Tentang Nikah

Bismillaahirrahmaanirrahiim 

TENTANG NIKAH
Nurul Fadilah | Welcome to My Zone 

Dulu, seseorang bertanya kepadaku apa judul postingan di blogku yang isinya serba serbi tentang aku, suami dan pernikahan kami. Aku tertegun sebentar kemudian menjawab, “Tidak ada.” Dan di lain waktu ketika aku kepayahan dalam menuliskan tentang pernikahan, seseorang yang lain berkata, “Kamu kan sudah menikah, seharusnya mudah saja menuliskannya.” Tapi kata-kata itu seolah membentur dinding dan kembali kepadaku tanpa membawa apa-apa, aku mati gaya! 

Lalu setapak demi setapak aku resapi kembali perjalanan cinta kami, dan ternyata semua yang terjadi memang begitu anggun dirancang oleh-Nya. Dia Yang Maha Kreatif mempertemukanku dengan dia di suasana yang tak terduga, ah memang yang terjadi di dunia ini kadang-kadang di luar dugaan kita, bukan? Pahit getir atau manisnya bahagia selalu saja mengiringi perjalanan cinta dua orang manusia. Tapi yakinlah kalau Ridho-Nya adalah tujuan maka semua susah dan senang akan berbuah manis di penghujungnya.

for you my love
Berbuah manis di penghujungnya - sumber gambar

Menurutku bukan hal-hal besar yang mempertahankan pernikahan, tapi justru hal-hal kecil. Bagaimana kedua insan tersebut saling memandang ketika yang lainnya berbicara, menelepon di sela-sela bekerja hanya untuk menanyakan, “Sudah shalat dan makan?” atau tidak banyak mengeluhkan kebutuhan hidup yang meningkat. Rasa nyaman, itulah yang membuat sepasang suami istri bertahan.

“Aku bukan orang yang romantis!” begitu pembelaanku ketika seseorang menyuarakan kekakuanku dalam menulis romansa pernikahan. Sebenarnya, itu tidak sepenuhnya benar, aku romantis kok –dengan perbuatan, bukan untuk dikisahkan– aku terbiasa mengatakan cinta di setiap harinya, selalu menggandeng tangannya ketika kami berjalan di tempat umum, atau ... ah sudah sudah aku tidak mau lebih banyak menuliskan hal seperti itu. Bagiku itu seperti makanan empuk untuk muda mudi yang suka menghayal. Eehh ... biarlah nanti mereka merasakannya sendiri, termasuk mengaplikasikan keromantisan ala Rasulullah Shalallahu'alaihi wa Sallam.

Ketika memainkan jemari di atas keyboard, spontan di pikiranku terbersit kata-kata yang langsung aku torehkan dalam tulisan, "Pernikahan dalam Islam itu bagaikan sebuah rumah yang nyaman lagi berberkah! Cinta kepada Allah adalah atapnya, rasa malu dan menjaga aib pasangan adalah jendela dan pintunya, ibadah keduanya adalah lentera".

Indah tidak? Hmm ... semoga saja bisa seperti itu ya dan semoga bisa menjadi pakaian untuknya seperti dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 187 yang artinya, "... mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka ..."

Ya Allah, gugurkanlah dosa-dosa kami lewat genggaman jemari tangan.
Pandanglah kami penuh kasih sayang seperti kami berdua saling memandang.
Jadikanlah kami penyenang hati dan penjaga kehormatan bagi satu sama lain.
Kumpulkanlah kami dan keturunan kami di Jannah-Mu yang Indah.
Aamiin Allahumma Aamiin.


---------------
BIODATA PENULIS
---------------
Nurul Fadilah hanyalah manusia biasa yang menyalurkan hobi menulis lewat blog. The author of Welcome to My Zone di alamat http://www.nufadilah.blogspot.com/. Seorang muslimah yang suka menulis dan telah menorehkan ceritanya di empat buku antologi. Tersebutlah Bimbang (NulisBuku, 2011), Baby Says (Nulis Buku, 2011), Love The Way You Lie (NulisBuku, 2011) dan Banyak Nama untuk Satu Cinta (Leutikaprio, 2012). Juga sebuah buku Serpihan Kaca (NulisBuku, 2012) berisi kumpulan cerita tentang keseharian. Kata-kata favortinya adalah, "Dengan menulis kau akan abadi dan Menulislah dari hati". Untuk mengenal penulis lebih lanjut, silakan kontak via email di alamat yuyu_nf@yahoo.co.id.

20 comments:

  1. @Ririe Khayan menikah seperti melihat gunung yang tampak hijau dari kejauhan. Namun penuh jurang dan tanjakan terjal dan semua orang secara alamiah akan menuju ke sana walau apapun terjal dan susahnya..karena di situlah letak 'adventure' kehidupan yang sesungguhnya.

    ReplyDelete
  2. indahnya kata katanya.. tapi untuk sementara ini, aku belum bisa mencerna halus .. :D hihihi

    ReplyDelete
  3. pernikahan adalah bagaimana menpersatukan dua karakter yang berbeda menjadi satu kesatuan utuh yang saling melengkapi :)

    ReplyDelete
  4. "...
    mereka itu
    adalah
    pakaian
    bagimu,
    dan
    kamu pun
    adalah
    pakaian
    bagi
    mereka ..."

    maha suci ALLAH mempertemukan kdua insan yg saling melengkapi

    ReplyDelete
  5. guehh??? ...semoga Allah bersama orang-orang yang ditanya, "kapan nikah??"...

    bhahaha

    ReplyDelete
  6. kayaknya saya harus banyak baca artikel seperti ini... biar tahu gimna itu nikah...(kata-katanya indah sekali bu)

    ReplyDelete
  7. wah, saya setuju sama koment mas eksak :)

    ReplyDelete
  8. ih kok kamu tahu siih judul2 buku ku?? *jadi mau malu*

    btw maya, kmrn aku cuma sebentar di Makasar, cuma menghadiri walimahan keponakan di jalan antara, expecting to c u but unfortunately didnt happen ;)

    once again, jazakillah ya cantiikk *walaupun blm pernah ketemu tapi aku yakin pasti dirimu ehem2 :P

    ReplyDelete
  9. @Sang Bocah :) Masya Allah
    penulisnya memang keren, kan?

    ReplyDelete
  10. @NF edisi kepo tuh mbak, hihi. hu um, maaf mbak... padahal pasti menyenangkan kalau bisa ketemu ^^ uhuy~

    aku nih mbak yang jazakillahu khair <3 syukran yaa mbak. Eh? haha, aku ehem-ehem :) asik asik...

    ReplyDelete