwah yang indah.... :)
ReplyDeletenice sob
ReplyDeleteTerhenyak lalu tersadar.
ReplyDeleteMaasyaa Allah...semoga ukhuwahnya awet hingga akhir, dan Allah mempertemukanmu dengannya di surga, aamiin :):):):):):)
duh pande menulis sobat satu kita ini...
ReplyDeletesemoga menjadi sesuatu bg blogger lainnya...
sukron ^_^
@BlogS of Hariyanto Subhanallah!
ReplyDelete^^ Yey, keep happy blogging always!
@Ic-site salam!
ReplyDelete@Niken Kusumowardhani Alhamdulillah~
ReplyDelete@meutia rahmah Siapa dia <3
ReplyDelete@uchank same in here...
ReplyDelete@HP Yitno Insya Allah semoga selalu ada manfaat yang bisa diraih melalui Kemilau Cahaya Emas. Aamiin...
ReplyDeleteSiapa ya ^^ ehem!
@Herman Bagus :)
ReplyDelete@Nhinis Nhis! ganbatte nee :)
ReplyDeleteJangan lupa oleh-oleh yaa <3
@Lidya - Mama Cal-Vin Tabaarakallahu Ta'ala!
ReplyDelete@rezkybatari yup :)
ReplyDelete@Dhila Ee :o
ReplyDelete@L Shaf Sip! Sudah difolbek ya, terima kasih!
ReplyDelete@Mugniar Marakarma Ha-ha!
ReplyDelete@pemula ^^
ReplyDelete@Muroi El-Barezy Insya Allah, Lillahi Ta'ala.
ReplyDelete@enhas note Ayam buruk rupa :o no way! Enha juga punya ciri khas tersendiri yang memesona loh! Percaya deh~
ReplyDelete@jiah aljafara Hehe karena kadang-kadang ada tulisan ambigu yang bikin salah paham :) jiaaah~ hiks! Aku mesti lebih berhati-hati nih.
ReplyDeleteYes, dia membaca komentar jiah kok ^^ hihihi
@Annesya Sya, itu ucapan yang keren!!
ReplyDelete@Annur eL Karimah Masya Allah, baik-baik sajakah dirimu ukhti?
ReplyDelete@Arr Rian Sangat!
ReplyDelete@Stupid Monkey Siap!
ReplyDelete@Cilembu thea Terima kasih sudah mampir :)
ReplyDelete@Nur Awaliah Yusran Hohoho <3 merasa ya Awha ^^ Maasyaa Allaah~
ReplyDelete@Djangkaru Bumi Terima kasih.
ReplyDelete@Catatan Harian Irfan Sulit dipahami ya? Maaf. Insya Allah aku akan belajar untuk menyederhanakan tulisan.
ReplyDelete@Kopiah Putih Insya Allah, niat yang baik akan memancarkan aura positif, tidakkah begitu? Allahu Akbar!
ReplyDeleteMakasih atas kunjungannya KP, komentar secerewet apapun dibolehkan kok! :)
@paimung ^^
ReplyDelete@Rengga-tikus.blogspot.com ALhamdulillah~
ReplyDelete@Rizal Uye Allahu Akbar!
ReplyDelete@Khaerunnisa Said Aamiin. Insya Allah <3 Allahu Akbar!
ReplyDelete@Beben Koben Aamiin...
ReplyDeletemasyaAllah..
ReplyDeletemayaaaaoooo...
Hmm, siapa sih, penasaran deh..
ReplyDelete