Ya, Aku Membacanya

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Aku Baca Kok. Jangan Berhenti. Aku suka padamu.

Apakah kamu baik-baik saja?

Langit sedang terlihat agak mendung saat ini.
Maaf, aku sedang tak punya banyak cerita.
Ya bukan berarti tidak ada cerita sih.

Kamu baik-baik saja kan?

Tetapi jika aku bercerita hari-hariku kemarin, kamu hanya akan kecewa.
Terlalu banyak dosa di sana. Jadi, lupakan saja ya.

Aku harap kamu baik-baik saja.

Akhirnya waktu semakin memanjangkan jarak ya?
Aku pikir itu bisa tidak terjadi. Tapi aku lupa lagi, bumi itu berputar.
Aku lupa, kata selamanya ada karena tak bisa ada.

Kamu masih tersenyum seperti tadi, kan?

Saat ini, jingga mulai sedikit kelihatan di langit.
Kamu mungkin belum lihat. Langit jingga bercahaya.

Kamu sedang sibuk ya?

Kamu sadar tidak sih?
Kamu tidak pernah cerita tentang kamu padaku,
kecuali kamu di mana dan akan ke mana.
Atau karena hanya sebatas itu yang kutanyakan?
Jadi harus kutanyakan dulu ya? Baiklah kalau begitu.

Hey kamu yang selalu cantik, bagaimana harimu?

Kamu mungkin tidak tahu.
Tiap kali aku menulis ini dan hal-hal absurd lainnya.
Itu karena, agar kamu tahu, aku selalu peduli padamu, mengingatmu.
Bahkan ketika kamu lupa, mungkin.

Kamu baca ini tidak sih?

# Makassar, 19 Mei 2013 Miladiyah / 9 Rajab 1434 Hijriyah
Dari Aku Masih Keren yang menetap di daun-daun cinta yang berguguran.
Ditulis ketika mencoba mengais semangat menulis yang turun drastis.
Bahkan kosong. Benar-benar kosong. Pikiran pun kembali bermain-main
dengan satu kalimat, "Apa aku berhenti saja?"


58 comments:

  1. hey kamu yg di seberang sana, jgn berpikir untuk berhenti..karena aku selalu menunggu untaian kata dari puteri cahaya, puteri cahaya tak akan pernah meredup.

    untuk kamu yang diseberang sana terus menulis :)

    ReplyDelete
  2. duh kak maya hehe aku juga kangen kamu..

    asal puteri cahaya jagn pergi dari blog ini.

    Sebuah cerita dibalik sebuah kerinduan.

    Tunjukkan padaku
    kau selalu mencintainya
    selalu melangkah dalam hela nafasMu
    pasti baik2 saja.
    Jadilah pelindung bagi sayapnya.

    gemes cubit pipinyaaaaaaaaa mayaaaaa
    .

    ReplyDelete
  3. Tanggalnya sesuatu banget (^^)

    ReplyDelete
  4. jangan berhenti yund... teruslah melangkah, derapderap kbahagiaan senantiasa menyapamu... salam sayangku buat yunda maya :)

    ReplyDelete
  5. iya aku membacanya ....tetap semangat ya.....keep happy blogging always :-)

    ReplyDelete
  6. pastinya ditunggu terus,,,, dan terus,,, menginspirasikan aku menulis juga... :)

    ReplyDelete
  7. Cantik tulisannya...:)

    ReplyDelete
  8. Ini lagi LDR yaa.. heuuu.
    3 juni, tanggallahir saya..
    jangan patah semangat untuk menulis mbak..
    tetap semangaaattt :)

    ReplyDelete
  9. A-k-u membacanyaaaaaa.. Huhuhu. Jangan pernah berhenti. Teruslah melaju. Aku menanti,

    ReplyDelete
  10. Semangat donk May!!!!!
    tdk blh ada kata berhenti..
    berhenti itu hanya bagi org2 yg malas.

    ReplyDelete
  11. Ada apa ini..?
    tuh liat banyak yang ngerasa kehilangan..


    Keep on fighting till the end !

    ReplyDelete
  12. buat siapa puisinya hayooo :D

    balas komen di blog: aku juga ga pinter2 amat bikin komedi. novelku yang komedi cuma 2 eh pada terbit. yg serius malah ga terbit2 :(

    ReplyDelete
  13. untuk jingga ya kak ? aku juga memikirkan hal yang sama tentangnya..

    Cahayaku harus tetap S.E.M.A.N.G.A.T ! kalau tidak, walaupun hujan.. pelangi tak akan bisa muncul tanpamuu.. ;)

    ReplyDelete
  14. si aku masih keren tadi bilang padaku dia senang kamu tahu cara membaca suratnya.

    satu lagi, katanya terima kasih sudah membacanya. itu sudah lebih dari cukup.

    ReplyDelete
  15. Jangan berhenti walaupun pakai rem cakram.. Semangat!!

    ReplyDelete
  16. Teringat tulisanmu dulu : "May! Maya! M-a-y-a! Apa kau tdk mendengarku memanggilmu dri tdi? Hey, apa kau baik-baik saja? Kau tampak pucat dan kau berucap 'apa aku berhenti saja?... Tidak, jangan...hhe
    Semangat...semangat...semangat...,bahkan ketika kau tengah mnghadapi masa2 sulit, tetaplah yakin bhwa ada kebahagiaan dsana wlau hnya 1 senti. (Kutip kata2nya putri cahaya)hhe.

    ReplyDelete
  17. seli selalu menunggu setiap untaian kt dari al-fatih disini... ayoo semangat !

    ReplyDelete
  18. Hehehe tenang saja... aku baca kok. :)

    ReplyDelete
  19. Bagaimana jika tetap menulis, supaya aku tetap bisa baca? :)

    ReplyDelete
  20. Jangan berhenti adik maya..saya salah satu pembaca setia blogmu...

    ReplyDelete
  21. eh berhenti? mana boleh begitu. kau masih punya janji!

    ReplyDelete
  22. selalu ada rasa sayang untuk maya ya

    ReplyDelete
  23. ya aku baik-baik saja dan akan selalu begitu :')

    ReplyDelete
  24. Jingga dan Cahaya.

    Kapan mereka benar-benar bersatu tanpa harus menyakiti satu sama lain sih?

    ReplyDelete
  25. @meutia rahmah Terima kasih kak tia ^^ semoga dia yang di seberang sana membaca komen kakak :) dan tidak berhenti menulis Insya Allah!

    ReplyDelete
  26. @Annur eL Karimah Nur ^^ baik-baik sajakah dirimu, ukhti? Kangen (^o^)/ hohoho.

    Jadilah pelindung bagi sayapnya
    Tunjukkan padaku, dalam langkahmu

    nice poem, ukh!

    ReplyDelete
  27. @Dhydyan Savitri Hua :o mbak dhy, you make my cheek turns red (^o^)/

    ReplyDelete
  28. @Ayu Citraningtias Wah tanggal lahir ^^ semangat!

    Emm, LDR?
    maybe yes, maybe no.

    ReplyDelete
  29. @Penghuni 60 Ya Allah, aku nggak mau jadi orang malas, wan! Tak akan pernah berhenti Insya Allah :)

    ReplyDelete
  30. @Annesya Nesya, you're really something. Inspired!

    ReplyDelete
  31. @Aisyah Nauli Sihotang Uhmm, pelangiku... sebenarnya ini untukku darinya.

    Pelangi, muncul dong! Kangen...

    ReplyDelete
  32. @Nurfitra Magfira Kok bisa komenmu tepat d bawah pelangi? Sengaja, uhm?

    Cukup?
    Benarkah?

    ReplyDelete
  33. @Muchlis_zain Subhanallah!
    Makasih Muchlis :) keren sekali.

    ReplyDelete
  34. @Rahma Aih, kak rahma. Daku jadi super duper maluu~

    ReplyDelete
  35. @@uzayzie Jleb!
    Nohok tahu, zie. Ya Allah :) but it works! Thanks :D

    ReplyDelete