Kupilih Engkau Karena Dia

Bismillaahirrahmaanirrahiim

KUPILIH ENGKAU KARENA DIA
Abi Sabila | Abi Sabila's Note

Fulan, sebut saja demikian. Ia salah satu makhluk Tuhan yang sedang menikmati anugerah bernama cinta. Maka tak berlebihan rasanya jika ia begitu bersyukur telah bertemu dengan seseorang yang telah memberi kesadaran bahwa cinta harus disyukuri, bukan diingkari. Dan seperti kebetulan–padahal tak ada satupun kejadian yang terjadi kecuali Allah yang telah mengatur dan menetapkan sebelumnya–saat itu sebuah pesan masuk ke handphone Fulan.

Musim Cinta
Menikmati Anugerah Bernama Cinta - sumber gambar

"Apa alasanmu memilihku?"

Sebuah pertanyaan terbaca di sana. Singkat namun sulit untuk Fulan menjawabnya. Bahkan sebenarnya pertanyaan serupa itulah yang belum berhasil ia temukan jawabnya, mengapa hatinya memilih dia? Dia bukanlah orang pertama, telah ada beberapa sebelumnya, namun tak satupun yang berhasil menghadirkan getar di hatinya. Hanya dia yang bisa.

Seperti halnya hidup dan rejeki, maka jodoh pun adalah misteri. Ke sana ke mari mencari, ternyata jodohnya sudah ada di sisi. Lama menjalani ikhtiar justru berakhir dengan yang baru beberapa hari dikenal. Begitupun yang Fulan rasakan. Banyak kejadian tak terduga, di luar keinginan dan kemampuannya selaku manusia. Dua kali berjumpa, pertemuan pertama tanpa ada muatan rasa di dalamnya, tapi ternyata menjadi awal terbinanya rasa, melahirkan satu asa, hidup bersama demi ketenangan beribadah menuju ridho-Nya.

“Apa alasanmu memilihku?"

Pertanyaan itu mengembalikan Fulan ke alam kenyataan. Ia harus segera menemukan jawaban, atau rela kehilangan kesempatan. Entah kata atau kalimat mana yang bisa mewakili perasaannya, bahwa ia mencintai, menerima kekurangan dan kelebihan yang dimiliki, berharap bisa saling mengisi, melengkapi dan mencukupi. Rasa itu tiba-tiba ada, getar itu benar-benar terasa. Ini memang seperti teka-teki, tapi Fulan yakin bahwa semuanya memang telah tercatat di Lauh Mahfuzh; kapan, dimana ia akan bertemu jodohnya, siapa yang akan mendampingi menjalani sisa waktunya dan menghabiskan sisa hidupnya.

Seperti ada yang membisikkan, menggerakan jari-jari Fulan, ia menemukan jawaban atas semua pertanyaan. Dalam hitungan menit, seseorang nun jauh di sana, dengan jemari lentiknya mengambil handphone mungil di atas meja, membuka sebuah pesan yang masuk untuknya. Sebentuk senyum hadir mengiringi tasbih dan tahmid di hatinya. 

Kupilih engkau karena Dia.
Dia yang menghadirkan perasaan indah ke dalam lubuk setiap hamba-Nya.
Dan keindahan itu aku rasa bersama dengan kehadiranmu, 
mengisi  hari-hari dan  juga hatiku.


----------------
BIODATA PENULIS
----------------
Abi Sabila adalah seorang muslim yang bangga menyebut dirinya dengan nama kuniyah dari putrinya yang manis, Sabila. Pribadi yang selalu berharap bisa berbagi manfaat sekaligus menambah sahabat dan menemukan kerabat. Walau tercatat sebagai kontributor di situs eramuslim, kotasantri dan dakwatuna, dia selalu rendah hati dan beranggapan bahwa dirinya hanyalah seorang pembaca yang sedang belajar menulis. Buku Remah-Remah Hikmah (LeutikaPrio, 2012) adalah karyanya yang tercipta dengan mengamati kisah sehari-hari lalu mengemasnya dalam sebuah kisah inspiratif. Goresan tangannya begitu sederhana dan sarat makna. Tidak percaya? Silakan kunjungi blog Abi Sabila's Note yang beralamat di http://www.abisabila.com. Untuk menghubungi penulis lebih lanjut, boleh kirim email ke alamat admin@abisabila.com.


22 comments:

  1. Selalu suka dengan tulisan dari penulis Favoriteku
    bahasanya halus, lembut, santun dan menyejukkan tapi selalu memberikan Inspirasi...

    saya selalu spt orang bodoh jika mengomentari tulisan Mas Abi...

    ReplyDelete
  2. kalo tulisan bang Abi sih saya tidak ragu lagi. saya bahkan sampe baca 2 kali di setiap postingannya.

    ReplyDelete
  3. Hehe... catatan biodata penulis kali ini pasti yang buat Kak May sendiri... :D

    Selalu suka dengan tulisan KAng Abi, yang mengambil hikmah dalam setiap peristiwa keseharian kita.

    ReplyDelete
  4. masaallah... semoga penulis-penulis di blog ini di berikan keberkahan.....amien

    ReplyDelete
  5. memang kalo memilih sesuatu hrs karena DIA :)

    ReplyDelete
  6. @interior consultantTerima kasih saya haturkan kepada Mbak Maya yang telah berkenan mempulikasikan hasil belajar menulis saya yang meski masih perlu banyak dibenahi, semoga tetap ada manfaat yang bisa diambil, sekecil apapun, sesederhana apapun. Amin. Dan semoga langkah Mbak Maya memberi kesempatan kepada kami, para penulis tamu, diridhoi Allah swt. Amin.

    ReplyDelete
  7. @Insan Robbani Terima kasih atas apresiasinya, Mas Budhi. Sungguh, saya masih harus terus banyak belajar lagi, dalam banyak hal, termasuk menulis. Justru, diam-diam saya banyak belajar dari Mas Budhi, dan sahabat lainnya.

    ReplyDelete
  8. @zachflazzPak Zachflazz telah membuat hidung ini mengembang, semoga tidak menjadikan hati saya mengambang. Bagaimanapun, saya masih harus terus belajar dan sesungguhnya butuh masukan, bimbingan dan arahan dari sahabat sekalian.

    ReplyDelete
  9. @SamaranjiBetul, Mas Samaranji. Terima kasih kembali saya haturkan kepada mbak Maya. Ketika penulis lain dengan suka rela membuat sinopsis biodata penulis, saya justru merepotkan Mbak Maya untuk menuliskannya. Sungguh, maafkan saya, Mbak Maya.

    Untuk Mas Samaranji, terima kasih apresiasinya. Mari, saling mengingatkan, menguatkan dan juga mendoakan.

    ReplyDelete
  10. @jiahInsya Allah, ketika semua didasarkan dan disandarkan hanya pada Nya, maka itulah yang terbaik untuk kita.

    ReplyDelete
  11. wadduuh rasany pengen juga cepat2 ktmu :) hihihihi

    ReplyDelete
  12. @Abi Sabila Saya nih yang berterima kasih abi :)

    Insya Allah.. Aamiin... Allahumma Aamiin...

    Syukran wa jazakumullahu khair ^^

    ReplyDelete
  13. @Samaranji Hoho ^^ Haris ini jeli banget deh. Ah Abi, nggak merepotkan kok :) Masya Allah, saya malah merasa nggak enak kalau di biodatanya ada kata yang kurang sreg, maaf yaa.

    ReplyDelete