Hanya


Bismillaahirrahmaanirraahiim

HANYA
Himawari.chu | Hima Rain

Seperti pohon-pohon perindu batin
Yang menunggu ranting mengaitkan lengannya di sini

Kuingin berjalan di sisimu dengan iman
Mengaitkan lenganku lenganmu dalam ikatan
Memeluk dirimu dalam satu keindahan
Menjangkau hatimu dalam sebuah sunnah

Cinta memandang manusia sebagai wadah
Manusia kemudian menggenggam dan memeluknya erat

Apa yang muda-mudi cari di dunia ini?

Semuanya terkisahkan rapi pada tinta dan lembaran Lauhul Mahfuz
Semua tulang-tulang rusuk akan kembali ke fitrahnya
Semua cinta akan kembali pada asal-Nya

Jika sepucuk surat dan doamu tak ada namaku
Maka patut bagi diriku untuk menunggu

Malam ini merangkai peristiwa esok yang tidak kutahu
Malam ini wajah dan hatiku merona
Sesekali mematut diri di depan cermin
Tersenyum simpul dengan rona merah madu

Penikmat hati menunggu saat wajahnya diperlihatkan padamu
Pasti ronamu tak lepas dari rona merah malu
Berjalan lintas takdir dalam lembar album hidup
Menunggu tinta takdir itu menetapkan imamku

Saat ini kucoba menghilangkan akal sehat dari pikiran kalutku
Mencoba keluar dari fitrah itu
Berjalan dengan iman atau tidaknya
Sampaikanlah cintamu cintaku hanya pada-Nya


-----------------
BIODATA PENULIS
-----------------
Hima Rain adalah nama pena dari seorang muslimah yang tidak berencana memberitahukan nama aslinya ke khalayak ramai. Dara kelahiran Ujung Pandang (nama jadul dari kota Makassar, red) ini punya hobi masak, makan, berkebun, crafting dan baca buku roman ketimbang novel. Aktifitas favoritnya adalah berkreasi flanel dan mengajar. Tercatat sebagai sarjana lulusan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin. Cita-citanya suatu saat semoga dia bisa menjadi sosok guru idaman Insya Allah. Untuk melihat betapa manis produk buatan tangannya, silakan kunjungi online shop Airin Handicrabby miliknya di alamat http://airinhandicrabby.blogspot.com. Untuk menelaah dirinya, bisa melalui blog pribadinya Hima Rain di alamat http://www.hima-rain.web.id. Pengen tahu lebih jauh? Boleh kirim email ke alamat himawari.chu@yahoo.co.id.

48 comments:

  1. amboiiii.... indah nian rangkaian kata-katanya Himaaa......
    salut deh dengan kepiawaian Hima menguntai kata membentuk puisi nan begitu indah...
    no more comment, just speechless den... sukaaaa banged!

    ReplyDelete
  2. kata2nya sangat indah ^_^ (jadi pengen lagi menulis seperti ini)

    ReplyDelete
  3. Selalu kagum pada orang yang piawai berpuisi, salah satunya Mbak Himawari.

    ReplyDelete
  4. maaf saya gak ngerti sama sekali puisinya,
    soal cinta2 gitu sih,
    yang bikin saya heran emang nama dulunya Makassar itu Ujung Pandang yah, wew..

    ReplyDelete
  5. "Kuingin berjalan di sisimu dengan iman"

    aku suka kalimat itu

    ReplyDelete
  6. Woaaa. Hima udah wisuda ;D
    Selamat selamat.

    ReplyDelete
  7. pertama menengok postingan ini, saya terkesima dengan lukisan daun di lembar puisi di atas. manis sekali.

    ReplyDelete
  8. asik..
    lagi nunggu jodoh kayaknya?

    iya nggak sih?
    katakatanya aq nggak paham pasti, tapi kayaknya ngumungin jodoh :D

    ReplyDelete
  9. hemm, enak bacanya deh hehee... cz mengerti bgd mewakili para penunggu tulang rusuk :D

    Masya Allah sesuatu yg luar biasa menulis dengan menikmati alur cerita kita sendiri :D

    ReplyDelete
  10. jadi kangen buat nulis puisi....

    indah banget euy kata"nya :D

    ReplyDelete
  11. sepertinya aku... pelan pelan mulai bisa meliat cahaya.. setelah membaca puisi ini.. :hihihi :D

    ReplyDelete
  12. Kata2 puisinya banyak yang ga ane ngerti :|

    ReplyDelete
  13. sukaa sama puisinya KAAK :) lain waktu jadi penulis tamu di blogku juga yah..hihi
    http://cahaya-pertama.blogspot.com/

    ReplyDelete
  14. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    jujur dalam segala hal tidak akan mengubah duniamu menjadi buruk ,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    ReplyDelete
  15. Wach puisinya caem, mau kenalan dulu achhh...

    ReplyDelete
  16. menunggu tinta takdir, namun tetap harus dibarengi dengan ikhtiar, agar doa tentang cintamu cintanya bisa terjawab oleh-Nya...salam :)

    ReplyDelete
  17. hehe banyak yang gak ngerti ya.
    saya memang abstrak sih
    terima kasih maya-chan

    ReplyDelete
  18. keren puisinya, gambar daun dalam postingan juga membuat suasana indah...
    :) ,,,

    ReplyDelete
  19. @alaika abdullah sepakat mbak Al :x Masya Allah deh pokokny~ sukaaaa~

    :) sip uzay juga setuju.

    ReplyDelete
  20. @Kiki. BR ayo ayo dituang deh idenya dalam tulisan :)

    ReplyDelete
  21. @Yudi Darmawan Loh Yudi tidak tahu sejarah Makassar yang dulu bernama Ujung Pandang? ^^

    ReplyDelete
  22. @Lidya - Mama Cal-Vin Hmm.. hanya pembuatnya yang tahu arti sebenarnya, mbak lidya. Sedang pembaca, boleh menginterpretasi sesuka hati ^^

    ReplyDelete
  23. @jiah yahooo! emang indah :) yup, nulis puisi lagi dong jiah!

    ReplyDelete
  24. @Hzndi Tak perlu dingerti :) cukup bisa dinikmati juga kan?

    ReplyDelete
  25. @hima-rain Haha sok misterius ah hima =P aku nih yang makasih. Syukran wa jazakillahu khair yaa ukhtayya.

    <3 suka deh!

    ReplyDelete